close
Nuga Bola

“My Autobiography” Sir Alex Masih Heboh

Buku “My Autobiography” milik Sir Alex Ferguson, yang di “launching” dua hari lalu, masih saja menjadi berita heboh di media Inggris. Berbagai cibiran, kritikan hingga pujian berseliweran di hampir semua laman media online dengan sangat cepat.

Dalam buku yang banyak episode dan menyangkut nama selebritas sepakbola yang pernah diasuh oleh ferguson muncul secara berurutan. Mulai dari Eric Cantona, pangeran Old Trafford, Roy Keane yang culas, David Beckham yang gila ketenaran hingga Cristian Ronaldo yang dihambat ke Madrid karena kebencian Fergie terhadap Calderon, presiden klub Bernabeu itu, terekam secara apik.

Bahkan Japp Stam, bek elegant asal Belanda yang diputuskan untuk di jual ke Lazio lewat percakapan ringan di sebuah pompa bensin juga hangat di perdebatkan.

Selama menjadi manajer, baik sebelum atau saat di Manchester United, sudah banyak momen indah dan buruk dialami oleh Sir Alex Ferguson. Manchester City jadi juara Liga Inggris diakui sebagai momen terburuk.

Hal ini dikatakan dalam otobiografi yang baru saja diluncurkan pria asal Skotlandia itu kemarin. Perjalanan hidup Fergie yang didalamnya memuat banyak hal-hal baik serta buruk dalam kariernya.

Selain berbicara soal kesuksesannya saat menangani MU selama 27 tahun yang bergelimang gelar, Fergie juga banyak membuat kontroversi dengan beberapa cerita di dalamnya baik terkait eks anak asuhnya maupun lawan.

Salah satunya adalah saat City menjadi juara di musim 2011/2012 di mana rival sekotanya itu berhasil bikin ‘Setan Merah’ merasakan titel Premier League di tangan hanya selama beberapa detik, sebelum akhirnya gol Sergio Aguero di detik terakhir laga kontra Queens Park Rangers membawa The Citizens meraih gelar juara pertamanya di era Liga Primer.

“Dari semua kekecewaan yang pernah kurasakan, tidak ada yang bisa dibandingkan dengan kehilangan gelar juara ke tangan City,” demikian tulis Fergie di Otobiografinya seperti dikutip Sportsmole.

“Kami hanya menjadi juara selama 30 detik. Ketika pertandingan kontra Sunderland berakhir, kami adalah juaranya,” sambungnya.

“Tidak bisa disangkal lagi. Para pemain kami tahu bahwa mereka berhasil menjadi juara,” demikian dia.

Dalam tuturan buku terbarunya Sir Alex Ferguson juga menyebut nama Mark Bosnich, mantan kipernya di Manchester United, sebagai pemain yang kurang profesional. Bosnich pun merespons.

Bosnich sempat menjalani dua periode bersama MU. Yang pertama dimulai pada karier yuniornya sampai skuat pada periode 1989–1991. Setelah itu pria Australia tersebut kembali direkrut pada tahun 1999 sebelum akhirnya hijrah pada tahun 2001.

“Mark Bosnich adalah seorang profesional yang buruk,” komentar Fergie dalam bukunya seperti dikutip Sydney Morning Herald.

“Kami bermain di Wimbledon dan Bosnich mencomoti semuanya: sandwich, sup, steak. Ia terus-terusan mengamati menu. Aku bilang kepada, ‘Ya ampun, Mark, kamu akan menambah berat badanmu. Kenapa kamu terus-terusan mencomoti makanan?’.”

“Kami lantas kembali ke Manchester dan Mark sudah langsung menelepon restoran China untuk memesan makanan,” ungkapnya.

Mengenai penilaian mantan manajernya tersebut, Bosnich yang saat ini sudah gantung sepatu pun berusaha menegaskan profesionalismenya saat itu sebagai seorang pesepakbola.

“Yang harus digarisbawahi adalah aku satu-satunya pemain yang pernah direkrut dua kali oleh Sir Alex Ferguson dalam periodenya di Manchester United. Di periode keduaku, kami menjuarai Liga Primer dengan selisih 18 poin dan juga menjadi tim Inggris Raya pertama yang menjadi juara di Piala Dunia Antarklub dengan mengalahkan Palmeiras di Tokyo.”

“Aku akan selalu mengenang waktuku di United sebagai periode yang paling spesial dan menarik dalam hidupku, dan aku tidak akan ada dalam posisiku saat ini jika saja Sir Alex tidak memboyongku pada usia 16 tahun.”

“Aku akan selamanya bersyukur untuk itu dan aku secara tulus berharap Sir Alex akan mengunjungi Australia sehingga aku bisa bertatap muka dengannya,” papar mantan kiper timnas Australia tersebut seperti dilansir Sports Mole.

Tags : slide