close
Nuga Bola

Neymar Terkapar Diterjang “Kungfu” Zuniga

Neymar da Silva, striker tim nasional Brasil pada Piala Dunia 2014, “dibantai” bak binatang buruan oleh setiap tim lawannya, selama kejuaraan itu berlangsung, dan mencapai puncaknya saat “Selecao” berhadapan dengan Kolombia pada perempat final di Estadio Forteleza, Sabtu dinihari WIB, 05 Juli 2014.

Brasil memenangkan laga “brutal” sesama tim “latino” itu, dan Neymar yang dijagal dengan terjangan “kungfu” lima menit sebelum laga usai oleh Juan Camilo Zuniga serta terkapar di lapangan karena menderita retak tulang belakang yang mengharuskannya dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.

Di rumah sakit “Hospital Sao’ Carlos,” tempat Neymar dirawat, ribuan orang berkumpul untuk mendapat kepastian kondisi cederanya. Mereka berurai air dan terus menerus mengumpat Zuniga sebagai tukang jagal.

Banyak di antara publik Brasil itu tak mau beringsut dari pelataran rumah sakit hingga menjelang tengah malam. “Kami ingin bersama Neymar. Dia pahlawan,” ujar Alberto Nuno, salah seorang di antara mereka kepada “Sky Sports” yang meliput langsung di rumah sakit.

Neymar hampir dipastikan akan absen di sisa laga yang dimainkan Brasil, semi final melawan Jerman, Sabtu dinihari WIB mendatang, dan juga tidak akan bisa menikmati laga final jika mampu mengalah “Der Panzer” di Stadion Maracana.

Usai di “bantai” terjangan Zuniga, bek Kolombia, Neymar terkapar di lapangan untuk kemudian di tandu keluar di bawah sorak kemarahan penonton Brasil yang meneriakkan “pembunuh… pembunuh..” untuk Zuniga.

Tidak puas dengan sorakan itu, penonton menabuh genderang dengan nada pilu sebagai penghormatan dari “heroik”nya perjuangan Neymar. Mereka menangis dan memberi “standing up” untuk sang “pahlawan” ketika ia terbaring dengan menelentang di atas tandu.

Salah seorang penonton dari tribune barat Estadio Forteleza, mengancung-ngacung poster dari kertas karton yang di tulis dengan tergesa,”Neymar hero to Brasilia. Thank’s”

Pelatih Brasil, Luiz Felipe Scolari, dengan nada meradang, usai pertandingan menuduh semua lawan-lawan timnya telah memperlakukan bintang mereka, Neymar, tak ubahnya binatang buruan.

Scolari mengungkapkan kemarahan ini setelah Neymar harus absen karena cedera yang dialaminya saat Brasil menyingkirkan Kolombia pada babak perempat final Piala Dunia di Fortaleza.

“Saya katakan, selama tiga pertandingan awal, Neymar selalu diburu. Namun, semua negara peserta membantah hal ini dan mengatakan bahwa itu hanya dilakukan oleh para pemain mereka,” kata Scolari.

Scolari juga menganggap para wasit bertindak berat sebelah terhadap kekasaran yang diterima pemainnya. “Tidak pernah ada kartu kuning, sementara Thiago Silva mendapat kartu kuning walau tidak melakukan kesalahan apa pun.”

Neymar, yang dianggap sebagai kunci permainan tim Brasil, memperoleh apa yang pernah dialami Pele pada Piala Dunia 1966. Ketika itu, para pemain negara lawan menjalankan instruksi untuk mematikan Pele dengan cara apa pun. Hasilnya, Pele cedera dan Brasil tersingkir pada babak penyisihan grup.

Neymar, menurut dokter tim nasional Brasil, Rodrigo Lasmar, mengalami cedera retak pada tulang belakang, dan ia mengatakan, cedera itu membuat Neymar tak bisa diharapkan tampil lagi di Piala Dunia ini.

“Tes menunjukkan ia mengalami retak pada vertebra ketiga,” ujar Lasmar.

“Ia terkena lutut pada bagian bawah punggungnya. Kami masih ingin mendapatkan informasi pasti. Namun, mengacu keterangan dari dokter dan sakit yang ia alami, saya bisa jamin tak akan mudah baginya untuk pulih. Akan sulit baginya bermain,” ujar Alberto Pereira, Direktur Teknik Tim Brasil.

Menurut pemberitaan di Brasil, Neymar kini telah berada di ruang perawatan intensif rumah sakit, tetapi tidak ada informasi bagaimana kondisi cedera yang dialaminya.

Jika Neymar benar-benar absen melawan Jerman, itu bakal menjadi kerugian besar bagi Brasil. Maklum, sebelumnya, skuad asuhan Luis Felipe Scolari itu juga sudah kehilangan Thiago Silva yang menerima akumulasi kartu.

Selain Neymar, bek tim nasional Brasil, Thiago Silva, juga bakal absen saat menghadapi Jerman di semifinal Piala Dunia 2014, Rabu dinihari WIB, 09 Juli 2014. Silva harus absen karena menerima akumulasi kartu kuning.

Silva mendapatkan kartu kuning saat melakukan pelanggaran setelah berusaha menghalangi kiper Kolombia, David Ospina, yang ingin menendang bola.

Silva sebelumnya sudah mendapat kartu kuning saat melawan Cile pada babak enam belas besar. Pelatih Brasil, Luis Felipe Scolari, ditengarai bakal menggunakan jasa Dante sebagai pengganti Silva.

Brasil sendiri memastikan langkah ke babak empat besar setelah menang dua banding satu atas Kolombia. Dua gol Brasil dicetak Silva dan David Luiz, sementara Kolombia memperkecil kedudukan melalui penalti James Rodriguez.

Tags : slide