Site icon nuga.co

Emas Mencatatkan Harga Tertingginya

Hari ini, Jumat, 11 Januari, emas global mencatatkan harga tertingginya selama empat bulan terakhir setelah di awal pekan ini terperosok oleh menguatnya nilai tukar dollar terhadap sejumlah mata uang asing lainnya.

Penguatan harga emas ini ini  didorong dolar  Amerika Serikat yang melemah

Dicatatkan, harga emas untuk pengiriman  Februari naik lebih dari tiga dollar per ounce atau nol koma dua  persen k

Level itu tertinggi sejak 15 September.

“Harga emas catatkan penguatan besar sejak pemilihan presiden AS pada November dua tahun silam. Harga emas berjangka saja sudah naik  persen,” ujar Direktur BullionValut, Adrian Ash, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Jumat pagi WIB.

Ia menambahkan, saat tahun baru permintaan emas oleh investor juga mendukung harga.

“Pada Januari biasanya melihat pelaku pasar rebalance dan kembali berpikir soal risiko. Kedua ini mendukung harga logam dan pelaku pasar yang tertarik mendukung kenaikan harga pada awal tahun baru,” jelas dia.

Pergerakan indeks dolar AS juga mendukung penguatan harga emas. Indeks dolar AS turun  setengah  persen terhadap mata uang utama lainnya.

Secara mingguan, dolar AS melemah nol koma satu persen.

Lantaran harga komoditas sebagian besar ditransaksikan oleh dolar AS membuat pelemahan mata uang mendukung aset seperti emas.

Pergerakan harga emas juga berlawanan dengan imbal hasil surat berharga.

Imbal hasil surat berharga turun seiring regulator China menyangkal laporan kalau pemerintah China akan memperlambat dan kurangi pembelian surat utang pemerintah AS.

Imbal hasil surat berharga bertenor sepuluh tahun turun satu setengah basis poin ke posisi dua koma lima puluh empat persen.

Ash menambahkan, kenaikan harga emas ikuti saham menguat tidak biasa. “Akan tetapi, pergerakan harga emas berlawanan dengan harga obligasi itu jarang,” kata Ash.

Sementara itu, pergerakan harga logam lainnya antara lain harga palladium turun  Harga platinum naik. Harga perak tergelincir .

Sebelumnya, harga emas bergerak ke level tertinggi didorong dolar Amerika Serikat  melemah terhadap sejumlah mata uang lainnya.

Dolar Amerika Serikat  melemah terhadap mata uang lainnya mempengaruhi harga emas.

Indeks dolar AS turun nol koma tiga3 persen terhadap mata uang lainnya. Indeks dolar AS turun lebih dari satu persen terhadap yen.

Hal ini usai bank sentral Jepang akan memangkas pembelian obligasi.

Lantaran sebagian besar komoditas ditransaksikan dalam dolar AS, membuat pelemahan dolar AS mendukung pergerakan emas.

Tekanan di bursa saham juga mendorong investor untuk kembali memegang logam mulia.

“Sebagian besar investor melihat pasar saham sudah overvalue sehingga merealisasikan keuntungan dan memindahkan ke aset lain sebagai strategi. Ini meningkatkan harga emas dan membatasi risiko penurunan,” ujar Michael Kosares, Pendiri USAGold seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis 11 Januari 2018.

Harga emas juga dapat menguat meski imbal hasil surat berharga AS bertenor sepuluh tahun naik

Imbal hasil surat berharga AS naik ini berlawanan dengan harga obligasi.

Exit mobile version