Site icon nuga.co

Asteroid Raksasa Tak Akan Tabrak Bumi?

NASA, lembaga antariksa Amerika Serikat, mengonfirmasikan bahwa asteroid raksasa, yang kini sedang melayang di angkasa, sangat kecil kemungkinannya untuk menabrak Bumi . Benda langit yang ditemukan oleh seorang ilmuwan Rusia itu, menurut NASA, bukan ancaman bagi keberadaan Bumi.

NASA’s Near Earth Object program Manager, Donald Yeomans, mengklaim asteroid tersebut bukan awal dari kehancuran Bumi. Bahkan dirinya menyatakan dalam seratus lima puluh tahun ke depan, Bumi akan aman dari ancaman benda langit tersebut.

Menurut perhitungan NASA dan Harvard, seperti dikutip darai jurnal ilmiah “Mashable,” Jumat, 12 Desember 2014, asteroid bernama 2014 UR116 baru akan mendekati Bumi pada April 2047. Itu karena jaraknya yang jauh sekira dua koma tujuh juta mil.

Sebelumnya diketahui, seorang astrifikawan Rusia mengakui telah melacak asteroid yang kemungkinan bertubrukan dengan bumi. Asteroid tersebut memiliki diameter seluas lima kali lapangan sepakbola itu tiga tahun sekali melintas di orbit bumi.

Menurut ilmuwan Rusia, Asteroid 2014 UR116 secara teknis bersinggungan dengan orbit Bumi setiap tiga tahun sekali. Risiko terburuk kemungkinan bisa datang karena lintasan asteroid tersebut beru

Meskipun para ahli mengatakan obyek raksasa yang dikenal sebagai 2014 UR116 tidak menimbulkan kemungkinan tabrakan secara langsung, namun penemuan ini menggarisbawahi betapa masih sedikitnya hal yang diketahui tentang asteroid dan orbit mereka.

Seperti dilansir CSmonitor.com, Jumat, 12 Desember 2014, seorang profesor dari Universitas Negeri Moskow, Vladimir Lipunov mengatakan, dirinya mengumumkan tanda bahaya mengenai adanya kemungkinan serangan asteroid.

Lipunov menjabarkan, asteroid tersebut memiliki lebar diameter tiga ratus tujuh puluh meter dan dapat menimbulkan ledakan seribu kali lebih dahsyat dibandingkan tabrakan serupa pada 2013 silam.

Pada ledakan meteor 2013 silam yang memiliki besar sama dengan bus sekolah itu mengakibatkan hancurnya bangunan dan memecahkan kaca-kaca di sekitar lokasi jatuhnya meteor tersebut.

Seperti diketahui, meteor Chelyabinsk jatuh di daratan Rusia pada Februari 2013. Akibat terjadinya ledakan meteor, ribuan orang dikabarkan mengalami cedera.

Ilmuwan di seluruh dunia mendeklarasikan awal bulan ini bahwa 30 Juni ditetapkan sebagai Asteroid Day atau Hari Asteroid. Asteroid Day ditetapkan untuk meningkatkan kesadaran terkait bahaya asteroid bagi manusia di Bumi.

Dilansir Huffingtonpost, asteroid ini bernama 2014 UR116 dan diklaim tidak menimbulkan ancaman bagi Bumi. Pihaknya akan terus menelusuri laju asteroid berukuran besar tersebut.

Asteroid 2014 UR116 secara teknis bersinggungan dengan orbit Bumi setiap tiga tahun sekali. Risiko terburuk kemungkinan bisa datang karena lintasan asteroid tersebut berubah akibat tarikan gravitasi planet.

“Kami perlu untuk melacak asteroid ini secara permanen, karena bahkan kesalahan kecil dalam perhitungan dapat memiliki konsekuensi serius,” ujar Natan Esmant, seorang ahli di Space Research Institute, Moscow, Rusia.

Ia mengungkapkan, perlu kewaspadaan untuk melacak objek luar angkasa tersebut, atau kejadian seperti meteor Chelyabinsk akan kembali menimpa Bumi.

Seperti diketahui, meteor Chelyabinsk jatuh di daratan Rusia pada Februari 2013. Akibat terjadinya ledakan meteor, ribuan orang dikabarkan mengalami cedera.

Ilmuwan di seluruh dunia mendeklarasikan awal bulan ini bahwa 30 Juni ditetapkan sebagai Asteroid Day atau Hari Asteroid. Asteroid Day ditetapkan untuk meningkatkan kesadaran terkait bahaya asteroid bagi manusia di Bumi.

sumber : hufftington, csmonitor.com, mashable dan nasa

Exit mobile version