Site icon nuga.co

Harga Emas Melompat Tinggi Diawal Pekan

Awal pekan yang menggembirakan bagi harga emas.

Ya, hari ini, Selasa pagi WIB, 18 Desember, harga emas global di Comex melompat naik bersamaan dengan terjerembanya nilai tukar dollar Amerika Serikat.

Seperti ditulis laman media keuangan terkenal “bloomberg,”  hari ini, harga emas menguat  karena dipicu pelemahan dolar

Logam mulia itu menjadi lebih menarik  lagi bagi pemegang mata uang

Sementara beberapa investor berlindung dari pelemahan pasar saham global menjelang pertemuan Bank Sentral AS atu the Fed.

Harga emas di pasar spot naik lebih dari setengah persen atau persisnya nol koma enam  persen per ounce.

Sebelumnya harga emas menyentuh titik terendah sejak  Desember  pada hari Jumat pekan lalu.

Harga emas berjangka AS ditutup naik nol koma delapan  persen  per ounce.

Dolar AS tergelincir menjelang pertemuan kebijakan the Fed yang berakhir pada hari Rabu.

Fokus investor akan berada di outlook kebijakan the Fed untuk tahun depan dan kenaikan suku bunga di masa depan.

Pasar saham yang lemah dan perlambatan pertumbuhan global telah meningkatkan spekulasi bahwa The Fed akan menghentikan siklus pengetatannya atau berisiko merugikan ekonomi AS.

Saham jatuh karena kekhawatiran atas pertumbuhan global yang mengirim pasar ekuitas ke posisi terendah tujuh belas-bulan pekan lalu.

Pasar juga khawatir tentang kemungkinan penutupan pemerintah AS.

Tak hanya emas, harga perak  juga naik, sementara platinum  malah naik lebih dari satu persen . Harga palladium di pasar spot naik satu koma dua persen

Sehari sebelumnya para pengamat memprediksi  harga emas bakal stagnan di pekan ini.

Setelah mencetak level tertinggi pekan lalu ,  harga emasi diperkirakan akan terus stagnan.

Selain itu dolar Amerika Serikat diprediksi makin perkasa pada minggu ini akan memberi dampak negatif pada harga emas.

Dilansir CNBC, Bank Sentral AS atau The Fed diprediksi akan menaikkan suku bunga pada pertemuan Federal Open Market Committee  pada pekan ini

“Dengan kenaikan suku bunga The Fed, harga emas akan tertekan oleh ekspektasi kekuatan dolar AS,” ujar analis Ronan Manly dari Bullion Star.

Dolar yang menguat juga akan membuat emas menjadi makin mahal bagi para investor yang memegang mata uang lain. Hal ini bisa meggerus permintaan emas sehingga menekan harga

Sementara Walter Pehowich dari Dillon Gage Metals menjelaskan, dolar yang kuat membuat sentimen lain seperti perlambatan ekonomi China, Jerman dan beberapa negara Uni Eropa lain menjadi kurang memberi efek pada harga emas. Minat investor pun terhadap emas pun berkurang.

Karena momentum dolar saat ini sedang kuat, analis mengajak investor untuk menaruh harapan pada tahun baru mendatang.

“Untuk investor emas, saya pikir kita harus menunggu dan melihat bagaimana kekuatan dolar berlangsung di tahun baru,” ucap Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank, seperti dilansir Kitco.

Selain suku bunga di akhir tahun, pertimbangan lain dari Bank Sentral AS adalah outlook untuk tahun 2019 mendatang. Keputusan moneter final tersebut akan dibuat The Fed setidaknya pada Rabu mendatang. harga emas bakal mengalami stagnan di pekan ini.

Exit mobile version