Site icon nuga.co

Emas Global Hari Ini Masih Tren Menaik

Emas mengambil keuntungan dari penurunan nilai tukar dollar lewat kenaikan harga hampir setengah persen pada panutupan perdagangan di New York Exchange Mercantil Comex hari ini, Rabu pagi WIB, 19 Oktober 2016.

Dollar kembali mengalami tekanan dan nilai tukarnya jatuh lagi terhadap beberapa mata uang utama lainnya.

Seperti ditulis laman situs media terkenal Wall Street Journal, Rabu, harga emas untuk pengiriman Desember ditutup naik setengah  persen untuk setiap troy ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange.

Pada perdagangan  sehari sebelumnya, harga emas juga naik karena sentimen yang sama.

Wall Street Journal Dollar Index yang merupakan indeks yang menghitung nilai tukar dolar AS terhadap beberapa mata uang utama dunia baru-baru ini menunjukkan penurunan

Penurunan dolar AS ini menjadi kekuatan bagi emas karena logam mulai tersebut akan menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain jika dolar melemah.

Sebelumnya, U.S. Consumer Price Index atau data indeks konsumen AS yang membaik memberikan tekanan bagi harga emas.

Alasannya, perbaikan data tersebut menunjukkan bahwa perekonomian AS sudah mulai pulih secara perlahan.

Akibatnya, investor pun berspekulasi bahwa perbaikan ekonomi AS akan disusul dengan rencana kenaikan suku bunga oleh Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (the Fed) dalam waktu dekat ini.

Dengan kenaikan suku bunga tersebut harga emas akan tertekan karena logam mulia ini harus bersaing dengan beberapa instrumen investasi lain yang selain memberikan keuntungan dari kenaikan harga juga memberikan keuntungan dengan memberikan bunga seperti obligasi dan lainnya.

Fed fund futures, digunakan untuk melihat arah kebijakan the Fed, menyiratkan  kemungkinan bahwa The Federal Reserve akan menaikkan suku bunga pada pertemuan Desember nanti.

“Data kenaikan indeks harga konsumen sebenarnya tidak besar. Namun jika melihat dari data-data sebelumnya maka data tersebut sudah bisa menjadi acuan bagi the Fed untuk menaikkan suku bunga pada Desember,” jelas Analis Senior RJO Futures, Bob Haberkorn.

Melihat bahwa harga emas terus-menerus tertekan pada beberapa bulan terakhir dan kemungkinan kenaikan suku bunga the Fed, Kepala Investasi Marex Spectron David Govett menyarankan agar investor mengoleksi emas ketika harga jatuh saja.

Sejak awal pekan ini harga emas masih terus dalam mode “konsolidasi” dan secara umum berada dalam kisaran USD 1258 per troy ounce dengan kondisi bearish.

Federal Reserve sudah “sangat dekat” dengan target kenaikan sektor pekerjaan dan target inflasi AS, menurut Wakil Ketua Fed Stanley Fischer, pada hari Senin.

Fischer umumnya mempunyai pandangan kebijakan yang lebih dovish tetapi pada saat ini telah merubah pandangannya dengan mendukung kenaikan suku bunga sesegera mungkin.

Bank of Japan telah mempertahankan pandangan ekonomi berada dalam kategori optimis di sembilan wilayah negara.

Beberapa perusahaan sedang berjuang untuk menaikkan harga karena sektor konsumsi yang sedang melemah serta menggarisbawahi kesulitan menghilangkan pola pikir deflasi.

Rumah untuk pembeli emas terbesar dunia adalah China dan India.

Meningkatnya kepentingan di kawasan Asia telah menjadi sumber utama permintaan emas, namun para pedagang emas di kawasan Asia sering terkena volatilitas harga intraday dan risiko valuta asing dari harga patokan berbasis dolar AS yang berangkat dari pasar London.

Pada minggu ini, ada beberapa berita ekonomi yang akan menjadi katalis potensial yang dapat memicu reaksi harga emas di pasar.

Salah satu yang penting untuk dilihat adalah keputusan dan konferensi pers dari ECB pada hari Kamis, meskipun diperkirakan tidak ada stimulus lebih lanjut.

Inflasi Eropa mungkin masih jauh di bawah target bank sentral di sekitar dua persen.

Pasar juga akan mendengar pernyataan Presiden ECB Mario Draghi yang akan memberikan sinyal kebijakan bank sentral berikutnya.

Jens Weidmann, gubernur Bundesbank juga dijadwalkan akan berbicara dan menjadi salah satu anggota ECB yang mempunyai nada hawkish dan pasar menunggu isyarat mengenai pelonggaran lebih lanjut pada pertemuan ECB hari Kamis.

Exit mobile version