Site icon nuga.co

Sistem Mesin Pencari Google akan Berubah

Tak lama lagi metode mesin pencari Google akan mengalami perubahan dengan menggunakan algoritma baru. Dengan metode ini pencarian akan mengalami sedikit berbeda dari yang selama ini dipergunakan.

Menurut rilis yang dikeluarkan oleh “Google, seperti dikutip dari laman situs phone arena, metode pencarian nantinya lebih dioptimalkan untuk situs-situs yang bersahabat dengan ponsel.

Tak peduli apakah pengguna sedang melakukan pencarian di komputer atau tablet, situs yang optimal untuk ponsel akan diprioritaskan.

Google tak menyebutkan secara rinci situs seperti apa yang dianggap mereka bersahabat untuk ponsel.
Namun mesin pencari itu menyediakan satu halaman khusus untuk menguji apakah situs pengguna memang cocok untuk ponsel.

Algoritma baru tersebut akan mulai diimplementasikan pada 21 April 2015 mendatang, dan akan berlaku untuk pencarian di seluruh dunia.

Blog resmi Google, Senin, 30 Maret 2015, menegaskan, meski baru akan berlaku mulai beberapa pekan ke depan, raksasa teknologi itu sudah menyebarkan ‘Googlebot’ untuk menelusuri situs-situs yang dianggap cocok dimasukkan daftar teratas pencarian mereka.

Perubahan metode pencarian pada Google bukanlah yang pertama kali terjadi, Dalam tahun ini saja Google sudah menerapkan dua sistem berbeda.

Pada Februari 2015 lalu Google mengumumkan telah bekerjasama konten dengan Twitter. Kini, apa yang dikicaukan pengguna microblogging tersebut, bisa dilacak keberadaannya melalui Google.

Sementara itu, kabar tentang Cyanogen akan mengambil Android dari Google kembali berkibar. Sebelumnya Acer juga pernah akan mengambil Andriod itu tapi gagal

Acer beberapa waktu lalu sempat mengumumkan akan mengambil alih Android dari Google, namun urung dan mereka beroperasi tanpa menggunakan layanan Google.

Peluncuran ponsel bernama CloudMobile A800 dijegal Google yang mengirimkan surat ancaman kepada Acer.

Cyanogen, modifikator Android, juga ingin melakukan hal serupa.

Mereka mengaku ingin membuat ponsel Android yang sama sekali tidak menggunakan layanan Google. Sebagai gantinya justru Cyanogen berencana menggunakan aplikasi dari pesaing.

Untuk toko aplikasi misalnya, nanti akan digantikan Amazon Appstore, sedangkan untuk aplikasi peramban akan diisi oleh Opera, Nokia Here untuk bernavigasi dan Bing sebagai mesin pencari.

Bahkan sistem Google Now pun akan digantikan dengan Microsoft Cortana.

Rencana itu mendapat dukungan dari berbagai pihak, mereka adalah Twitter Vetures, Qualcomm, Telefonica Ventures, Rupert Murdoch dan lainnya yang sudah menggelontorkan delapan puluh juta dollar untuk mewujudkan proyek ambisius Cyanogen itu.

Mereka, para investor percaya bahwa apa yang dilakukan Cyanogen bisa memberikan alternatif ponsel baru. Lepas dari ketergantungan terhadap satu produsen yang menguasai segalanya.

“Pembuat aplikasi dan chip sudah cemas dengan Google yang mengendalikan seluruh aspek,” kata Peter Levine mitra Andreessen Horowitz, perusahaan ventura yang berbasis di Sillicon Valley.

Cyanogen, menurut sejumlah analis, masih punya peluang yang cukup besar dibanding Acer dalam hal mengambil alih Android. Hal ini terlihat dari larisnya ponsel yang memakai CyanogenMod, dan banyaknya pengguna yang rela mengganti Android mereka dengan sistem operasi tersebut.

Kirt McMaster, CEO Cyanogen, sadar bahwa rencananya untuk menggulingkan Google bukanlah hal mudah.

Perusahaan yang lebih besar seperti Microsoft, BlackBerry, Samsung, Mozilla, Nokia, Intel bahkan Palm sudah mencoba melawan Android dengan seluruh kemampuannya. Tapi nyatanya Android masih berkuasa.

Melawan Google seperti melawan raksasa, namun McMaster optimistis dapat mengambil alih dengan dengan menawarkan sebuah ponsel yang lebih personal. Ponsel yang mengerti apa yang diinginkan penggunanya.

“Di dunia yang sempurna sistem operasi harusnya tahu jika saya memakai Spotify untuk memutar musik, dan saya bisa bicara dengan ponsel untuk bilang ‘mainkan lagu tersebut’. Kemudian lagu diputar oleh Spotify,” kata McMaster seperti yang dilansir Forbes.

Cyanogen bertekad untuk mengembangkan ponsel Android tanpa harus menggunakan layanan Google. Usaha ini ternyata bukan yang pertama.

Dulu, Acer pernah coba melakukan itu. Produsen asal Taiwan tersebut membuat ponsel bernama CloudMobile A800 yang dikembangkan dari Android namun sama sekali tidak membutuhkan layanan Google.

Ponsel tersebut dikembangkan Acer bersama Alibaba, raksasa toko online asal Tiongkok, dan rencananya ponsel dengan sistem operasi Aliyun itu memang hanya untuk pasar negeri yang terkenal punya banyak panda tersebut.

CloudMobile A800 disebut-sebut bakal menjadi alternatif ponsel murah, namun tetap mempertahankan fitur terbaik saat itu. Otomatis, kehadirannya dianggap sebagai ancaman besar terhadap Android yang saat itu sedang tumbuh.

“Konferensi pers peluncuran ponsel Acer yang menggunakan sistem operasi dari Alibaba terpaksa dibatalkan setelah Google, pemilik Android, mengancam akan membekukan lisensi Android Acer,” tulis pernyataan yang dirilis sesaat sebelum CloudMobile A800 diluncurkan.

Upaya untuk mengembangkan ponsel Android tanpa Google kembali mencuat. Kali ini bukan pembuat ponsel, tapi sekelompok modifikator Android yang sudah terkenal kepiawaiannya.

sumber ; blog google dan forbes

Exit mobile version