close
Nuga Bola

“Chelsea Itu, Kini, Bak Tim Kecil”

Chelsea itu tim kecil?

“Ya,” jawab pelatih Pochettino menyanjung Tottenham Hotspur yang sukses mereportkan sang juara bertahan, dan menegaskan bahwa moral di skuatnya tengah berada di puncak.

Apa alasan Pochettino menganggap “The Blues” sebagai tim “anak bawang?”

“Kami merasa seperti bermain melawan tim kecil saat berlaga dengan hasil imbang tanpa gol di lanjutan Liga Primer Inggris matchday pekan keempat belas di White Hart Lane, Minggu malam WIB.”

Di pertandingan itu, Spurs menikmati penguasaan atas sang juara bertahan dan kerap membahayakan di hampir sepanjang permainan meski Chelsea juga memiliki sejumlah peluang lewat Eden Hazard.

Meski begitu, tidak ada gol yang tercipta sampai duel diakhiri, dan Pochettino mengaku bangga dengan penampilan anak asuhnya.

“Kami melawan sang juara bertahan dan adalah hal yang bagus ketika Anda mendapati perasaan seolah-olah Chelsea adalah tim kecil dan Tottenham merasa mampu memenangkan setiap pertandingan,” demikian Pochettino usai laga.

“Itu tidak mudah. Kami adalah salah satu tim muda di Liga Primer. Kami harus bekerja keras karena baru ada empat belas laga yang dimainkan dan hari ini terlalu dini untuk membicarakan soal akhir musim.

“Saya pikir kami menciptakan cukup banyak kesempatan untuk mencetak gol. Chelsea hanya punya satu tendangan ke gawang di babak kedua dari Hazard, jadi saya pikir kami pantas mendapatkan hal lebih.

“Chelsea memainkan salah satu pertandingan terbaiknya musim ini, dan saya pikir ketika tim saya tampil seperti yang kami peragakan hari ini – ditambah lagi kematangannya – maka saya harus bahagia dengan para pemain.”

Satu kejadian yang mengejutkan pada laga itu melibatkan manajer Chelsea, Jose Mourinho, dengan strikernya, Diego Costa.

Costa yang secara mengejutkan dicadangkan Mou, menunjukkan rasa ketidakpuasannya dengan melempar rompi cadangan ke arah sang juru taktik.

Meski begitu, The Happy One tak menyebut jika aksi provokatif tersebut merupakan penanda bahwa dirinya sedang terlibat konflik dengan penyerang berusia 27 tahun itu.

“Jika ia ingin menyakiti saya, tentu tidak dengan rompi. Tak ada masalah antara saya dengan Diego, ini cuma masalah keputusan,” ujar Mourinho, seperti dikutip beIN SPORT.

Sebelum pertandingan Mou memang sempat mengritik Costa, sebagai pemain yang tidak bisa membaca permainan.
Mourinho sendiri menilai Tottenham Hotspur berpeluang menjadi juara Liga Primer Inggris musim ini.

Hal itu diungkapkannya usai kunjungan Chelsea ke White Hart Lane

“Ketika saya melihatnya bermain, ini bukan kejutan. Jika mereka mengatakan pemain atau pelatih mereka akan berjuang untuk gelar juara, saya tak akan tertawa,” kata Mourinho.

“Tim ini sangat bagus. Pelatih sangat bagus, pemain juga. Stabilitas yang bagus, bermain bagus. Saya berpikir mereka merupakan tim yang sangat, sangat bagus. Mereka menjadi tim yang jauh lebih baik dibanding musim lalu.”

“Saya bisa membayangkan, dengan kestabilan yang mereka tunjukkan, cepat atau lambat, saya pikir malah lebih cepat, mereka akan bisa sampai di sana, atau memenangi trofi juara atau masuk ke Liga Champions,” tandasnya.

Dalam laga itu, kedua tim mencoba mengendalikan permainan dengan menyasar lini tengah untuk dikuasai.

Di sepuluh menit pertama tidak banyak peluang yang tercipta selain yang dimiliki Harry Kane, di mana tendangannya dari luar kotak penalti berhasil diblok Branislav Ivanovic.

Peluang lainnya didapatkan Kane ketika memanfaatkan serangan yang dikomando Christian Eriksen, bola yang kemudian disodorkan kepadanya langsung ditendang dengan keras, namun kiper Asmir Begovic masih sigap untuk menghalaunya.

Chelsea bukannya tanpa peluang. Semenit berselang, Pedro Rodriguez sempat membahayakan gawang Spurs.

Berawal dari pergerakan lincah Eden Hazard yang bekerja sama dengan Willian, winger asal Spanyol itu menusuk ke kotak penalti untuk menyambut bola namun Jan Vertonghen terbilang cepat untuk menggagalkan peluang tersebut.

Hazard tampak hidup di laga ini. Pemain asal Belgia itu memiliki kesempatan mencetak gol tapi sundulan kepala yang ia lakukan menyambut umpan tarik Oscar masih melebar, begitu pun kesempatan Pedro tiga menit berselang.

Memasuki setengah jam jalannya duel semakin meningkat.

Penyerang Korea Selatan Son Heung-Min nyaris mencetak gol andaikan sundulannya memanfaatkan umpan silang Kane tidak dicegah Begovic, yang di laga ini tampil cukup cekatan sebagaimana ia juga mementahkan upaya Mousa Dembele.

Jual beli serangan terus terjadi sampai menjelang turun minum. Meski demikian, tidak ada gol yang tercipta dan babak pertama harus diakhiri dengan skor sama kuat 0-0.

Saat akan memulai babak kedua, baik Tottenham dan Chelsea tetap berpegang teguh pada formasi seperti paruh pertama.

Tidak ada pergantian yang dilakukan sampai Spurs terpaksa menarik keluar gelandang Ryan Mason, yang mengalami cedera, dengan memasukkan Erik

Laga pun dilanjutkan. Tapi peluang baru tercipta setelah satu jam ketika Son Heung-Min meliuk-liuk di depan kawalan pemain The Blues dan bekerja sama dengan Lamela.

Yang bersangkutan memang sempat melakukan tendangan, namun upayanya itu masih pelan dan mudah saja digagalkan Begovic.

Tak mau kalah, Chelsea gantian mengancam. Kali ini Hazard memberi Lloris ancaman berarti dengan melancarkan tendangan keras.

Menerima umpan tarik kiriman Ivanovic dari sektor kanan, Hazard melakukan sepakan first time yang mana bisa digagalkan secara brilian oleh Lloris.

Saat membutuhkan terobosan, manajer Spurs Mauricio Pochettino memasukkan Clinton N’Jie dan menarik keluar Son. Dalam hal ini, N’Jie diharapkan memperkuat sektor penyerangan tuan rumah yang di babak kedua jauh menurun.

Saat memasuki menit akhir, Chelsea melalui kombinasi Hazard dan Oscar sempat menari-nari di dalam kotak penalti Tottenham. Upaya mereka untuk membuka celah terhitung gagal lantaran barisan pertahanan The Lilywhites melakukan pengawalan yang cukup rapat.

Terlihat para pemain Spurs mulai kehabisan tenaga menjelang pertandingan berakhir. Meski begitu, mereka mampu mengimbangi rivalnya itu sampai wasit Michael Oliver meniupkan pelu