Site icon nuga.co

Wuah, Pokemon Go Kalahkan Konten Porno

Kisah popularitas Pokemon Go masih berlanjut.

Selain bikin “rusuh” Pokemon Go juga bikin sensasi menarik yang sulit diprediksi.

Seperti ditulis  Telegraph, Kamis, 14 Juli 2016, dari data pencarian Google Trends, menunjukkan pencarian Pokemon Go di mesin pencarian itu sudah mengalahkan pencarian konten porno.

Data Google Trends awal pekan ini menunjukkan pencarian Pokemon Go seluruh dunia mencapai tiga puluh tiga persen

“Sudah mengalahkan pencarian konten porno,” tulis “telegraph.”.

Memang angka Google Trends itu tak mewakili jumlah pencarian di Google.

Angka Google Trends merupakan permintaan pencarian yang mewakili proporsi semua pencarian.

Google Trends melacak berapa sering antrean pencarian populer masuk dalam mesin pencari Google.

Data grafik Google Trends menunjukkan, pencarian tentang Pokemon Go mulai melonjak awal pekan lalu saat dirilis di Australia dan Selandia Baru.

Pencarian kemudian makin naik saat game itu dirilis di Amerika Serikat akhir pekan lalu.

Popularitas Pokemon Go bisa dilihat dari data perusahaan data aplikasi mobile, Sensor Tower.

Data itu menunjukkan Pokemon Go telah melampaui Facebook dalam hal waktu penggunaan di aplikasi.

Rata-rata pengguna iPhone di AS menghabiskan waktu tiga puluh tiga menit sehari untuk memainkan Pokemon Go

Angka itu jauh dari waktu dua puluh dua menit pengguna yang dihabiskan untuk berada di Facebook dan delapan belas menit di Snapchat.

Naiknya pencarian Pokemon Go menunjukkan tren ini masih akan berlanjut meskipun pengembang memutuskan menunda rilis game tersebut secara global akibat masalah server.

Selain mengalahkan konten porno, ada kisah lain yang tak kalah unik akibat memainkan game yang sedang jadi tren, Pokemon Go.

Gara-gara memburu dan menangkap karakter Pokemon, Evan Scribner pria asal Quenn, New York, Amerika Serikat harus mengakhiri hubungan asmara dengan pacarnya.

Seperti ditulis  Independent, Kamis, 14 Juli 2016, belum lama ini awalnya dia asyik memburu Pokemon di kotanya.

Tak disangka perburuannya sampai di wilayah Brooklyn, tempat tinggal mantan pasangan Scribner.

Jarak antara Queen dan Brooklyn terhitung lumayan dekat, sebab dua area itu merupakan bagian dari empat wilayah di New York.

Scribner asyik bermain game itu sampai tak menyadari GPS pada ponsel pintarnya terus aktif. Memang game Pokemon Go berbasis geo-location.

Nah, karena terlacak berkeliaran di dekat rumah sang mantan, maka pacar Scribner langsung menyimpulkan pasangannya itu selingkuh dengan mantannya.

Maka sang pacar langsung melabrak Scribner ke lokasi perburuan Pokemonnya.

“Pacar saya melihat saya menangkap Pokemon saat ada di rumah mantan saya,” kata Scribner.

Saat didesak kenapa dia berada di rumah mantan, Scribner tak mampu memberikan penjelasan yang memuaskan kepada pacarnya. Akibatnya, sang pacar akhir meninggalkan dia dan putus kontak dengannya.

Scribner kini mengaku telah putus dengan pacarnya gara-gara memburu Pokemon dalam game Pokemon Go.

Demam Pokemon Go ternyata juga menjangkiti klub Premier League, Southampton FC.

Di sela-sela tur pramusim Amerika Serikat, beberapa pemain mencoba keseruan menangkap Pokemon lewat smartphone mereka.

Usai para pemain mengadu peruntungannya berburu Pokemon, latihan pun dimulai.

Beberapa staf Southampton, termasuk bidang media, ikut bekerja demi mengabadikan sesi latihan Virgil van Dijk cs.

Namun, salah satu staf media sosial justru asyik bermain Pokemon Go. Dia menemukan dua Pokemon, Magikarp dan Psyduck, ketika para pemain Southampton berlatih.

Saking asyiknya bermain Pokemon Go, dilansir Metro, staf tersebut justru lupa mengunggah perkembangan kegiatan Southampton di Amerika.

Setelah delapan belas jam, cuitan baru tentang kegiatan Southampton baru diunggahnya.

Yang menarik, dia justru mengunggah hasil tangkapannya saat bermain Pokemon Go.

Exit mobile version