close
Nuga Bola

Guardiola Puji Keputusan Zidane Mundur

Kepergian Zinedine Zidane dari manajer Real Madrid, selian membingungkan para pemainnya, juga mendapat pujian dari berebgai pihak.

Salah seorang yang memuji langkah beraninya adalah pelatih Manchester City, Pep Guardiola.

Mirip dengan keputusan Zidane yang memilih menyudahi kerja sama dengan Madrid, Guardiola lebih dulu mengambil keputusan mundur dari Barcelona pada  enam tahun lalu.

Namun juru latih yang baru saja menuai dua gelar bersama Man City menganggap keputusan Zidane berbeda dengan dirinya lantaran tiga gelar Liga Champions secara beruntun yang diperoleh Madrid.

“Kami tidak memenangi tiga gelar Liga Champions secara beruntun, jadi saya tidak bisa menghakimi keputusan itu,” ucap Guardiola yang meraih dua gelar Liga Champions bersama Barcelona pada musim dua musim.

“Apa yang mereka raih pantas mendapat pujian. Pelatih biasanya meninggalkan klub karena hasil buruk jadi dia melakukan hal yang tidak biasa,” tambahnya.

Ketika memutuskan meninggalkan Barcelona, prestasi yang diraih Guardiola hanya gelar Copa Del Rey.

Padahal tiga musim sebelumnya berhasil meraih gelar yang lebih bergengsi seperti La Liga dan Liga Champions.

Sambil berkelakar, Guardiola lantas menyebut kesamaan dirinya dengan Zidane bukan pada capaian atau momen pengunduran diri melainkan faktor fisik.

“Apakah ada persamaan antara kami? Dilihat dari rambut, ya, sayangnya ini dialami kami berdua,” ujar Guardiola.

Alih-alih membandingkan dirinya dengan Zidane, Guardiola merasa mantan kapten timnas Prancis itu lebih mirip dengan mantan pemain dan pelatih Barcelona lainnya.

“Saya begitu mengaguminya, ketika masih menjadi pemain dia adalah idola. Dia pergi seperti Luis Enrique yang meraih banyak gelar bersama Barcelona dan memainkan sepak bola yang menakjubkan,” kata Guardiola.

Selin itu, Fabio Capello, pelatih asal Italia,  menilai Zinedine Zidane telah mengambil keputusan tepat mundur sebagai pelatih Real Madrid.

Mantan pelatih Madrid ini percaya, Zidane layak mendapat pujian karena membuat keputusan tersebut.

“Dia telah membuat keputusan terbaik untuk pergi karena tidak ada atmosfer yang bagus di Madrid. Dia tahu bahwa jika dia tidak memenangkan Liga Champions, dia akan dipecat,” kata Capello kepada Sky Sports, dikutip Marca.

Menurut Capello, Zidane telah mengetahui ini sejak tiga bulan lalu. Alhasil, mundur disebutnya sebagai keputusan yang tepat.

“Atas apa yang telah dia menangkan, tentu saja dia salah satu yang luar biasa. Sekarang, dia harus membuktikan itu di tempat lain, meskipun dia sudah pasti salah satu yang terbaik dalam sejarah Real Madrid,” kata Capello.

Zidane memenangkan sembilan trofi dari tiga belas yang tersedia dalam dua setengah tahun kepemimpinannya. Bersama Zidane, Madrid mencetak sejarah tiga kali berturut-turut memenangkan Liga Champions.

Pria Italia itu tidak bisa menahan diri untuk tidak memberikan kritik bagi Presiden Madrid Florentino Perez. Ia merasa segala sesuatunya mungkin belum berubah sejak terakhir ia melatih Madrid.

Capello memegang Los Blancos pada musim dua musim

Dalam dua kesempatan itu, Capello mempersembahkan gelar La Liga. Pada kesempatan pertama, Madrid masih dipimpin Lorenzo Sanz sebagai presiden. Namun periode kedua, Perez sudah memegang jabatan sebagai presiden.

“Selalu ada banyak kontroversi di Real Madrid dan Florentino Perez selalu ingin menjadi pelatih sendiri. Ketika dia menang, dia bahagia dan ketika dia tidak, orang lain yang harus disalahkan untuk itu. Walau menang di sana, saya tetap dipecat,” ungkap Capello.

Capello yang baru-baru ini engumumkan berhenti dari dunia kepelatihan menilai sejumlah nama pantas menggantikan Zidane. Nama-nama yang beredar di media dinilainya layak, yaitu Guti, Antonio Conte, Maurizio Sarri, dan Mauricio Pochettino.

Sementara itu, pelatih Timnas Prancis, Didier Deschamps, meminta semua pihak untuk menghormati keputusan sahabatnya, Zinedine Zidane, yang memutuskan mundur dari Real Madrid.

“Ini keputusan Zidane dan harus dihormati. Dia harus berpikir untuk waktu yang lama dan jika dia membuat keputusan itu, dia harus diyakinkan bahwa itu adalah yang terbaik untuknya,” kata Deschamps seperti dilansir Soccerway.

“Melihat apa yang telah dia capai selama tiga tahun, ini adalah sesuatu yang fantastis baginya dan Madrid. Saya tidak memiliki semua seluk beluk, tetapi saya dapat mengerti bahwa dia membuat keputusan itu.”

“Untuk pergi saat berada di puncak, dia memiliki kebebasan itu. Beberapa mengambilnya, beberapa tidak. Saya tidak memiliki semua rincian, tapi saya bisa mengerti. Kami saling kenal dengan baik dan saling menghormati,” Deschamps menambahkan.