Site icon nuga.co

Harga Emas Fluktuatif Tunggu Pidato Yellen

Harga emas lokal dan global, hari ini, Kamis, 25 Agustus 2016, mengalami ketidakpercayaan diri dan terjerembab sehari sebelum pidato “bos” The Fed Janet Yellen, Jumat, 26 Agustus 2016, besok.

Pidato Yellen akan menentukan posisi harga emas berkaitan dengan naik atau tidaknya suku bunga perbankan di Amerika Serikat atau nota bene dunia.

Akibat menunggu dengan ketidak percayaan diri, pasar emas merosot ke level terendah seiring tekanan aksi jual pada awal perdagangan.

Pada penutupan perdagangan Rabu  eaktu New York, atau Kamis pagi WIB, 25 Agustus 2016, harga emas turun  tajam.

Mengutip laman situs  Kitco, Kamis pagi WIB, secara teknikal harga emas mendekat level terendah.

Harga emas sempat sentuh level terendahnya  dan kemudian  naik lagi ke level US$ 1.325.

Terhadap isi pidato itu, pelaku pasar mengharapkan ada sinyal potensi kenaikan suku bunga the Fed.

Sebelumnya pejabat the Fed menyampaikan pernyataan soal potensi kenaikan suku bunga.

Hal itu mendorong kenaikan harapan the Fed akan menaikkan suku bunga.

“Pasar cenderung stagnan hingga Jumat. Pelaku pasar menanti petunjuk dari pidato Janet Yellen,” kata Kent Li, Deputi Incharge Wing Fung Precious Metals.

Sementara itu, Analis OCBC Barnabas Gan menyatakan meski fundamental ekonomi AS membaik, pihaknya mengharapkan investor tetap memegang emas untuk jangka panjang.

Hal itu mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi imbas dari Britain Exit dan pemilu presiden AS pada November 2016.

Sedangkan Analis INTL FC Stone Edward Meir menduga kalau pernyataan agresif dari pidato Yellen akan berdampak terhadap harga emas. Pergerakan harga emas sensitif terhadap kenaikan suku bunga.

Emas terjatuh ke harga mingguan terendah karena didorong oleh order sell besar di pasar berjangka.

Dilaporkan, order sell sebanyak sepuluh ribu kontrak, setara dengan satu juta ons emas dengan nilai nosional sebesar  satu koma tiga juta miliar dollar terjadi pada pergerakan emas.

Mengingat ukuran pesanan dan aksi harga yang sempit terbatas, logam emas sempat bertahan dengan benar-benar menunjukkan ketahanan yang baik.

Yellen terus mengatakan kenaikan suku bunga tergantung pada data ekonomi dan secara bersamaan mencoba untuk mencegah terciptanya ‘Yellen put’

The Fed harus tetap fokus pada beberapa driver kunci yaitu tekanan inflasi, risiko penurunan ekonomi dan pasar tenaga kerja.

Situasi inflasi yang terjadi pada saat ini “tidak mengijinkan suku bunga dinaikan,” kata Narayana Kocherlakota yang merupakan mantan presiden Fed.

Dia dengan jelas memiliki kekhawatiran tentang risiko penurunan dan mengatakan “kebijakan terbaik adalah untuk mempertahankan suku bunga rendah seperti saat ini hingga perekonomian meningkat.”

Memang saat ini, ada titik terang di pasar tenaga kerja  ketika tingkat pengangguran di bawah 5%. Namun Kocherlakota berpikir “pasar tenaga kerja masih memiliki ruang untuk terus meningkat.”

Mengapa tidak membiarkan untuk sementara waktu untuk menahan suku bunga dari pada menaikan suku bunga?”

Dilaporkan bahwa ekspor emas Swiss lebih tinggi dari tahun sebelumnya, menurut data data bea cukai federal Swiss pada hari Rabu.

Angka tersebut merupakan total ekspor bulanan yang tertinggi

Perubahan yang terlihat pada aliran emas dari barat ke timur terlihat ketika Inggris menjadi tujuan ekspor terbesar untuk emas Swiss pada tahun ini. Inggris membeli emas sebanyak 79,6 mt pada bulan Juli.

Pergerakan Emas masih terus berkonsolidasi pada level yang sedikit lebih tinggi. Sekali lagi beberapa data ekonomi AS yang dirilis masih berada dalam kondisi mixed.

Data ini mencerminkan ketidakseimbangan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan dan menjaga ketidakpastian tentang langkah kebijakan berikutnya dari the Fed.

Pasar memperkirakan akan mendapat petunjuk baru ketika Janet Yellen berbicara di simposium Jackson Hole, pada hari Jumat.

Rasio antara cadangan emas resmi China dan GDP sangat diperlukan. Jika PBOC memiliki lima ribu ton cadangan resmi emas maka China akan kira-kira setara dengan ke AS, Eropa dan Rusia.

Dengan kata lain, jika AS, Eropa, Rusia dan Cina memiliki rasio yang kira-kira sama dengan cadangan emas resmi terhadap GDP maka sistem moneter internasional akan bergerak menuju emas.

Tahun lalu, Cina telah bergabung dengan IMF  untuk mendapatkan Special Drawing Rights yang menandakan renminbi telah di internasionalisasi.

Renminbi sangat terkait erat dengan emas.

Harga emas dalam dolar AS di seluruh dunia akan terkait kuat dengan renminbi di Cina.

PBOC terus meningkatkan cadangan emas sejak China berusaha untuk bergabung dengan mata uang SDR.

Pada akhir Februari tahun ini, cadangan emas telah meningkat.

Dengan kata lain, Cina terus meningkatkan cadangan emas resmi dan mempublikasikan jumlah cadangan. Hingga saat ini, para investor masih lebih suka emas sebagai penyimpan nilai.

Exit mobile version