close
Nuga Bola

MU ke Villa Park Cari Kemenangan Ketujuh

Manchester United berada di tren positif untuk memenangkan laga ketujuh secara beruntun, di pekan ketujuh belas Premier League, ketika mereka berkunjung ke Villa Park, Sabtu malam, 20 Desember 2014, melawan Aston Villa.

‘Setan Merah’ punya modal lebih meyakinlan dalam lawatan ke Villa Park akhir pekan ini di banding dengan tuan rumah Aston Villa. Pertarungan itu menjadi pertemuan dua tim dengan kekuatan yang timpang.

MU punya catatan kemenangan yang sangat panjang atas Villa. Bahkan, The Villans hanya pernah menang satu kali dari tiga puluh tujuh pertemuan dengan The Red Devils.

Sudah begitu, tak sedikit para penggawa ‘Setan Merah’ yang menjadi sangat produktif setiap kali menghadapi Villa. Wayne Rooney dan Marouane Fellaini punya statistik yang oke ke gawang Villa.

Sudah begitu MU juga tengah berada dalam kondisi yang on fire. MU mengoleksi enam kemenangan beruntun dari laga terkahir yang dilakoni di Premier League.

Legenda Manchester United Ole Gunnar Solskjaer memuji sosok Louis van Gaal menjelang laga klub Old Trafford itu melawan “The villans.” Dia menilai Meneer Belanda itu sukses mengembalikan ‘Setan Merah’sebagaimana mestinya.

MU menyelesaikan Premier League musim lalu dengan hasil yang tak oke. Hanya finis di urutan ketujuh The Red Devils pun kehilangan kesempatan tampil di Liga Champions musim ini.

Kedatangan Van Gaal menjelang kompetisi bergulir memantik optimisme kebangkitan MU. Tapi badai cedera dan perbedaan skema yang digunakan manajer yang sebelumnya menangani timnas Belanda itu membuat MU sempat tertatih-tatih dalam perburuan poin.

Tapi seiring berjalannya kompetisi, The Red Devils mulai tampil konsisten. Enam kemenangan beruntun diraih dan Wayne Rooney dkk. belakangan ini hingga mereka mampu mendiami posisi tiga besar.

Solskjaer optimistis MU bakal kembali kinclong dan mengambil alih puncak klasemen. Kalau bukan sekarang, di akhir musim tujuan itu, diyakini dia, bakal tercapai.

“Dia membawa angin segar. Para pemain dan suporter memang sedang membutuhkan seseorang dengan kepribadian yang kuat,” kata Solskjaer seperti dikutip Sports Mole.

“Anda lihat kan dia bicara tentang menjadi juara di sebuah ajang. Saya rasa seperti itulah mentalitas Manchester United. Kami tak bicara tentang posisi ketiga tau keempat. Sudah semestinya kami bicara tentang titel liga.

“Dalam perburuan pada bulan Maret-April dan Anda tak pernah tahu. Di periode itulah semuanya akan ditentukan,” beber Solskjaer.

Sementara itu Fellaini, gelandang jangkung MU asal Belgia, dalam wawancaranya dengan The Times, mengungkapkan bahwa musim lalu memang menjadi pengalaman yang sulit buat dirinya.

Sebagai pendatang baru di MU, ia dianggap tidak memberi kontribusi berarti buat “Setan Merah”.

Seperti halnya MU, performa Fellaini pun “tidak kelihatan. Ia dimainkan sembilan belas kali di Premier League di antaranya, lima belas kali i sebagai starter, tanpa menghasilkan gol dan cuma membuat tiga assist. Ia juga absen di sebelas pertandingan karena cedera.

“Sebagai tim, musim lalu kami memang tidak main bagus. Buat orang-orang di luar klub ini, mereka gampang saja menunjuk diriku karena manajer yang membawaku ke sini. Tapi aku memang harus menghadapi keadaan itu,” tuturnya.

“Itu memang momen yang sulit karena sepanjang karier aku belum pernah mengalami hal seperti itu. Aku banyak belajar. Aku maklum dengan apa yang dikatakan orang. Tapi aku lebih memikirkan keluarga, ibu, ayah, dan saudara-saudaraku, karena kalau ada hal-hal buruk tentangku, buat mereka itu sangatlah berat.”

Fellaini juga memberi testimoni tersendiri buat Moyes, yang saat ini melatih klub Spanyol, Real Sociedad.

“Dia tidak beruntung saja waktu menangani United. Tapi itu tidak mengubah fakta bahwa dia punya kualitas untuk meraih kesuksesan,” ucapnya.

Fellanini di musim ini lebih terpakai dalam skema yang diterapkan pelatih Louis van Gaal. Ia semakin sering dimainkan sebagai pemain inti dan telah mencetak dua gol.