Perdagangan emas batangan bersertifikat yang di produksi dan dijual di Logam Mulia milik PT Aneka Tambang atau Antam Tbk, yang menjadi rujukan jual beli emas di Indonesia, hari ini, Senin, 03 Februari 2014, “nyosor” hingga Rp 7.000 di tengah isu makin tidak menariknya investasi logam mulia di awal tahun ini..
Seperti dikutip “nuga.co” dari situs Logam Mulia, harga pecahan satu gram emas batangan milik Antam, hari ini bertengger di angka, Rp 532.000. Angka ini turun Rp 7.000 jika dibandingkan dengan harga Kamis, 30 Januari 2014, saat penutupan perdagangan sehari menjelang imlek, yang Rp 539.000 per gram..
Logam mulia juga menjual emas dalam pecahan 5000 gram dengan harga rata rata-rata satu gramnya dibanderol seharga Rp 491.600 per gram.
Untuk harga pembelian kembali emas atau dikenal dengan istilah “buyback” Antam menetapkan harganya sebesar Rp 472.000. Angka tersebut juga turun Rp 7.000 jika dibandingkan harga akhir pekan lalu.
Tersungkurnya harga emas di pasaran domestik ini merupakan pengaruh dari harga emas global, terutama di Asia yang sedikit berubah pada awal perdagangan Februari ini, setelah membukukan kerugian pertama dalam enam minggu.
Harga emas terpuruk lantaran terapresiasinya dolar Amerika Serikat.
Indeks dolar mencatat kenaikan bulanan terbaik dalam delapan bulan pada Januari. Selain itu, harga emas juga merosot lantaran tidak adanya pembelian masih dari pembeli terbesar emas utama, China.
Mengutip berita dari “Reuters,” hari Senin 03 Februari 2014, emas jenis Spot turun tipis 33 sen menjadi USD1.242,86 per troy ons. Bullion turun 2 persen pekan lalu, kerugian pertama sejak 20 Desember. Sementara emas berjangka AS, Comex Gold, tercatat masih mampu menguat USD3,3 atau 0,27 persen ke USD1.243,1 per troy ons.
Pasar China ditutup sampai beberapa hari mendatang karena liburan karena Lunar New Year. Hedge dana dan manajer uang menaikan posisi emas berjangka mereka dalam minggu kelima berturut-turut, dan memangkas posisi beli perak mereka dalam seminggu.
Penjualan koin emas American Eagle AS Mint turun sebesar empat puluh persen secara year-on-year pada Januari, padahal Januari biasanya menjadi bulan tersibuk, karena ketidakpastian atas harga emas terus meredam keuntungan.
Harga emas Januari memang tersungkur dan menjadi bulan paling kelam untuk perdagangan logam mulia itu. Para analis memperkirakan, harga emas akan mencapai titik keseimbangan bari di bulan Juni untuk kemudian menyesuai dengan kondisi ekonomi global.
Mediator pemerintah Afrika Selatan telah mengajukan usulan yang dirancang untuk mengakhiri pemogokan, yang telah menyebabkan sekitar 40 persen pasokan platinum global
Persagangan emas di Logam Mulia milik Antam berlangsung normal. Adapun harga emas batangan milik Antam dalam berbagai pecahannya, adalah untuk satu gram: Rp 532.000, lima gram: Rp 2.515.000 dan sepuluh gram gram: Rp 4.980.000
Sedangkan 25 gram: Rp 12.375.000, 50 gram: Rp 24.700.000, 100 gram: Rp 49.350.000
250 gram: Rp 123.250.000, dan 500 gram: Rp 246.300.000.