Site icon nuga.co

Reboot Android O Lebih Cepat dari Nougat

Google  memastikan  sistem operasi terbaru akan lebih cepat dari seluruh pendahulunya.

Dikutip dari Android Police, Jumat, 19 Mei, salah satu waktu yang dipastikan akan lebih cepat adalah durasi reboot.

Raksasa internet itu menyebut Android O mampu melakukan reboot dua kali lebih cepat dari Android Nougat.

Tak hanya itu, peningkatan performa juga ditunjukkan pada aplikasi biasa. Salah satunya ditunjukkan saat memakai Google Sheet.

Berdasarkan hasil dari aplikasi benchmark, Google Sheets mampu menyelesaikan seluruh tes tersebut dua kali lebih cepat.

Sayangnya, Google tak mengungkap secara gamblang teknologi apa yang disematkan pada sistem operasi tersebut.

Namun terlepas dari hal itu, sistem operasi yang lebih cepat tentu lebih disukai pengguna.

Sebagai informasi, Android O, akhirnya resmi diumumkan

VP Engineering Google, Dave Burke menuturkan versi final Android O akan hadir pada tahun ini dengan sejumlah pembaruan.

Pembaruan yang diciptakan berdasarkan sistem Machine Learning ini, ia golongkan dalam dua  kategori: Fluid Experience dan Vital. Fluid Experience diyakini akan memaksimalkan pengalaman menggunakan Android menjadi lebih mudah, sedangkan Vital hadir dengan fitur Autofill for Android.

Salah satu misi Google  adalah keinginan untuk meraih setidaknya dua miliar pengguna Android lebih banyak.

Konsep ini mereka sebut sebagai “The Next Billion Users”, di mana menargetkan lebih banyak pengguna Android di sejumlah negara berkembang termasuk Indonesia.

Karenanya, Google menggagas sebuah proyek yang mereka sebut “Android Go”.

Seperti dijelaskan Sameer Samat, VP Product Management Android, Android Go adalah versi ‘ringan’ dari Android O yang dikhususkan beroperasi pada perangkat Android dengan harga terjangkau.

Dan kebanyakan, perangkat ini justru dijual di negara-negara berkembang.

“Android Go berjalan pada perangkat dengan spesifikasi entry level, dan juga diperuntukkan bagi pengguna dengan keterbatasan jaringan dan kemampuan,” kata Samat saat mengisi sesi keynote  di Shoreline Amphitheatre, California.

Menariknya, Android Go bahkan bisa berfungsi pada perangkat dengan memori di bawah 1GB.

Namun, mengingat perangkat yang berjalan dengan Android Go, semua aplikasi yang diinstal adalah aplikasi ‘lite’, atau memiliki memori yang kecil, ambil contoh seperti YouTube Go, Facebook Lite dan Twitter Lite.

Bahkan, browser Chrome di Android Go memiliki fitur Data Saver di mana tetap bisa menge-load banyak laman namun tidak mengonsumsi data secara boros.

Fitur Android Go yang bisa dimanfaatkan adalah kemudahan pengguna ketika mendapatkan gambaran sebelum melakukan streaming video.

Asyiknya lagi, pengguna bahkan bisa mengunduh video saat terhubung via Wi-Fi dan bisa menontonnya secara offline.

Nantinya, smartphone terjangkau yang akan menggunakan Android Go akan hadir dengan Google Play Store edisi ekonomis.

Jadi, saat pertama kali membuka Play Store, mereka akan langsung disuguhkan deretan aplikasi irit data yang bisa langsung diinstal di smartphone.

Sayangnya, Samat tidak mengungkap kapan Android Go akan go live. Bisa jadi, Android Go akan meluncur bersamaan dengan versi final Android O dalam waktu dekat.

Sistem operasi Android terbaru, yaitu Android O adalah suksesor Android Nougat

Dalam sesi keynote, Burke mengatakan versi final Android O

Meski ia tidak mengungkap detail waktu peluncuran resmi, ia mengklaim sistem operasi ini akan hadir dengan sejumlah pembaruan lebih baik.

Pembaruan yang diciptakan berdasarkan sistem Machine Learning ini, ia golongkan dalam 2 kategori: Fluid Experience dan Vital.

Fluid Experience diyakini akan memaksimalkan pengalaman menggunakan Android menjadi lebih mudah.

Fitur ini termasuk Picture-In-Picture.

“Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengecilkan layar dan membuka layar baru. Contoh, ketika ingin mencatat resep ketika menonton acara memasak di YouTube, pengguna bisa mengecilkan layar video dan langsung membuka aplikasi Notes untuk mencatat resep,” kata Burke.

Selain itu, fitur lainnya adalah Smart Text Selection. Dengan fitur ini, pengguna bisa menyeleksi kalimat tertentu di perangkat Android dan akan dinavigasikan dengan aplikasi terkait.

“Contoh, ketika pengguna sedang menyeleksi kalimat alamat jalan dengan Smart Text Selection, pengguna akan disuguhkan pilihan Google Maps untuk langsung dinavigasikan ke alamat tersebut,” ia menerangkan.

Fitur lain Android O yang tak kalah menarik adalah Notification Dots, yang memungkinkan pengguna mengintip notifikasi secara langsung saat tap aplikasi terkait.

Sekilas, fitur ini mirip dengan fitur 3D Touch di iOS, tetapi bedanya ketika pengguna tap aplikasi, yang muncul adalah notifikasi yang ditampilkan dari aplikasi itu sendiri.

Terkait fitur Vital, salah satu yang patut digarisbawahi adalah Autofill for Android. Fitur ini memudahkan akses log in pengguna ke media sosial.

Pasalnya, dengan fitur tersebut, pengguna tak perlu lagi repot memasukkan password karena Autofill for Android bisa mengingat password semua media sosial yang dimiliki pengguna.

Ada beberapa fitur Vital lain yang juga memudahkan pengalaman menggunakan Android lebih cepat dan ringan, seperti fitur optimalisasi untuk mencegah turunnya daya.

Tak hanya itu, Android O juga akan hadir dengan Google Play Protect. Fitur ini menyediakan tool proteksi yang dapat mendeteksi jika ada aplikasi yang ‘berisiko’.

Android O kini masih tersedia dalam tahap beta untuk para pengembang. Ia akan resmi hadir dalam versi utuh dalam waktu dekat pada tahun ini.

Exit mobile version