close
Nuga Bola

Laga “Dendam” Liverpool Vs MU di Anfield

Laga klasik Liga Primer antara Liverpool dengan Manchester United Sabtu malam, 14 Oktober, akan menjadi tontonan menaruk sepakbola pekan ini.

Manchester United akan datang ke Anfield, markas Liverpool, dengan satu ambisi, menang.

Laga ini yang dinamakan dengan  North West Derby akan berlangsung ketat.

“Pertemuan Liverpool melawan Manchester United menjanjikan sebuah pertandingan panas dan menarik,” tulis “daily mail.”.

Untuk mengetahui kenapa pertandingan Liverpool melawan MU selalu panas, bagaimana rivalitas kedua klub itu terbentuk, kita harus mundur cukup jauh

Rivalitas bermula bukan dari atas lapangan hijau, melainkan dari pelabuhan yang baru dibangun bernama Manchester Ship Canal.

Para pedagang di Manchester muak dengan pelabuhan Liverpool yang mematok harga mahal untuk biaya ekspor dan impor. Manchester Ship Canal ketika itu menjadi pelabuhan perdagangan terbesar di dunia dan membuat pelabuhan Liverpool sepi.

Dari pelabuhan, rivalitas dua kota Liverpool dan Manchester terbentuk di sepak bola hingga kini.

Baik suporter Liverpool dan Manchester United sama-sama mengklaim punya tim hingga manajer terhebat sepanjang sejarah Liga Inggris.

Liverpool dan MU hingga kini memang tercatat sebagai dua klub tersukses di Inggris.

Jika digabungkan, kedua klub sudah mengoleksi lebih dari seratuus dua puluh  gelar sepanjang sejarah.

Meski belum pernah merebut gelar Liga Primer Inggris, tapi Liverpool lebih dulu merebut gelar Liga Inggris dibanding MU.

Hal itu terjadi pada dipermulaan abad lalu ketika The Reds mengalahkan Sunderland di klasemen akhir.

MU baru merebut gelar Liga Inggris pada seratus sembilan tahun lalu

Klub yang bermarkas di Old Trafford itu kemudian menyalip rekor gelar Liga Inggris milik Liverpool  dan kemudian menggenapkan gelar liga menjadi dua puluh di empat tahun silam

Di kompetisi Eropa, MU lebih dulu merebut gelar Piala Champions kini Liga Champions . Tapi, kemudian Liverpool lima gelar) kini justru memiliki gelar Liga Champions lebih banyak dibanding MURivalitas kedua klub bukan hanya terjadi di sekitar gelar.

Pasalnya, masing-masing suporter juga mengklaim punya manajer terhebat sepanjang sejarah sepak bola Inggris.

Suporter Liverpool menganggap Bill Shankly sebagai manajer terhebat, sedangkan pendukung Manchester United menganggap Sir Alex Ferguson sebagai yang terhebat.

Menariknya, kedua manajer itu berasal dari Skotlandia.

Kini, seartus dua puluh tiga tahun setelah Manchester Ship Canal berdiri, rivalitas Liverpool melawan Manchester United tetap panas.

Stadion Anfield pun akan menjadi saksi bisu pertemuan keseratus sembilan puluh sembilan dua klub rival abadi pada Sabtu  malam

Sementara itu,  mantan pemain MU, Gary Neville,  memiliki pandangan  sendiri mengenai laga ini..

Mourinho sempat mengeluarkan pernyataan bahwa laga melawan Liverpool hanya akan menjadi pertandingan biasa.

Neville pun menyampaikan pendapatnya jelang laga tersebut.

“Laga ini merupakan ujian terbesar Manchester United musim ini,” kata Neville seperti dilansir BolaSport.com dari Skysports.com.

Mantan kapten Man United tersebut memiliki dua alasan untuk hal itu.

Pertama, bermain di Stadion Anfield merupakan ujian secara mental maupun fisik.

Intensitas laga Liverpool vs Manchester United di stadion tersebut sangatlah tinggi.

Atmosfer laga tersebut membuat para pemain dari kedua klub enggan kalah.

Neville bahkan mengaku tak menyukai laga melawan Liverpool kala masih aktif bermain untuk Man United.

“Terlalu banyak hal yang dipertaruhkan untuk laga tersebut. Anda hanya senang jika mampu menang di Anfield,” kata Neville.

Kedua, Liverpool menjadi klub besar yang dihadapi Man United musim ini.

“Pertandingan ini akan menentukan bagaimana Man United menghadapi partai-partai besar seperti melawan Chelsea dan Tottenham Hotspur nantinya,” ujar Neville.

Lain lagi dengan pendapat mantan manajer Liverpool, Kenny Dalglish, khawatir jika pertandingan tersebut bakal menjadi tontonan yang tidak bagus untuk disaksikan.

Dalglish menuding Mourinho bakal meminta para pemainnya untuk “memarkir bus” di lini pertahanan atau memainkan sepak bola negatif dan hanya mengandalkan serangan balik di Anfield.

Hal ini disebabkan oleh pertemuan terakhir kedua tim di Anfield pada musim lalu.

Di laga tersebut, kedua tim hanya bermain imbang tanpa gol yang disebabkan oleh permainan bertahan yang diterapkan Mourinho.

Hal tersebut sangat berbeda ketika Mourinho datang ke Anfield dan bermain untuk meraih kemenangan saat masih menangani Chelsea tiga tahun yang lalu.

“Tahun lalu, ia kembali ke Anfield bersama Manchester United dan di sepanjang laga mereka hanya bertahan. Bahkan, mereka hampir mencetak gol ketika Zlatan Ibrahimovic memiliki kesempatan di akhir laga,” ucap Dalglish kepada Mirror.

“Mourinho memiliki kemampuan untuk mengetahui bagaimana cara memenangi laga, tetapi jika hal itu ia lakukan dengan cara bertahan, saya pikir Juergen Klopp akan menjadi lawan yang bakal menyulitkannya karena ia tidak tertarik dengan hasil imbang,” tuturnya.

 

Tags : slide