Site icon nuga.co

Risalah Pertemuan The Fed dan Emas Stabil

Harga emas global di Comex Merchantil Exchange  hari ini, Kamis 23 Mei, berada dalam posisi stabil bersaman dengan keluarnya risalah The Federal  atau The Fed

Seperti ditulis laman keuangan “bloomberg,” pagi ini, Kamis WIB, harga emas hanya sedikit berubah  setelah risalah dari pertemuan terbaru Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) keluar.

Harga emas sempat diperdagangkan di atas level terendah dalam dua minggu karena pasar saham merosot akibat ketegangan perdagangan AS-China.

Masih menurut “bloomberg,”  harga emas pasar spot stabil setelah jatuh ke level terendah sejak awal Mei

Sedangkan harga emas berjangka AS menetap nol koma satu persen lebih tinggi

Risalah dari pertemuan terakhir the Fed menunjukkan para pembuat kebijakan setuju bahwa pendekatan yang akan mereka gunakan saat ini untuk menetapkan kebijakan moneter adalah kehati-hatian.

Oleh karena itu mereka bersabar untuk beberapa waktu ke depan.

“Tidak banyak kejutan di sini dan tidak banyak yang diharapkan. Perlu menjadi catatan bahwa pertemuan Fed ini terjadi sebelum China mundur dari pembicaraan perdagangan,” jelas Tai Wong, kepala perdagangan derivatif logam mulia di BMO.

“Pada pertemuan berikutnya, hampir pasti akan ada lebih banyak kehati-hatian, lanjut Tai Wong

Awal pekan ini, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan akan terlalu dini untuk membuat keputusan tentang dampak perdagangan dan tarif pada kebijakan moneter.

Pejabat Bank Sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve  pada pertemuan terakhir sepakat untuk lebih bersabar dalam menentukan kebijakan moneter terutama mengenai suku bunga acuan.

Dalam beberapa waktu ke depan, the Fed memilih untuk melihat tanda-tanda lebih lanjut dalam mengubah tingkat suku bunga di kedua arah atau baik untuk menaikkan suku bunga atau menurunkan.

“Para anggota lebih bersabar, kemungkinan akan tetap untuk beberapa waktu tanpa perlu menaikkan atau menurunkan suu bunga dari level saat ini ,” tulis the Fed dalam risalah pertemuan yang dilakukan pada akhir April- awal  Mei dikutip dari Reuters, Kamis

Inflasi yang lemah dipandang oleh banyak peserta rapat the Fed sebagai alasan untuk menahan suku bunga untuk beberapa waktu ke depan.

Sementara risiko terhadap pasar keuangan dan ekonomi global terlihat sudah mereda. Sebagai catatan, penilaian ini diberikan sebelum Predisen AS Donald Trump memilih untuk meniup genderang perang dagang dengan China.

Presiden the Fed Dallas Robert Kaplan dalam wawancara pada hari Rabu di Fox Business mengatakan bahwa untuk mengubah suku bunga lebih tinggi atau lebih rendah tidaklah mudah.

“Saya perlu melihat sesuatu yang menarik. Kami pada dasarnya berada pada pengaturan kebijakan yang tepat.” kata dia.

Kemerin, Rabu, harga emas global di Comex  kembali turun ke level terendah dalam dua pekan  karena investor melihat kenaikan dolar Amerika Serikat.

Seperti ditulis laman keuangan “bloomberg,” Rabu pagi WIB  harga emas di pasar spot tergelincir nol koma empat persen menjadi  per ons, setelah menyentuh level terendah sejak  awal Mei

Sedangkan harga emas berjangka AS juga lebih rendah

“Satu alasan besar penurunan harga emas ini karena dolar AS tetap cukup kuat. Apa yang kami saksikan, dengan cara yang aneh, investasi mengalir menuju dolar AS sebagai instrumen safe-haven, jelas Bart Melek, kepala analis komoditas TD Securities di Toronto.

Indeks dolar AS naik ke level tertingginya dalam hampir sebulan, didukung oleh imbal hasil obligasi AS yang lebih tinggi dan karena kekhawatiran kejatuhan akibat perang dagang AS-China mendorong investor untuk memilih obligasi dibanding emas.

Emas biasanya digunakan sebagai lindug nilai selama masa ketidakpastian. Namun kali ini investor lebih memilih dolar AS seperti yang mereka lakukan tahun lalu selama ada perang dagang antara AS-China.

Saat ini, investor tengah menunggu risalah dari pertemuan dewan gubernur Bank Sentral AS atau the Fed, yang diharapkan dapat memberikan sinyal mengenai rencana kebijakan suku bunga.

“Tidak banyak yang diharapkan terjadi di sisi kebijakan. Saya pikir mereka mungkin berbicara tentang risiko penurunan potensial dari ketegangan perdagangan, ”kata Melek.

Exit mobile version