Site icon nuga.co

Hari Ini Harga Emas Kembali Tergelincir

Dua hari setelah mengalami “pesta” kenaikan, hari ini, Jumat, 11 Januari, harga emas global kembali tergelincir karena dollar mengalami kebangkitan

Harga emas tetap bertahan di bawah harga tertingginya.

Seperti ditulis laman keuangan “bloomberg,” Jumat pagi WIB, harga emas di pasar spot  turun nol koma empat per ounce, setelah mencapai  harga tertingginya di awal sesi.

Harga emas berjangka AS turun tipis nol koma empat persen

“Pergerakan harga emas hari ini didorong oleh dolar AS yang lebih tinggi, tetapi secara keseluruhan itu tidak mengubah sikap teknis pada aset,” kata Michael Matousek, Head Trader dari Global Investors AS.

Matousek mengatakan, investor kini terus mengamati untuk melihat apakah emas menembus level tertingginya.

Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap mata uang utama, naik nol koma empat persen, pulih dari level terendah tiga bulan.

Dolar AS yang lebih kuat membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

“Emas telah melihat beberapa konsolidasi di bawah level psikologis ,” kata David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures.

“Ada beberapa dukungan dari The Fed yang cenderung meningkatkan suku bunga, namun di sisi lain sedikit lebih sedikit kebutuhan untuk safe haven karena kita telah melihat rebound pada ekuitas akhir-akhir ini.”

Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan pada hari Kamis bahwa bank sentral AS memiliki kemampuan untuk bersabar pada kebijakan moneter dengan tidak menaikkan suku bunga acuan.

Pasar saham global telah meningkat untuk empat sesi sebelumnya, tetapi kehilangan semangat pada hari Kamis karena kejelasan terbatas dari pembicaraan perdagangan AS-China dan lesunya data ekonomi dari Tiongkok dan Prancis memicu kekhawatiran tentang ekonomi global.

Tak hanya harga emas, logam lainnya seperti paladium juga turun

Sehari sebelumnya, harga emas dunia di Comexi bersinar bersamaan dengan merosostnya nilai tukar dollar Amerika Serikat terhadap sekeranjang mata uang asing.

Pelaku pasar yang mempertimbangkan pernyataan pejabat bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve mengenai petunjuk laju kenaikan suku bunga bank sentral pada tajun ini

Harga logam mulia memperpanjang kenaikan usai risalah pertemuan the Federal Reserve atau bank sentral AS.

Pada pertemuan itu mengungkapkan kalau beberapa anggota the Federal Reserve ingin mempertahankan suku bunga pada Desember. Kabar tersebut semakin menekan dolar AS.

“Risalah bank sentral AS membantu mendorong kenaikan harga emas seperti yang diharapkan pelaku pasar. Sekarang mata tertuju kepada berita utama politik dan ekonomi,” tutur Direktur Pelaksana RBC Wealth Management, George Gero, seperti dikutip dari laman Marketwatch

Seperti juga ditulis laman keuangan terkenal “bloomberg,” Kamis pagi WIB, harga emas di Comex naik setengah  persen per ounce.

Harga emas sempat sentuh posisi paling tinggi  usai risalah the Federal Reserve.

Pada Rabu pekan ini, pimpinan the Federal Reserve Chicago Charles Evans menuturkan, kalau the Federal Reserve kemungkinan akhirnya mendorong sedikit kenaikan suku bunga bila prospek cerah dan suram.

Namun, pimpinan the Federal Reserve St Louis James Bullard menuturkan, ekonomi AS dapat didorong ke dalam resesi jika bank sentral terus maju dengan kenaikan suku bunga lebih banyak. Melihat kondisi itu, indeks dolar AS turun nol koma tujuh persen

Dolar AS tertekan mendorong kenaikan harga emas.

Sementara itu, pembicaraan perdagangan AS-China berakhir pada Rabu waktu setempat usai diperpanjang. Bursa saham global pun menguat dengan wall street catatkan kenaikan dalam empat sesi berturut-turut.

Bloomberg melaporkan, kalau pemerintahan AS di bawah pimpinan Presiden Donald Trump mengakhiri putaran pembicaraan perdagangan dengan komitmen China membeli lebih banyak produk pertanian, energi dan barang manufaktur dari AS.

Kepala Riset Insignia Consultans, Chintan Karnani menuturkan, harga emas dapat diuji sekali lagi di posisi terbaiknya

Exit mobile version