Site icon nuga.co

Emas Kembali Tumbang di Awal Pekan

Harga emas PT Aneka Tambang Tbk atau Antam di awal pekan ini, Senin pagi WIB,  diperdagangkan di posisi Rp 589 ribu per gram.

Posisi harga ini lebih murah Rp 2,000 per gram dibanding dengan harga penutupan perdagangan pekan lalu

Sementara harga pembelian kembali atau buyback sebesar Rp 523 ribu per gram. Artinya, jika Anda menjual emas yang Anda miliki, maka Antam akan membayar Rp 523 ribu per gram.

Harga jual dan pembelian kembali ini merupakan harga patokan di butik emas Logam Mulia Antam Pulogadung, Jakarta.

Sedangkan harga di butik emas logam mulia lainnya bisa berbeda.

Pembayaran buyback dengan volume di atas satu kilogram  akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu pada harga buyback hari transaksi.

Hingga  kini seluruh  ukuran emas Antam masih tersedia.

Sementara itu harga emas global juga jatuh.

Setelah melewati lompati harga di awal  emas mengalami penurunan setelah lima sesi berturut-turut mengalami kenaikan hingga mencapai harga tertinggi dalam tiga belas pekan.

Sebelumnya, kenaikan harga emas ini ditopang penguatan dolar dan juga ekuitas AS.

Seperti ditulis laman  marketwatch, Jumat pagi WIB, harga emas jatuh

Sebelumnya, harga emas mencatatkan level tertinggi sejak 10 November 2016.

“Kenaikan harga emas dalam beberapa waktu belakangan terlalu cepat dan terlalu tinggi,” ujar Adam Koos presiden Libertas Wealth Management Group

Year to date, harga emas naik hingga tujuh persen.

“Saat investor membelanjakan keuntungannya ke komoditas ini, harga emas naik. Hari ini, Trump mengeluarkan pernyataan soal pajak yang membuat saham-saham naik, menyebabkan harga emas sedikit terdampak,” tuturnya.

Seperti diketahui, Donald Trump menyatakan dalam beberapa pekan ke depan akan membuat pernyataan mengenai pajak.

Hal itu menyebabkan saham-saham di bursa saham AS naik.

Pasalnya Trump dalam agendanya berjanji akan memangkas pajak.

Dalam laporan analis “bloomberg” menyebutkan, ada tiga hal dicermati sehingga mempengaruhi harga emas antara lain dolar AS, suku bunga dan saham.

Imbal hasil obligasi bertenor panjang turun, dolar AS, dan bursa saham AS juga bergejolak.

“Jika tiga hal ini trennya berlanjut, harga emas akan tetap bertahan untuk menguat. Namun jika pasar kembali sentimen Trump maka berdampak ke harga emas juga,” tulis analisnya

Kekhawatiran terhadap ketidakstabilan di Eropa juga berkontribusi untuk harga emas.

Pemilihan umum di Eropa memberikan spekulasi berdampak ke mata uang dan logam. Jelang pemilihan umum di Prancis, salah satunya yang berpotensi berdampak ke pasar.

Apalagi salah satu calon presiden Prancis Marine Le Pen sudah mulai kampanye.

Ada pun, pergerakan harga emas sepanjang tahun ini, harga emas telah naik lebih tinggi dari perkiraan

Sedangkan indeks dolar AS melemah.

Selain itu, bank sentral AS atau the Federal Reserve tetap pertahankan suku bunga telah mendorong sentimen harga emas. Dengan suku bunga rendah, investor tetap memilih logam mulia.

Menguatnya harga emas juga  disebabkan kebijakan  bank sentral Amerika Serikat  atau the Federal Reserve yang mempertahankan suku bunga.

Data ekonomi AS positif mendukung penguatan dolar AS.

Hasil pertemuan bank sentral AS mempengaruhi gerak harga emas.

Pada desember tahun lalu, the Fed memberikan sinyal untuk menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali. Sedangkan pasar mengharapkan dua kali.

“Pernyataan the Fed antiklimaks. FOMC berusaha berada di tengah, tidak menawarkan kebijakan agresif maupun lembut,” ujar Brien Lundin Editor Gold Newsletter

Ia menambahkan, the Fed cenderung menunggu, dan tak ingin membuat perubahan hingga melihat langkah presiden Donald Trump soal kebijakan fiskal dan dampaknya terhadap ekonomi.

“Hasil pertemuan the Fed mendukung emas dan saham dari sebelumnya tertekan,” kata dia.

Sedangkan indeks dolar AS sempat menguat terhadap enam mata uang utama lainnya. Pergerakan dolar AS dapat mempengaruhi komoditas berdenominasi dolar AS.

Pada pekan ini, investor juga akan mencermati data tenaga kerja dan pertumbuhan upah.

Exit mobile version