Site icon nuga.co

Hari Ini Harga Emas Benar-benar Terhenyak

Sehari setelah kembali bergairah, hari ini, Rabu pagi WIB, 31 Agustus 2016, harga emas global kembali terhenyak dan turun ke level terendah dalam dua bulan terakhir.

Pendorong penurunan harga emas adalah kekhawatiran akan kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat  atau The Federal Reserve.

Seperti ditulis laman situs media sangat terkenal di dunia, “Wall Street Journal,” Rabu pagi ini, harga emas untuk pengiriman Desember ditutup turun hampir satu persen di divisi Comex New York Mercantile Exchange.

Penutupan ini berada di level terendah sejak 23 Juni, sehari sebelum Brexit membuat harga emas melonjak.

Harga emas memang tertekan dalam beberapa pekan terakhir karena sentimen dari The Fed.

Pada Jumat lalu Gubernur Bank Sentral AS Janet Yellen mengatakan bahwa ada kemungkinan bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga.

Pernyataan tersebut memperkuat sinyal yang sebelumnya telah dikeluarkan oleh Wakil Gubernur The Fed Stanley Fischer bahwa ada kemungkinan Bank Sentral AS akan menaikkan suku bunga pada September nanti.

Pernyataan-pernyataan tersebut memberikan tekanan kepada harga emas.

Alasannya, dengan kenaikan suku bunga emas harus bersaing dengan instrumen investasi lain yang tak hanya memberikan keuntungan kenaikan harga saja tetapi juga memberikan bunga.

Ke depan, para analis memperkirakan bahwa harga emas akan bergerak menyesuaikan data-data ekonomi yang ada dan juga komentar atau sinyal yang dikeluarkan oleh para pejabat Bank Sentral AS.

“Setiap angka akan diteliti untuk menjadi petunjuk dalam melakukan aksi beli atau aksi jual. Angka-angka tersebut merupakan petunjuk apakah The Fed akan menahan atau menaikkan suku bunga,” jelas David Govett, kepala analis logam mulia di Marex Spectron.

Jika suku bunga mengalami kenaikan maka akan membebani emas karena logam mulia tersebut harus bersaing dengan aset-aset lain.

Sebelumnya, pada pembukaan perdagangan akhir Agustus ini, Selasa kemarin, harga emas sempat  menguat   karena para investor mempertimbangkan pernyataan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed Janet Yellen pada Jumat pekan lalu.

Dilansir dari Xinhua, harga emas untuk pengiriman Desember naik .

Pernyataan Yellen memperkuat alasan untuk menaikkan suku bunga acuan karena ekonomi AS sudah berjalan sesuai jalur yang dituju The Fed. Yellen terbuka untuk kenaikan suku bunga secepat-cepatnya pada bulan depan.

Para pedagang tetap yakin Fed akan menaikkan suku bunga  pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal pada Desember.

Menurut Fedwatch CME Group, probabilitas tersirat saat ini untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan September, Nopember dan Desember nanti.

Saat ini para investor tengah menunggu rilis beberapa data utama yang kemungkinan akan menunjukkan arah pertemuan FOMC September dalam beberapa minggu mendatang.

Laporan klaim pengangguran mingguan akan keluar pada Kamis dan laporan ketenagakerjaan besar pada Jumat, bersamaan dengan data perdagangan internasional.

Penguatan harga emas sedikit tertahan oleh kenaikan indeks dolar AS. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sejumlah mata uang utama dunia.

Pergerakan harga emas dan dolar AS biasanya berlawanan arah. Jika dolar menguat maka harga emas akan tertekan, karena emas yang dijual dalam mata uang dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor.

Untuk harga emas lokal yang diperdagangkan  PT Aneka Tambang Tbk  atau Antam, kemarin sempat naik  naik Rp 1.000 per gram menjadi Rp 607 ribu per gram

Pada perdagangan sehari sebelumnya, harga emas Antam berada di angka Rp 606 ribu per gram.

Begitu pula dengan harga buyback yang naik Rp 2.000 per gram menjadi Rp 557 ribu per gram.

Harga buyback ini artinya jika Anda ingin menjual emas, maka Antam akan membelinya di harga Rp 557 ribu per gram.

Exit mobile version