Site icon nuga.co

Harga Emas Terjun ke Posisi Paling Murah

Hari ini, Rabu, 08 Desember 2015, PT Aneka Tambang Tbk, atau Antam, mencatat aksi terburuk untuk harga pembelian kembali atau harga buyback emas Antam berupa anjlok sangat tajam, yaitu naik Rp 5.000 per gram dan berada di posisi Rp 476 ribu per gram dari sebelumnya Rp 481 ribu per gram.

Artinya, jika Anda menjual emas yang dimiliki, maka Antam akan membelinya di harga Rp 476 ribu per gram
Ambruknya harga pembelian kembali itu merupakan bagian dari kejatuhan harga jual emas batangan milik Antam sebesar Rp 1.000 per gram.

Dengan menurunan ini maka harga jual emas Antam berada di posisi Rp 547 ribu per gram. Pada perdagangan sehari sebelumnya, harga emas Antam di level Rp 548 ribu per gram.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai satu gram hingga 500 gram, dan menjel;ang siang WIB, emas Antam untuk seluruh ukuran masih tersedia.

Mengingat tingginya animo masyarakat, transaksi pembelian emas batangan yang datang langsung ke Antam dibatasi hingga maksimal seratus lima puluh nomor antrean per hari.

Di pasar global, terutama di Comex New York, harga emas melemah hingga satu persen dari sesi sebelumnya setelah dolar Amerika Serikat terangkat data tenaga kerja AS pada Jumat pekan lalu.

Rilis data tenaga kerja AS telah memperkuat harapan bank sentral AS akan menaikkan suku bunga pada pertengahan bulan ini.

Di pasar spot, harga emas turun lebih dalam. Sedangkan harga emas berjangka untuk pengiriman Februari melemah hampir satu persen.

Harga emas tertekan ini juga dipicu dari penurunan harga minyak dunia ke level terendah dalam tujuh tahun.

Sepanjang 2015, harga emas telah susut sembilan persen.

Hal itu dipicu dari harapan rencana kenaikan suku bunga bank sentral untuk pertama kali pada Desember 2015.

Pelaku pasar pun fokus terhadap rencana pertemuan bank sentral AS pada pekan depan.

“Kebanyakan orang melihat potensi kenaikan suku bunga di AS, dan mengabaikan semua berita lainnya,” ujar Kepala Riset the Bank of Nova Scotia, Simon Weeks seperti dikutip dari laman Reuters.

Dalam riset Citi menyatakan, reli harga emas pada pekan lalu didukung aksi beli jangka pendek sehingga mengangkat harga emas.

Harga emas diperkirakan masih dalam tekanan bila dilihat secara teknikal.

Selain itu, analis juga menilai dengan suku bunga bank sentral AS meningkat membuat emas menjadi tidak menarik.

“Kami tetap melihat harga emas masih tertekan, dan menurunkan target harga emas menjadi US$ 1.000 per ounce dalam dua belas bulan,” ujar Julius Baer.

Exit mobile version