Site icon nuga.co

Harga Emas Menemukan Jalan Buntu

Harga emas selama lima hari terakhir menemukan jalan buntuk dan tersungkur oleh dua isu besar, menguatnya nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap berbagai mata uang dunia dan masih belum tuntasnya belitan masalah utang Yunani.

Harga emas terus melemah dalam lima hari berturut-turut sebab para pedagang menunggu kabar selanjutnya dari negosiasi utang Yunani dengan kreditur.

Seperti ditulis oleh “reuter,” Jumat pagi WIB, 26 Juni 2015, harga emas di pasar spot turun lagi ke angka US$ 1.172,95 per ounce. Sementara emas berjangka untuk pengiriman Agustus turun tersungkur menjadi US$ 1.171,8 per ounce.

Harga spot emas sebelumnya berada pada titik terendah dalam dua minggu terakhir dan sedang berjuang untuk memecahkan rekor terendahnya sejak Maret lalu.

Harapan Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga acuan untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade, akan berdampak langsung menekan harga emas.

Sementara itu Yunani yang gagal lagi untuk meraih kesepakatan dengan kreditor internasional pada hari Kamis, tengah menyiapkan upaya negosiasi terakhir pada Sabtu untuk mencegah gagal bayar minggu depan.

“Kami berharap kerugian lebih lanjut bagi emas dan perak, meskipun kedua logam mulia itu memang terlihat sedikit oversold dalam jangka pendek,” kata Fawad Razaqzada, analis teknis untuk Forex.com.

“Terlebih lagi, Yunani masih bisa default dan keluar dari zona euro. Jika hal ini terjadi, pasti akan meningkatkan daya tarik aset safe haven,” lanjutnya.

Hampir sebagian besar pihak memperkirakan bahwa Yunani sangat membutuhkan kucuran dana talangan agar bisa melunasi hutang-hutang yang sudah hampir jatuh tempo.

Oleh sebab itu, kreditor Internasional bersikukuh dengan syarat yang mereka ajukan.

Ancaman bahwa Yunani akan keluar dari zona Eropa tidak akan terdengar bergema lagi karena negara tersebut mau tidak mau harus menerima bantuan dana talangan dari kreditor yang sebagian besar merupakan negara-negara di Eropa tersebut.

Tentu saja, kreditor tersebut memberikan syarat bahwa Yunani harus masuk ke Zona Eropa.

Pelaku pasar melihat, penyelesaian utang Yunani hanya tinggal menunggu waktu saja. Hal tersebut sangat membebani harga emas karena dengan hasil kesepakatan yang baik maka emas tidak menjadi instrumen penyelamat investasi lagi.

“Para pelaku pasar melihat bahwa akan ada kesepakatan. Namun memang, kesepakatan tersebut akan terjadi menjelang detik-detik terakhir,” jelas Presiden Optionsellers.com, James Cordier.

Kesepakatan di menit-menit terakhir memberikan Yunani lebih maksimal dalam bernegosiasi.

Tanpa adanya kesepakatan yang harus dilakukan sebelum akhir Juni 2015 ini, Yunani harus melunasi utang kepada IMF dengan nilai satu koma lima puluh lima miliar Euro yang harus dibayar secara langsung pada 30 Juni 2015.

Sentimen lain yang juga menekan harga emas adalah data yang menunjukkan bahwa perlambatan ekonomi Amerika Serikat pada awal tahun ini tidak terlalu parah jika dibandingkan dengan yang diyakini.

Dalam data yang direvisi menunjukkan bahwa kontraksi yang terjadi dengan adanya revisi data tersebut membuat pelaku pasar yakin bahwa Bank sentral Amerika Serikat akan segera menaikkan suku bunga dalam beberapa bulan ke depan.

Dengan kenaikan suku bunga tersebut harga emas cenderung turun karena logam mulia tidak memberikan dividen dan juga emas harus bersaing dengan investasi di surat utang yang memberikan imbal hasil yang lebih besar dibanding emas

reuter, bloomberg dan cnn

Exit mobile version