close
Nuga Bola

“Ketika Fergie Berdesah, MU Pun Gagal”

Menyaksikan laga Piala Liga dari tribue VIP Old Trafford, Kamis dinihari WIB, Sir Alex Ferguson, yang datang bersama cucunya, Sandra, kecewa dengan kalahan MU melawan Sunderland. MU tersingkir setelah kalah dalam adu pinalti

Ketika gol Jonny Evans itu hadir di babak pertama, Sir Alex Ferguson, yang kini menjadi Direktur Teknik di Manchester United, sempat melonjak, dan membisikkan sesuatu tentang optimisme akan lolos klub Old Trafford itu ke final Piala Liga kepada cucunya Sandra .

Menonton dari tribune VIP, Kamis dinihari WIB, 23 Januari 2014 itu, Sir Alex memang sedang gemas dengan kondisi United di musim pertamanya bersama David Moyes, usai ia mengundurkan diri tahun lalu.

Ia berharap Moyes mampu mendorong MU untuk sampai ke final di Wembley menghadapi “tetangga”nya, Manchester “Biru,” City, untuk memberikan hiburan atas kemuakan publik Old Trafford terhadap sang pengganti.

Tapi “hiburan” itu juga kandas setelah dalam adu pinalti yang dramatis eksekutor MU juga gagal setelah laga melewati “extra time,” dan hasil agregatnya 3-3. Dan Fergie, begitu si gaek legendaris itu di sapa, ketika laga usai menuruni tangga tribune dengan sedikit berdesah.

Ya Fergie pantas berdesah setelah di Premier League Manchester United masih belum beranjak dari posisi tujuh. Seharusnya MU bisa memanfaatkan tiap kesempatan yang ada di kompetisi lain. Termasuk Piala Liga Inggris.

Setelah kalah dari Chelsea, di laga “super Sunday,” akhir pekan lalu, lalu, posisi United kritis untuk mengejar satu tiket Champions League. Mereka tertinggal 14 poin di belakang Arsenal. Jose Mourinho pun menyebut peluang United untuk jadi juara sudah tertutup, meski David Moyes masih menolak untuk menyerah.

Di awal tahun, United sebenarnya masih menyisakan tiga kompetisi lainnya: Piala Liga Inggris, Piala FA, dan Liga Champions. Namun, mereka langsung tersingkir begitu bermain di babak ketiga Piala FA. Jadilah kesempatan terbesar ada di Piala Liga Inggris dan Liga Champions –dengan catatan United harus siap bersaing dengan para raksasa Eropa semodel Barcelona dan Bayern Munich.

Jadilah laga melawan Sunderland di leg kedua semifinal Piala Liga Inggris sebagai laga wajib menang. United sudah kalah dari The Black Cats pada pertemuan perdana di Stadium of Light. Tentunya, mereka tidak mau hal yang sama terulang di Old Trafford.

Moyes sendiri menjanjikan kemenangan untuk menebus kekecewaan fans. Sementara gelandang United, Tom Cleverley, menyebut kemenangan akan memberikan mereka suntikan mental. “Itu akan menaikkan mental kami,” ujar Cleverley di situs resmi klub.

“Kami memang sedang menjalani masa buruk, tapi ini adalah babak semifinal dari sebuah turnamen dan kami harus memenanginya.”

“Saya pikir, atmosfer pertandingan nanti bakal luar biasa dan ini adalah kesempatan kami untuk melaju ke Wembley. Dari sudut pandang pribadi, ini adalah sesuatu yang saya sendiri belum pernah terlibat di dalamnya.”

“Mendapatkan hasil bagus di hari Rabu atau Kamis dinihari WIB akan memberikan kesempatan kami untuk mendapatkan medali juara dan medali juara adalah sesuatu yang membentuk klub ini,” kata Cleverley.

Tapi semuanya buyar. Mu dihempas “si Kucing Hitam” Sunderland dengan amat menyakit di adu pinalti.

Andai lolos ke final, United akan bertemu rival sekota, Manchester City. Manajer City, Manuel Pellegrini, juga tidak menganggap Piala Liga Inggris main-main, kendati level turnamen ini masih berada di bawah Premier League dan Piala FA.

Pellegrini berniat untuk memenangi Piala Liga demi merampungkan titel ‘Quadruple Winner’ –memenangi empat gelar sekaligus dalam semusim– untuk City.

Kemenangan Sunderland di semifinal Piala Liga Inggris atau MU berarti banyak untuk mereka, sebab setelah dua dekade lebih akhirnya ‘Kucing Hitam’ berhasil lagi tampil di partai final kompetisi domestik.

Sunderland patut berpesta karena mereka terhitung jarang bisa tampil di partai final. Terakhir mereka pentas adalah di final Piala FA 1992 atau 22 tahun lalu di mana kalah dari Liverpool.

Sepanjang 135 tahun sejarah klub yang bermarkas di Stadium of Light itu, mereka baru lima kali tampil di final kompetisi, empat di Piala FA dan satu di Piala Liga Inggris. Dari lima final itu, dua berbuah trofi Piala FA tahun 1937 dan 1973.

Tags : slide