close
Nuga Bola

Satu Kaki Madrid Lolos dari Fase Grup

Real Madrid sudah menginjakkan satu kakinya di babak “sudden death.” Pesta kecil, dari dua gol Cristiano Ronaldo di Santiago Bernabeu, Kamis 24 Oktober 2013, dinihari WIB, ke gawang Juventus, menjadikan klub “mother-city” itu menegakkan kembali “aura”nya sebagai klub yang paling potensial mengambil kembali gelar Champions League untuk kesepuluh kalinya.

Laga fase grup antara “El Real,” ketika menjamu Juventus, oleh “Sky Sport,” dibaptis sebagai pertarungan paling mendebarkan dan enak di tonton. Hasil gol 2-1 antara kedua “giant’s football” Europa itu memberi sinyal betapa ketatnya laga Bernabue di banding dengan pertandingan fase grup lainnya.

“Los Blancos” dengan sembilan poin, seperti dikatakan, Cristiano Ronaldo kepada tabloid terbitan Madrid, “MARCA,” usai lagi yang menegangkan itu, makin mendekatkan diri pada “la decima.” Raihan sepuluh kali Champions League adalah ambisi besar yang belum kesampaian dari “El Real.”

“Madrid sangat butuh dengan ‘la decimal.’ Angka itu akan mematrikan Madrid sebagai klub paling hebat di benua ini. Ambisi untuk meraih angka “sepuluh” ini menjadi kampanye paling hitam dalam perebutan kursi kepemimpinan klub sejak Calderon hingga Perez. Untuk itulah Madrid membuang uang membeli Beckham, Ronaldo hingga Gareth Bale,” tulis “MARCA” mengomentari laga kemenangan “El Real” melawan Juve.

“Kami sudah memiliki sembilan poin. Dan, dengan angka itu setiap klub bisa memastikan mereka lolos ke babak berikutnya. Kami menang dalam setiap pertandingan. Melawan Juventus adalah salah satu laga besar yang pernah kami mainkan, ujar Ronaldo.

“Kami memenangkannya, karena kami bermain lebih baik dan di kandang sendiri. Juventus lawan yang kuat. Kita semua tahu, mereka baru saja menelan kekalahan di kompetisi lokal. Meski demikian, Juventus tetap klub hebat yang memiliki banyak pemain berpengalaman.”

Juventus yang datang ke Bernabue belum lagi pulih dari “hantu” kekalahan dari Fiorentina, di kompetisi Laga Calcio, Pelatih Conte secara khusus meminta timnya segera bangkit dalam laga Madrid.

“Setiap pertandingan lawan Madrid memang sulit. Kami kalah, walau pun sudah mengerahkan seluruh kemampuan kami. Kami harus rela menderita karena melawan Madrid membutuhkan perhatian ekstra. Kami hormat dengan Carlo Ancelotti yang telah memberikan kemenangan bagi fans-nya,” ujar Conte kepada “Sky Italia,” usai pertandingan.

Dalam laga Kamis dinihari yang disiarkan oleh “Orange TV” milik “SCTV,” Real Madrid menang lewat sebuah strategi baku, serang, serang dan serang. Itu cara yang dikehendaki Carlo Ancelotti untuk menaklukkan Juve.

Strategi yang sama pernah mereka mainkan ketika menghadapi Malaga di La Liga akhir pekan lalu. Malaga yang kaya dengan kolektivitas tim dihadapi Madrid lewat serangan beruntun sepanjang pertandingan.

Kemenangan Madrid di “matchday” ketiga laga fase Grup B Liga Champions di Stadion Santiago Bernabeu, dicetak Cristiano Ronaldo di menit keempat dan dua puluh enam. Sedangkan gol Juventus diciptakan Fernando llorente pada menit ke dua puluh dua.

Babak pertama berlangsung cukup menarik karena kedua tim bergantian menciptakan peluang di depan gawang lawan.

Pertandingan baru berjalan empat menit ketika Cristiano Ronaldo menjebol gawang Juventus. Bola yang dilepas Sami Khedira dari sisi kanan disambut Angel di Maria yang mengumpan ke Ronaldo. Gerakan pemain asal Portugal ini mengecoh Buffon sebelum memasukkan ke gawang Juve yang sudah kosong.

Delapan belas menit kemudian, Juve membalas lewat Fernando Llorente. Bola dari Martin Caceres diteruskan Paul Pogba yang terukur jaga ke arah gawang Casillas. Bola masih sanggup ditepis Casillas, tetapi bola memantul disambar Llorente.

Ronaldo mengembalikan keunggulan Madrid lewat penaltinya pada menit ke dua puluh delapan, menyusul pelanggaran Giorgio Chiellini terhadap Sergio Ramos. Juve tak mau kalah, berusaha menyamakan kedudukan dengan membangun serangan ke daerah pertahanan Madrid, tetapi peluang emas Andrea Pirlo gagal menembus gawang Casillas.

Babak kedua, Juventus harus bermain dengan 10 orang. Wasit Manuel Grafe mengartu merahkan Giorgio Chiellini setelah ia menghalangi lari Ronaldo. Lengan Chiellini mengenai muka Ronaldo dan menyebabkannya jatuh di area kotak penalti Juve. Madrid mendapat hadiah tendangan bebas menyusul insiden tersebut, tetapi eksekusi Ronaldo hanya membentur tembok pagar betis Juve.

Madrid kemudian tampil lebih menguasai permainan karena unggul jumlah pemain. Salah satu peluang terbaik datang dari Karim Benzema setelah menerima umpan Di Maria. Namun, tembakan Benzema di depan gawang Buffon hanya melambung di atas mistar. Leonardo Giovinco pun sempat memaksa Iker Casillas menyelamatkan sepakan jarak jauhnya setelah barisan pertahanan Madrid gagal menutupi pergerakannya.

Menurut catatan UEFA, pada babak pertama, Juve unggul dari segi penguasaan bola dengan 52 persen berbanding 48 persen. Pirlo cs juga memiliki lebih banyak peluang, yaitu 5 tembakan jitu dari 10 usaha. Sementara Real hanya memiliki 4 peluang, dengan 2 tepat mengarah ke gawang.

Sementara pada babak kedua, Madrid ganti unggul penguasaan bola dengan 52 persen berbanding 48 persen. Kedua tim memiliki jumlah peluang identik, yaitu 7 tembakan jitu dari 13 usaha.

Tags : slide