Site icon nuga.co

Anda Orang Pintar? Hati-hati, Bisa Stroke

Anda termasuk karagori orang pintar? Kalau iya, mulai sekarang berhati-hatilah. Sebab, menurut sebuah penelitian terbaru, Anda termasuk orang yang mudah terkena stroke.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan jurnal Stroke mengatakan, orang-orang berpendidikan tinggi mempunyai risiko tiga puluh sembilan persen lebih besar terserang stroke ketimbang yang berpendidikan lebih rendah.

Lantas, muncul pertanyaan, apa yang menyebabkan orang pintar lebih mudah terkena stroke?
Seperti yang ditulis oleh situs resmi “Stroke,” itu terjadi karena pertahanan awal terhadap penurunan kognitif mereka telah terkikis.

Namun, itu tidak terjadi pada semua orang berpendidikan tinggi. Risiko tinggi hanya pada mereka yang bermasalah dengan daya ingat.

Penelitian ini, menurut situs “Stroke,” telah dilakukan selama dua puluh tahun yang melibat sembilan ribu orang di Rotterdam. Mereka berusia di atas lima puluh lima tahun dan dalam kondisi sehat. Dalam kuesioner para peserta ditanya tentang masalah daya ingat yang mereka alami.

Pada 2012, lebih dari seribuan kasus stroke terjadi dalam kelompok penelitian tersebut. Setelah menganalisis hasil, para peneliti Erasmus University Rotterdam melihat peningkatan risiko stroke pada orang-orang yang mengeluh masalah ingatan.

Namun, risiko stroke bahkan lebih tinggi pada peserta yang memiliki pendidikan tinggi. Diantaranya, pendidikan kejuruan atau universitas.

Arfan Ikram, profesor neuroepidemiology dari Erasmus University mengatakan, pendidikan adalah indikator baik dari kemampuan otak melawan kerusakan kognitif seperti demensia.

Kemampuan yang dikenal sebagai cadangan kognitif itu dibangun selama masa kanak-kanak dan dewasa awal. Juga dianggap mampu melindungi kerusakan otak.

Arfan mengatakan, “Orang dengan tingkat pendidikan yang tinggi memerlukan waktu lebih lama untuk otaknya menjadi rusak, serta demensia.” Namun, jika orang-orang tersebut mulai mengeluhkan daya ingat, maka mekanisme tersebut hilang.

“Itu bisa menjadi indikator bahwa telah mereka mencapai stadium lanjut, yakni ketika cadangan kognitif mereka tidak memiliki imbalan lagi,” katanya.

Akibatnya, Ikram melanjutkan, daya ingat atau memori bisa jadi tanda peringatan penting dalam subkelompok tersebut.

Stroke terjadi bila pembuluh darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke otak tersumbat oleh gumpalan, atau pecah. Jika hal tersebut terjadi, bagian otak tidak bisa mendapatkan darah dan oksigen yang dibutuhkan sehingga sel otak mati.

Asosiasi Stroke Amerika Serikat mengaitkan, masalah medis seperti diabetes, tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko stroke. Menjalani gaya hidup sehat, menjaga aktivitas fisik, dan berhenti merokok mengurangi risiko serangan stroke.

Seperti diketahui penyakit stroke adalah serangan otak yang timbulnya mendadak akibat tersumbat atau pecahnya pembuluh darah otak. Dengan kata lain penyakit stroke ini merupakan penyakit pembuluh darah otak atau “serebrovaskuler,” yang ditandai dengan kematian jaringan otak atau “infark serebral.”

Hhal ini disebabkan karenakan adanya penyumbatan, penyempitan atau pecahnya pembuluh darah menuju otak sehingga pasokan darah dan oksigen ke otak berkurang dan menimbulkan serangkaian reaksi biokimia yang akan merusakkan atau mematikan sel-sel saraf otak.

Faktor resiko medis yang menyebabkan atau memperparah stroke antara lain hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi, kolesterol, arteriosklerosis atau pengerasan pembuluh darah, gangguan jantung, diabetes, riwayat stroke dalam keluarga dan migren.

Menurut data statistik delapan puluh pemicu stroke adalah hipertensi dan arteriosklerosis.

Selain itu faktor resiko perilaku disebabkan oleh gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat seperti kebiasaan merokok, menkonsumsi minuman bersoda dan beralkohol gemar mengkonsumsi makanan cepat saji.

Faktor resiko perilaku lainnya adalah kurangnya aktifitas gerak / olah raga dan obesitas. Salah satu pemicunya juga adalah susasana hati yang tidak nyaman seperti sering marah tanpa alasan yang jelas.

Pada tingkat awal, masyarakat, keluarga dan setiap orang harus memperoleh informasi yang jelas dan meyakinkan bahwa stroke adalah serangan otak yang secara sederhana mempunyai lima tanda-tanda utama yang harus dimengerti dan sangat difahami.

Hal ini penting agar semua orang mempunyai kewaspadaan yang tinggi terhadap bahaya serangan stroke.

Exit mobile version