Site icon nuga.co

Harga Emas Global dan Lokal Masih Kuat

Hari ini, Senin, 15 Februari 2016, harga emas dunia masih bertengger pada posisi “mahal,” usai pekan lalu, ditutup sangat kuat sebagai isyarat bahwa logam mulia itu akan berada di periode tinggi bersamaan dengan melemahnya harga minyak dan anjloknya indek harga saham.

Di penutupan perdagangan Jumat waktu Ne York, atau Sabtu WIB, di pasar domestik dan global telah menguatkan prediksi pengamat bahwa emas akan kembali ke masa jayanya di tahun ini.

Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange memang sempat merosot pada perdagangan hari ini karena para pedagang mengambil keuntungan dari penguatan harga dalam sepekan yang dipicu karena ketidakstabilan ekonomi.

Dilansir dari Xinhua, Senin pagi WIB, kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April turun tipis.

Logam mulia di bawah tekanan karena para pedagang melakukan aksi ambil untung menjelang akhir pekan.
Analis mencatat harga emas telah meroket dalam beberapa hari terakhir karena jatuhnya pasar saham Amerika Serikat.

Hal lain yang turut menekan harga emas yaitu laporan yang dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan AS yang menunjukkan penjualan ritel naik tipis selama bulan Januari.

Secara umum, harga emas masih berada dalam kinerja mingguan terbaik dalam empat tahun terakhir dengan mendapatkan keuntungan lebih dari enam persen sehingga membuat harga emas naik hampir tujuh belas persen pada tahun ini.

Pergerakan emas telah menunjukkan bahwa ada perubahan besar dalam tren yang mungkin akan terjadi.

Sebagian besar keuntungan pada tahun ini telah didorong oleh aksi beli investasi safe-haven, di tengah meningkatnya risiko pertumbuhan, meskipun secara bertahun-tahun kebijakan akomodasi besar-besaran oleh bank-bank sentral utama dunia telah dilakukan.

Kebijakan ini telah berkembang dan di bangun oleh kenaikan suku bunga the Fed pada bulan Desember.

Tampaknya ada kapitulasi signifikan ketika harga emas pecah di atas level USD 1200 pada per troy ounce pada hari Kamis ketika pembicaraan yang berkembang dari The Fed yang mungkin akan mengambil kebijakan suku bunga negatif dan membuat logam emas mendapat tawaran yang baik selama libur akhir pekan.

Perhatikan bahwa ketka siklus pengetatan antara Juni 2004 dan Agustus 2006, emas naik tinggi.

Emas mengalami keuntungan lebih dari enam puluh persen saat itu

Hal ini akan menarik dengan melihat emas di pasar Asia ketika berada di harga yang lebih tinggi saat pasar kembali dari lburan panjang perayaan Tahun Baru Imlek.

Fokus pasar, saat ini akan bergeser ke China, ketika pasar kembali dibuka pada hari Senin setelah liburan Tahun Baru Imlek selama seminggu.

Pedagang mengatakan Cina berpotensi akan menjual emas karena melihat keuntungan yang didapat.

Reli emas pada minggu lalu telah memicu aksi beli untuk emas koin AS ketika investor kecil dan besar berspekulasi bahwa kekhawatiran ekonomi global akan mengangkat nilai emas lebih tinggi.

Sementara itu di pasar lokal, hari ini, Senin, 15 Februari 2016, emas yang diperdagangkan PT Aneka Tambang Tbk atau Antam kembali naik Rp 1.000 menjadi 574 ribu per gram

Sementara harga pembelian kembali atau dikenal dengan “buyback” emas Antam naik Rp 4.000 menjadi Rp 514 ribu per gram.

Harga pembelian kembali ini artinya jika Anda menjual emas yang dimiliki, Antam akan membelinya di harga Rp 514 ribu per gram.

“Pembayaran buyback dengan volume diatas satu kg akan dilakukan maximal dua hari setelah transaksi dengan mengacu kepada harga buyback hari transaksi,” tulis manajemen Antam.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai satu gram hingga 500 gram, dan menjelang siang WIB semua ukuran emas Antam masih tersedia.

Mengingat tingginya animo masyarakat, transaksi pembelian emas batangan yang datang langsung ke Antam dibatasi hingga maksimal seratus lima puluh nomor antrean per hari.

Exit mobile version