Site icon nuga.co

Harga Emas di Posisi Tertinggnya Hari Ini

Harga emas dunia hari ini, Selasa, 16 Januari, mencapai puncak tertingginya dalam empat bulan terakhir bersamaan dengan melemahnya nilai tukar dollar terhadap mata uang asing selama tiga tahun terakhir.

Namun begiti, para  analis mengatakan kenaikan harga emas bisa bersifat jangka pendek karena tidak didorong secara fundamental.

Seperti ditulis laman “bloomberg,”  pagi ini, Selasa, 16 Januari,  harga emas di pasar spot naik nol koma satu persen per ounce.

Dalam perdagangan selama satu hari ini harga emas sempat menyentuh posisi tertingginya pada awal  September

Logam mulia ini telah naik untuk minggu kelima berturut-turut pada pekan lalu sebesar satu koma empat  persen.

Adapun emas berjangka A.S. naik nol koma empat persen  per ounce.

“Kami melihat penurunan yang stabil dalam dolar Amerika Serikat buka karena ini melemah tapi karena Bank Sentral Eropa membuat mata uangnya menarik di akhir tahun,” kata Bart Melek, kepala Komoditas Strategis TD Securities di Toronto.

Adapun nilai tukar Euro menguat, setelah seorang pejabat ECB mengatakan bank sentral bisa mengakhiri skema pembelian obligasi usai bulan September.

Melek mengatakan beberapa investor juga ingin melakukan diversifikasi eksposur ke pasar ekuitas, yang telah mencapai rekor baru tertinggi dalam beberapa pekan terakhir.

Indeks dolar turun lebih dari setengah  persen  dan  sempat mencapai level terlemahnya sejak Januari tiga tahun silam

Dolar yang lebih lemah membuat aset berdenominasi mata uang ini menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sementara kenaikan suku bunga bisa mengurangi permintaan untuk emas.

Seperti ditulis boomberg harga emas kemungkinan akan melanjutkan penguatan sepanjang tahun ini

Pendorong penguatan harga emas adalah suku bunga riil yang masih rendah dan juga ketidakpastian politik yang berlangsung di Amerika Serikat dan juga Eropa.

Bank yang berkantor pusat di Jerman, Commerzbank, memperkirakan rata-rata harga emas akan berada di kisaran US$ 1.325 per ounce pada tahun ini.

Dengan rincian, untuk kuartal pertama dan kedua akan berada di US$ 1.300 per ounce dan pada kuartal ketiga dan keempat akan berada di kisaran US$ 1.350 per ounce.

Untuk diketahui, sepanjang tahun lalu, harga emas mampu naik delapan  persen.

“Harga emas akan berlanjut menguat dan kenaikan tersebut sudah dimulai sejak dua tahun lalu,” jelas analis Commerzbank dalam risalahnya, seperti dikutip dari Kitco

Faktor utama yang mendorong kenaikan harga emas adalah kebijakan moneter dari beberapa bank sentral yang masih sangat longgar.

Hal tersebut mendorong emas lebih memberikan imbal hasil yang memuaskan bagi investor.

“Hampir semua bank sentral utama masih memberikan suku bunga yang rendah,” tulis risalah tersebut.

Selain itu, ketidakpastian politik juga masih membayangi harga emas.

Ketidakpastian politik ini seperti pembentukan pemerintahan di Jerman dan juga pemilihan parlemen di Italia. Isu separatis Catalonia dan Brexit juga akan menjadi fokus pasar.

“Selain itu, tidak ada yang mengasumsikan pada tahun kedua pemerintahan Presiden Donald Trump bisa berjalan lancar,” tulis Commerzbank.

Pembuat kebijakan moneter di AS diperkirakan terus menaikkan suku bunga di tahun ini, tetapi tidak akan menghalangi kenaikan harga emas.

Pada penutupan perdagangan pekan lalu harga emas juga  mencapai posisi tertingginya dalam empat bulan ketika dollar melemah terhadap euro, di tengah kesepakatan politik di Jerman.

Harga emas memperpanjang relinya setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa akan menghapuskan sanksi nuklir terhadap Iran.

ini terakhir kali memberi Washington dan sekutu Eropanya kesempatan untuk memperbaiki “kekurangan mengerikan” kesepakatan nuklir

“Ini adalah sebuah kesempatan terakhir,” kata Trump dalam sebuah pernyataan, yang memberi investorkekhawatiran dan mendorong permintaan safe haven untuk emas.

Adapun indeks dolar, jatuh terhadap sekeranjang mata uang ke level terendah sejak September.

Euro melonjak ke level tertinggi tiga tahun setelah sumber dari partai konservatif Kanselir Jerman Angela Merkel dan Sosial Demokrat menyepakati cetak biru negosiasi koalisi.

“Kesepakatan tersebut merupakan salah satu gerakan pertama dalam waktu lama yang orang katakan adalah EU-positive. Ini membuatb euro dan emas menguat,” Hussey menambahkan.

Exit mobile version