Site icon nuga.co

Emas Hari Ini Mengalami Tekanan Berat

Sehari setelah menikmati harga tertingginya, di Mercchantil Comex Exchange, hari ini, Rabu, 19 September, harga emas kembali jeblok bersamaan dengan menguat dollar Amerika Serikat.

Seperti ditulis laman keuangan terkenal “Bloomberg,” Rabu pagi WIB,  harga emas melemah tetapi tetap berada di posisi di atas USD 1.200 per ounce.

Gerak dolar Amerika Serikat dan perang dagang antara Amerika Serikat  dan China pengaruhi harga emas.

Selain itu, logam untuk penggunaan industri terikat dengan kondisi ekonomi AS dan China yang kuat. Pergerakan harga logam ini sensitif dengan perkembangan sektor perdagangan.

Harga emas untuk pengiriman Desember turun nol koma dua persen ke per ounce.

Dan harga untuk kontrak paling aktif kini berada di atas USD 1.200 untuk perdagangan enam sesi berturut-turut.

“Ke depan, dolar AS dan perang dagang dapat menjadi pengaruh terpisah sebagai korelasi kebalikan antara dolar AS dan sentimen komoditas yang merosot pada pekan ini.”

“ Itu kemungkinan akan sebabkan sedikit korelasi antara logam mulia dan industri,” ujar Tyler Richey co-Editor the Sevens Report, seperti dikutip dari laman Marketwatch.

Dolar AS dan harga emas cenderung bergerak terbalik. Indeks dolar AS bergerak moderat. Indeks dolar AS naik nol koma dua persen ke posisi 94,46. Sepanjang September, dolar AS sudah susut nol koma lima persen.

Pada Senin waktu setempat, Presiden AS Donald Trump akan berlakukan tarif baru impor barang China senilai dua ratus miliar dollar

Ia mengancam akan menambah besaran nilai impor barang China untuk menekan Beijing sehingga mengubah praktik perdagangannya.

Direktur Dewan Ekonomi Nasional AS Larry Kudlow menuturkan, pemerintah AS siap berbicara dengan China mengenai sektor perdagangan ketika pemerintahan China “serius”. Sebelumya China mungkin akan menolak untuk mengadakan pembicaraan jika tarifnya diberlakukan.

“Pelaku pasar memiliki kekhawatiran lebih besar kalau AS dapat mengubah lebih banyak sanksi jika China kembali berjuang. Harga emas terus menunjukkan hampir tidak ada minat setiap perkembangannya.” ujar Analis XM Broker, Markos Hadjikriacos.

Harga emas melemah seiring bursa saham AS menguat. Hal itu mendorong permintaan terhadap minat investasi emas melempem.

Harga logam lainnya  juga mengalami tekanan

“Resolusi perang dagang antara AS dan China akan sangat positif untuk logam industri sebagai risiko penurunan terhadap prospek pertumbuhan dan permintaan harapan dari China akan logam berkurang. Ini tetap menjadi katalis terbesar untuk logam industri,” kata Richey.

Exit mobile version