Site icon nuga.co

Emas Berada Pada Tingkat Harga Tertinggi

Harga emas dunia hari ini, Selasa, 16 Oktober, mencatat harga tertinggi bersamaan dengan munculnya ketegangan baru antara Amerika Serikat dan Arab Saudi.

Seperti ditulis laman keuangan terkenal “Bloomberg,” Selasa pagi WIB, kenaikan ini melebihi satu persen dan merupakan yang tertinggi dalam dua setengah bulan terakhir.

Bersamaan dengan kenaikan itu pula para investor mulai  beralih ke logam mulia

Investor merasa lebih amat dengan investasi emas  setelah memuncaknya ketegangan antara Amerika Serikat  dan Arab Saudi yang memperparah kegelisahan di pasar saham global.

Seperti ditulis “Bloomberg,”  harga emas di pasar spot naik satu persen per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sejak akhir Juli lalu

Harga emas berjangka AS juga  naik satu persen

“Emas kini mendapat penarik yang lebih kuat dari aksi investor menyelamatkan diri dari aset berisiko,” kata analis dari Quantitative Commodity Research Peter Fertig. “Langkah selanjutnya dari emas akan tergantung pada berapa lama sell-off ini berlanjut.”

Saham global berada di bawah tekanan, dengan saham Eropa menyentuh terendah dalam dua pulouh dua bulan dipicu sejumlah faktor termasuk sengketa perdagangan AS-China, meningkatnya ketegangan antara Arab Saudi dan kekuatan barat, negosiasi Brexit yang macet dan kekhawatiran atas perlambatan ekonomi di China.

Dana Moneter Internasional  mengatakan pekan lalu bahwa risiko terhadap sistem keuangan global yang telah meningkat selama enam bulan terakhir, dapat meningkat tajam jika tekanan di pasar negara berkembang meningkat atau hubungan perdagangan global memburuk.

Emas, biasanya menjadi penyimpan nilai yang aman selama ketidakpastian politik dan ekonomi, tetap turun sekitar sepuluh persen dari puncaknya di bulan April, dengan para investor memilih dolar AS ketika perang perdagangan AS-China dibuka dengan latar belakang suku bunga AS yang lebih tinggi.

Tak hanya emas, harga platinum naik  setelah sebelumnya menyentuh tertinggi sejak Juli

Sebelumnya, pecan lalu, harga emas sempat ambruk di pasar spot

Harga emas di pasar spot berada di jalur kenaikan mingguan terbesarnya dalam tujuh minggu, naik sekitar satu koma tiga persen untuk minggu ini.

“Reli pada dolar AS memberikan tekanan kepada harga emas pada perdagangan Jumat,” kata Alex Turro, analis komoditas di RJO Futures.

Dolar AS naik karena pasar saham global rebound dari aksi jual, didorong oleh data ekspor yang kuat di China.

“Aksi-aksi ini biasanya tidak berlangsung lama,” kata George Gero, managing director di RBC Wealth Management.

Ia melanjutkan, ke depan, harga emas akan sangat ditentukan oleh keputusan Bank Sentral AS mengenai suku bunga.

Kenaikan suku bunga akan menjadi beban bagi harga emas karena logam mulia ini harus bersaing dengan instrumen investasi lain yanag selain memberikan keuntungan dari kenaikan harga juga memberikan keuntungan dari imbal hasil.

Pada perdagangan kemarin, harga emas dunia melonjak lebih dari dua persen dipicu pelemahan pasar saham global yang mendorong investor bergegas membeli logam mulia.

Pasar emas kali ini dipengaruhi Wall Street yang memperpanjang penurunannya ke sesi keenam pada Kamis. Ini setelah Pasar Saham Eropa merosot ke posisi terendah dalam dua puluh satu bulan, menunjuk meningkatnya keengganan risiko di seluruh pasar global.

“Banyak orang berlari ke emas sebagai perdagangan safe haven, diversifikasi ke aset dan menjual dolar,” kata Michael Matousek, Kepala Pedagang di Global Investor AS.

“Sekarang emas telah menembus level resistance kuat, banyak posisi panjang baru datang,” tambah dia.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump, kembali mengkritik Federal Reserve, dengan menyebut jika kenaikan suku bunga merupakan kebijakan “konyol” yang membuatnya lebih mahal bagi pemerintah untuk membiayai defisit yang berkembang.

The Fed menaikkan suku bunga pada bulan lalu untuk ketiga kalinya untuk tahun ini dan secara luas diperkirakan akan menaikkannya lagi pada bulan Desember.

“Ketika aksi jual pasar saham berlanjut, emas sekali lagi menjadi tujuan yang diinginkan pada saat ada ketidakpastian,” kata Alfonso Esparza, Analis Pasar Senior di OANDA.

Exit mobile version