close
Nuga Bola

Rekor Arsenal Dipatahkan Swansea

Dominan sepanjang laga, Arsenal, untuk pertama kalinya dalam sebelas pertandingan terakhir, dikalahkan klub di jurang degradasi Swansea City satu gol tanpa balas di Emirates Stadium, Selasa dinihari WIB, 12 Mei 2015.

Manajer Arsenal, Arsene Wenger, menilai timnya salah strategi dan sedang tidak beruntung.

Arsenal tampil dengan penguasaan bola yang dominan dan bermain agresif dengan melepaskan dua puluh tiga kali upaya mencetak gol.

Di antara sembilan attempts tersebut, sembilan di antaranya mengarah ke gawang. Namun Lukasz Fabianski yang tampil di bawah mistar gawang Swansea bermain bagus dan melakukan sembilan kali penyelamatan.

Arsenal justru kebobolan lima menit jelang laga usai. Sundulan Bafetimbi Gomis menyambut umpan Jefferson Montero dinyatakan sudah melewati garis gawang meski David Ospina sempat menghalaunya keluar.

“Kami tidak beruntung, saya pikir melawan tim yang menolak untuk bermain sepenuhnya dan hanya bertahan. Itu adalah pertanyaan soal sabar dan jika kami tidak bisa menang, maka jangan kalah,” ujar Wenger di situs resmi klub.

“Secara keseluruhan saya senang dengan kualitas yang kami tunjukkan di babak kedua, tapi ini mengecewakan. Ketika Anda tidak bisa menang, maka jangan kalah,” lanjut manajer asal Prancis itu.

“Kami tahu persis apa yang bisa terjadi. Itu bahkan bukan serangan balik. Kami diperingatkan dengan gol seperti apa yang bisa mereka ciptakan dengan Montero menendang bola dan kami kurang melompat untuk bola.”

“Sisanya kami terburu-buru dalam penyelesaian karena kami punya banyak peluang di babak kedua. Ini hanyalah pertanyaan soal mencetak gol,” katanya.

Kekalahan ini menyebabkan Arsenal gagal menyalip Manchester City yang ada di peringkat kedua klasemen. The Gunners masih duduk di posisi ketiga dengan tujuh puluh poin dan tertinggal tiga angka dari City. Namun Arsenal masih punya satu pertandingan tunda

Pahlawan Swansea dalam laga itu, kiper Lukasz Fabianski tampil prima sepanjang pertandingan. Bekas kiper Arsenal itu selalu menggagalkan upaya bekas klubnya itu untuk mencetak gol dengan melakukan sembilan kali penyelamatan.

Terus menyerang, Arsenal justru kebobolan lima menit jelang laga usai. Sundulan Bafetimbi Gomis dinyatakan sudah melewati garis gawang meski bola sempat dihalau keluar oleh David Ospina.

Kekalahan ini memutus laju oke Arsenal. Sebelum melawan Swansea, Arsenal tak terkalahkan dalam sebelas pertandingan terakhirnya dengan memenangi sepuluh laga di antaranya.

Terputusnya laju impresif Arsenal di kandang sendiri disesalkan oleh Wilshere. Namun dia mengakui kalau kekalahan dari Swansea diperoleh karena Arsenal lengah di menit-menit akhir laga.

“Kami mendominasi babak pertama tapi pada akhirnya satu-satunya yang penting adalah hasilnya. Kami menciptakan peluang-peluang dan saya pikir Fabianski malam ini brilian. Kami lengah selama dua menit dan di level ini, Anda tidak boleh melakukannya,” ucap Wilshere di situs resmi klub.

“Kami sama sekali tidak ingin laju tak terkalahkan ini berakhir, khususnya di kandang ketika kami merasa kami mendominasi permainan.”

“Ini sulit diterima tapi ketika Anda dominan dalam pertandingan seperti itu, Anda seharusnya menang, tapi kami lengah di menit-menit akhir dan dihukum. Anda mendapat hukuman di level ini dan kami mendapatkannya,” katanya.
Bagi Lukasz Fabianski, kiper asal Polandia itu, keberhasilan ini merupakan yang pertama baginya ketika pulang kei “rumah lama” dengan kepala .

Selama di Arsenal, sang kiper tak banyak mendapat kesempatan bermain.

Di laga ini Fabianski melengkapi penampilannya di dua belas kali clean sheets musim ini, hanya kalah dari Simon Mignolet, Thibaut Courtois, dan Fraser Forster. Dia pun bikin seratus dua puluh tujuh penyelamatan dan dalam rating index situs resmi Premier League, Fabianski tepat ada di bawah David de Gea.

“Saya sedikit emosional sebelum pertandingan, tapi Anda harus fokus penuh pada pertandingan ketika memasuki lapangan,” ujar Fabianski di Soccernet

“Saya senang dengan hasilnya dan saya pikir seluruh tim sudah berusaha kears untuk mendapatkan hasil ini,” lanjut kiper tiga puluh tahun itu.

“Seperti terlihat semua tembakan mampu saya atasi. Seperti itulah harusnya kiper tampil dan saya coba membantu tim saya. Syukurlah kami mampu melakukannya.”

Fabianski sendiri memang disia-siakan Arsenal setelah kalah saing dengan kompatriotnya, Wojciech Szczesny, dan kedatangan David Ospina yang kini jadi kiper utama kian membuat Fabiaski dalam posisi sulit. Tujuh tahun berseragam The Gunners, Fabianski cuma tampil 78 kali.

“Selalu senang rasanya bisa tampil di depan Emirates Stadium melawan mantan tim Anda, Anda harus selalu mencobanya – ini laga comeback pertama saya– tapi Anda harus selalu berpikir positif dan tetap membantu tim. Itulah yang saya lakukan hari ini, jadi saya senang,” tutupnya.

mirror, sky sports dan daily mail

Tags : slide