Site icon nuga.co

Awal Pekan, Emas Naik Rp 1.000 Per Gram

Mengawali pekan kedua Oktober 2014, Senin pagi, harga emas batangan Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk atau Antam bergerak tipis, naik dibandingkan penutupan perdagangan pekan lalu Harga pembelian kembali atau dikenal dengan “buyback” pun ikut menguat.

Seperti dikutip “Nuga” dari situs resmi Logam Mulia Antam, Senin pagai, 13 Oktober 2014, harga emas Antam tercatat Rp 526.000 per gram. Naik dibandingkan akhir pekan lalu yaitu Rp 525.000 per gram.

Sementara harga buyback emas Logam Mulia Antam naik dari Rp 471.000 per gram menjadi Rp 475.000 per gram.

Atas kenaikan, walau pun tipis ini, maka harga seluruh pecahan emas batangan yang dijual oleh Logam Mulia Antam juga berubah. Untuk pecahan 500 gram Antam menjualnya Rp 243.300.000, 250 gram Rp 121.750.000, 100 gram Rp 48.750.000, 50 gram Rp 24.400.000, dan 25 gram Rp 12.225.000.

Untuk ukuran yang lebih kecil, seperti 10 gram dijual dengan patokan harga Rp 4.920.000, 5 gram Rp 2.485.000, 4 gram Rp 1.988.000, 3 gram Rp 1.500.000. 2,5 gram Rp 1.255.000, 2 gram Rp 1.012.000 dan 1 gram Rp 526.000

Di pasar global dan regional, terutama Asia, emas melonjak tajam pada awal pekan ini, karena prospek ekonomi global terus membuat investor khawatir. Akibatnya, mereka pun mencari perlindungan pada aset safe haven, setelah penurunan pada ekuitas dan dolar Amerika Serikat.

Seperti dikutip “nuga” dari kantor berita “Reuters,” Senin pagi, 13 Oktober 2014, emas jenis Spot menguat USD6,52 menjadi USD1.229,5 per troy ons. Sementara emas berjangka milik AS, Comex Gold, naik USD8,3 ke USD1.230 per troy ons.

Data ekonomi yang mengecewakan dari Eropa dan perlambatan pertumbuhan di China, telah mendorong investor untuk menjual saham. Di sisi lain, Dana Moneter Internasional memangkas perkiraan ekonomi global.

Sementara para pejabat Federal Reserve, menyatakan keprihatinan atas prospek global, yang dapat mempengaruhi rencana mereka untuk menaikkan tingkat suku bunga.

Awal pekan ini, Dana Moneter Internasional memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global untuk ketiga kalinyai, dan memberi peringatan tentang pertumbuhan lemah di negara-negara zona euro inti, Jepang dan pasar negara berkembang besar seperti Brasil.

Hal itu mendorong investor menumpuk ke emas, yang sering dipandang sebagai aset safe haven. Serta lemahnya dolar membuat emas menjadi lebih menarik.

Sementara itu, CME Group menurunkan margin awal Emas Berjangka Comex 100 untuk spekulan ssekitar tiga belas persen menjadi USD4.400 per kontrak, serta memotong margin awal perak Comex 5000 di perdagangan futures..

Seperti dilansir dari laman CNBC, kenaikan harga emas itu juga dipicu oleh pertemuan pejabat Federal Reserve yang memberikan sinyal bahwa bank sentral akan memperpanjang waktu untuk menaikkan suku bunga.

Risalah pertemuan Federal Reserve yang dirilis Rabu menyatakankeprihatina n mereka tentang ancaman ganda dari kenaikan nilai dolar dan perlambatan ekonomi di Eropa dan Asia.

Hal itu mendorong investor untuk bertaruh bahwa Federal Reserve tidak akan mengambil langkah buru-buru untuk menaikkan suku bunga.

Imbas dari segala sentimen tersebut, saham di pasar global utama ditutup pada salah satu minggu terburuk, dengan indeks ekuitas global memukul level delapan bulan rendah, dan minyak merosot ke empat tahun.

SPDR Gold Trust, perdagangan emas terbesar di dunia emas yang didukung dana yang diperdagangkan di bursa, kepemilikan sahamnya jatuh 2,64 ton menjadi 759,44 ton, terendah sejak Desember 2008.

Exit mobile version