Site icon nuga.co

Emas Hari Ini Kembali Alami Tekanan Dollar

Hari ini, Kamis, 01 Noveber, harga emas dunia di Comex Exchange, New York, ambrfuk ke posisi terendahnya selama sebulan terakhir akibat penguatanm dollar Amerika Serikat di pasar keuangan.

Nemun begitu, sepanjang Oktober  harga emas telah lebih dahulu menguat seiring indeks saham AS yang merosot.

Wakil Presiden Direktur GoldMining Inc, Jeff Wright, menuturkan, rilis data ekonomi AS terutama sektor tenaga kerja ADP menguat pada Oktober menekan harga emas.

ADP melaporkan tenaga kerja sektor swasta mencapai dua ratus dua puluh tujuh ribu pada Oktober. Angka ini di atas harapan ekonom sekitar seratus tujuh puluh delapan ribu tenaga kerja baru.

Harga emas untuk pengiriman Desember turun nol koma delapan per ounce. Level harga emas itu terendah sejak pertengahan Oktober.

Sepanjang Oktober, harga emas naik satgu koma enam persen berdasarkan kontrak yang aktif.

Sementara itu, harga perak untuk pengiriman Desember turun satu koma dua persen per ounce.

Selain itu harga perak susut dua koma sembilan  persen.

“Dolar AS yang menguat dan pemulihan nyata di pasar saham global membebani harga emas. Secara teknikal juga harga emas tertekan sehingga membuat investor berorientasi jangka pendek enggan bertaruh untuk harga emas,” tulis analis Commerzbank, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis pagi WIB

Seperti diketahui, bursa saham Amerika Serikat  atau wall street juga jadi sentimen pengaruhi harga emas.

Harga emas menguat yang didorong indeks saham Dow Jones

Penguatan tersebut mendorong indeks saham acuan itu masing-masing naik  untuk Dow Jones

Selain wall street pengaruhi harga emas, indeks dolar AS naik nol koma dua persen menekan harga emas

Indeks dolar AS telah menguat 0nol koma delapan persen selama sepekan. Dolar AS yang menguat membebani harga komoditas.

“Kekuatan dolar AS terkait antisipasi jumlah pekerjaan bulanan tenaga kerja AS pada Jumat diperkiran kuat. Ini mengarah kepada kenaikan suku bunga lebih cepat pada tahun depan,” ujar Wright.

Ia mengharapkan harga emas bertahan di posisi USD 1.200. Ini mengingat volatilitas pasar, pemilihan di AS dan laporan keuangan perusahaan AS yang pengaruhi harga emas.

Sehari sebelumnyha, Rabu, harga emas sempat meredup bersamaan dengan  kekhawatiran tentang eskalasi lebih lanjut dalam perang perdagangan antara Amerika-China

Perang dagang ini bisa mendorong dolar AS menguat, yang kemudian mengikis daya tarik pembelian bullion.

Seperti ditulis laman keuangan terkenal “Bloomberg,” Rabu pagi WIB,  harga emas di pasar spot turun hamper lima persen per ounce

Ini merupakan posisi terendah sejak pertengahan  Oktober.  Adapun emas berjangka AS ditutup pada posisi tueun.

Dolar telah menguat ke level tertinggi dalam dua hingga dua setengah bulan, didukung kekhawatiran tentang eskalasi perang perdagangan AS-China.

“Emas tidak berperilaku sebagai safe haven di tengah berita tentang tarif impor,” kata Walter Pehowich, Wakil Presiden Eksekutif Layanan Investasi di Dillon Gage Metals.

Dia mengatakan selama dolar terus naik, emas akan berada di bawah tekanan.

“Kita sekarang berada di kisaran perdagangan yang sulit Itulah level yang kami harapkan emas tetap bertahan sampai pemilihan jangka menengah AS,” tambah dia.

Pemilihan di Amerika Serikat yang berlangsung minggu depan akan menentukan pihak mana yang bisa mengendalikan Kongres AS.

Tercatat harga emas telah tergelincir sekitar sepuluh persen dari puncaknya pada April. Ini akibat para investor beralih ke dolar sebagai safe haven, sementara perang perdagangan terus berkembang dengan latar belakang suku bunga AS yang lebih tinggi.

Dolar yang lebih kuat membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

“Jika kami turun kembali di bawah rata-rata pergerakan 100 hari, spekulan bisa cenderung untuk menambah posisi pendek lagi setelah mereka memangkasnya secara besar-besaran dalam dua hingga tiga  minggu perdagangan terakhir”

Exit mobile version