Site icon nuga.co

Emas Terkulai Lagi Rp 4.000 Per Gram

Selama dua pekan terakhir harga emas dunia dan domestik berada dalam kondisi labil, yang ditandai dengan gonjang ganjingnya harga jual emas batangan milik PT Aneka tambang Tbk, atau Antam.

Setelah melejit sebesar Rp 11.000 per gram di hari Senin, 02 Februari 2015, harga emas tersungkur di hari Selasa sebesar Rp 3.000 per gram, dan kembali terjerembab di hari Rabu, 04 Februari 2015, sebesar Rp 4.000 per gram.

Jatuhnya harga emas selama dua hari terakhir, sebesar Rp 7.000 per gram menjadikan harga emas yang dijual Antam lewat unit usahanya, Logam Mulia, bertengger di angka Rp 554.000 per gram.

Harga emas batangan yang dijual Antam di pertengahan Januari lalu sempat menyentuh angka Rp 564.000 per gram. Angka itu merupakan rekor harga tertinggi selama delapan bulan terakhir dan sempat menimbulkan gairah masyarakat untuk berburu logam mulia ini sebagai “save haven.”

Seperti dikutip “nuga” dari situs resmi Antam “Loga Mulia.Com,” Rabu pagi, harga beli kembali “buy back” tetap berada pada posisi Rp 494 ribu per gram.

Dengan penurunan harga ini makan semua pecahan emas yang dijual Antam menyesuaikan dengan harga baru.

Untuk harga emas 2 gram saat ini berada di harga Rp1,068 juta dengan harga Rp534 ribu per gram, dan harga emas 2,5 gram parkir di Rp1,325 juta dengan harga per gram Rp530 ribu.

Harga emas 3 gram berada pada posisi Rp1,584 juta dengan harga per gram Rp528 ribu. Emas 4 gram dijual Rp2,110 juta dengan harga per gram Rp525 ribu. Emas 5 gram dijual Rp2,625 juta dengan harga per gram Rp525 ribu.

Harga emas 10 gram dijual Rp5,200 juta dengan harga per gram Rp520 ribu. Harga emas 25 gram dibanderol Rp12.925.000 dengan harga per gram Rp517 ribu, emas 50 gram dijual Rp25,800 juta dengan harga per gram Rp516 ribu.

Harga emas 100 gram dijual Rp51,550 juta dengan harga Rp515.500 per gram. Sedangkan emas 250 gram dijual pada harga Rp128,750 juta dengan harga penjualan per gram Rp515 ribu.

Di pasar global, perdagangan emas mengalami penurunan hingga satu persen sebagai imbas pemerintahan Yunani yang mengakhiri kebuntuan dengan kreditur sehingga mempengaruhi pasar saham.

Seperti di kuti dari “Reuters,” Rabu, 04 Februari 2015, harga emas di pasar spot turun ke USD1.260,86 per ounce. Sementara itu, emas untuk pengiriman April di Amerika Serikat stabil di level USD1.261,50 per ounce.

Pemerintah Yunani memutuskan untuk melakukan write-off dari utang luar negeri dan mengusulkan untuk mengakhiri dengan kreditur dengan menukar utang obligasi.

Logam diuntungkan dalam perdagangan awal dari kenaikan komoditas lain tapi kemudian datang di bawah tekanan seiring berkurangnya peluang emas sebagai tempat berlindung dari resiko.

Harga emas naik lebih dari delapan persen pada Januari, bulan terkuat dalam tiga tahun, meskipun ekspektasi untuk kenaikan suku bunga AS di akhir tahun terus menutup keuntungan.

Walau pun harga emas berada dalam kondisi labil, produk logam ini dinilai masih memiliki tren yang cukup baik di pasar. Emas telah mengalami fluktuasi sekira sebelas hingga lima belas persen sampai akhir tahun lalu.

Perencana Keuangan dari Salama Mitra Investa, Endy Kurniawan, menyatakan bahwa logam mulia nilainya telah naik sekira delapan koma empat persen selama Januari. Akan tetapi, fluktuasi yang terjadi membuat logam mulia seperti berada pada periode 2010.

“Naik sebelas persen tidak terlalu signifikan, karena akan kembali ke harga 2010 sekitar Rp 580 ribu hingga Rp 600 ribu per gram,” tutur Endy.

Dia menjelaskan, investasi dalam bentuk logam mulia merupakan pilihan yang sangat tepat. Menurut dia, masih terdapat beberapa keuntungan yang bisa didapatkan dari produk tersebut.

“Untuk masyarakat Indonesia pada umumnya tipe investasi aman itu logam mulia. Karena bisa dipakai dengan mudah dan dapat dijual denna mudah pula. Bila tidak dijual, alternatif lainnya dapat digadaikan tanpa khawatir kehilangan nilainya, ” ujarnya.

Hal tersebut juga didukung likuiditas dari logam mulia, yang mudah untuk dicairkan serta tidak menyulitkan si pemilik. Dibandingkan investasi jenis lainnya, yang cukup sulit untuk menikmati likuiditasnya.

“Salah satu tantangan logam mulia seperti tidak adanya pecahan kecil,sehingga masyarakat paling tidak hanya bisa membeli mulai dari minimum lima gram”

” Mungkin dapat menjadi suatu alternatif, bila menggunakan produk cicilan aneka tambang, bank syariah, pegadaian maupun ritel dinnar yang memiliki produk cicilan, ” tutupnya.

Exit mobile version