Site icon nuga.co

Harga Emas Global Terhenyak Hari Ini

Harga emas dunia terhenyak lagi hari ini, Selasa, 12 Januari 2016, setelah gagal untuk menetapkan harga di level US$ 1.100 per ounce.

Harga emas untuk pengiriman Februari melemah hampir dua persen untuk setiapr ounce setelah sempat berada di level tertinggi

Harga emas menempatkan keuntungan pada pekan lalu, dan mencatatkan keuntungan terbaik sejak 21 Agustus 2015.

“Harga logam mungkin sudah jenuh jual. Meskipun begitu, saya pikir risiko pertumbuhan ekonomi global dan volatilitas bursa saham masih terus berlanjut sehingga mempengaruhi laju harga emas,” tutur Peter Grant, analis USAGOLD, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Selasa, 12 Januari 2016.

Sementara itu, Kepala Riset BullionVault, Adrian Ash menuturkan, tahun baru merupakan waktu terbaik untuk emas.

“Lebih dari sepuluh tahun sejak 2006, Januari menjadi bulan terbaik untuk emas. Rata-rata harga naik hampir lima persen,” kata Ash.

Ia menambahkan, walau harga emas menguat atau mengecewakan pada Januari itu juga tergantung dari harga aset lainnya.

Sebelumnya bursa saham China melanjutkan pelemahan mempengaruhi bursa saham global. Harga emas masih positif, tapi bursa saham AS cenderung bervariasi.

Harga emas mencatatkan penguatan pada pekan lalu di tengah tekanan di Timur Tengah antara Iran dan Arab Saudi.

Ditambah klaim percobaan nuklir oleh Korea Utara. Hal itu membuat emas menjadi aset pilihan investasi aman.

Tekanan harga emas menyebabkan terjadinya aksi ambul untung.

Namun logam emas masih berada di sekitar level tertinggi sembilan minggu.

Saham Asia merosot ke level terendah dalam lebih dari empat tahun pada hari Senin setelah Bank Rakyat China menetapkan titik tengah mata uang yuan yang terus menguat tajam. Indeks saham global dan harga minyak juga turun pada awal tahun 2016.

Harga Emas kembali berada di bawah tekanan pada hari Senin, setelah sempat membukukan keuntungan solid sebanyak empat persen pada minggu lalu.

Logam emas mendapat dukungan pada minggu sebelumnya ketika risiko pertumbuhan global dan permintaan safe haven meningkat dalam menghadapi volatilitas di pasar saham yang cukup signifikan.

Kedua penyebab utama cenderung bertahan dan memberikan fondasi untuk pasar emas. Saham China kembali melemah tajam ketika pergerakan saham AS mulai bergerak ke atas.

Minggu lalu ditandai dengan pergerakan awal tahun terburuk untuk saham AS dan berpotensi akan membuat investor bergerak ke tepi dengan mencari kemungkinan untuk menjual saham.

Kebijakan China dalam mengendalikan pasar saham dan mata uang telah menyebabkan kekhawatiran bahwa Beijing mungkin akan kehilangan cengkeramannya pada kebijakan ekonomi.

China akan kemungkinan menghadapi kesulitan besar dalam mencapai pertumbuhan ekonomi di atas enam setengah persen selama periode 2016-2020 ketika permintaan global melambat dan biaya tenaga kerja terus meningkat, menurut analis China pada Securities Journal.

Investor mencoba keluar dari pasar saham dan mencari investasi safe haven seperti obligasi atau emas.

Emas dapat dikatakan sebagai investasi aset safe haven yang paling aman dan menjadi pilihan yang terbaik mengingat ancaman kenaikan suku bunga the Fed masih mewarnai pasar.

Sementara itu, harga emas PT Aneka Tambang Tbk atau Antam tercatat turun Rp 1.000 menjadi Rp 547 ribu per gram pada Selasa pagi WIB.

Pada perdagangan sehari sebelumnya, satu gram emas antam dihargai Rp 548 ribu per gram.

Sementara harga pembelian kembali atau “buyback” emas Antam juga turun Rp 2.000 per gram menjadi Rp 490 ribu per gram.

Harga pembelian kembali ini artinya jika Anda menjual emas yang dimiliki, maka Antam akan membelinya di harga Rp 490 ribu per gram.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram. Hingga pukul 08.20, semua ukuran emas Antam masih tersedia.

Mengingat tingginya animo masyarakat, transaksi pembelian emas batangan yang datang langsung ke Antam dibatasi hingga maksimal 150 nomor antrean per hari.

Exit mobile version