Site icon nuga.co

Pokemon Go “No Game” di Rooting Android

Para pemain Pokemon Go khususnya yang bermain di perangkat Android kini harus lebih berhati-hati.

Pasalnya Niantic baru-baru ini memutuskan untuk memblokir perangkat Android yang telah di-root dari permainan ini.

Hal ini dilakukan demi meminimalisasi angka kecurangan dalam permainan Pokemon Go.

Sebagaimana kita ketahui memang cukup banyak pemain yang melakukan kecurangan tertentu seperti contohnya memanipulasi GPS agar pemain tak perlu beranjak dari tempatnya untuk mendapat Pokemon baru.

Tentu saja untuk melakukan kecurangan seperti ini, diperlukan akses yang lebih dalam pada perangkat Android.

Oleh karena itu dilakukanlah rooting alias membuka “kunci” sistem pada perangkat Android.

Mekanisme pemblokiran yang dilakukan Niantic yakni aplikasi Pokemon Go akan dapat mendeteksi apakah perangkat yang digunakan dalam keadaan telah di-root atau tidak.

Jika perangkat Anda telah di-root maka Anda tidak akan dapat membuka permainan ini.

Namun sayangnya mekanisme pemblokiran ini dianggap bukan solusi tepat untuk mencegah kecurangan dalam Pokemon GO. Pasalnya ada cukup banyak pemain yang melakukan root pada perangkatnya bukan bertujuan untuk melakukan kecurangan.

Sayangnya Niantic belum berkomentar terkait hal ini, seperti dikutip KompasTekno dari Ubergizmo.

Selama ini Niantic memang terus menerus melakukan pembaruan pada Pokemon Go baik itu melalui fitur maupun karakter Pokemon yang semakin kaya. Ini dilakukan agar pemain tak merasa bosan dan terus tertantang untuk mengumpulkan beragam jenis Pokemon.

Pokemon Go sendiri kini telah berusia dua tahun sejak dirilis pada dua tahun lalu.

Permainan berbasis Augmented Reality ini berhasil meraup keuntungan satu koma delapan miliar dollar AS atau setara dua puoluh lima triliun rupiah.

Jumlah tersebut merupakan kumulatif pendapatan Pokemon Go sejak debutnya.

Angka pendapatan itu, menurut riset dari Sensor Tower, berasal dari pengguna Android yang menyumbang hingga lima puluih delapan persen. Sedangkan empat puluh dua persen sisanya tentu saja berasal dari perangkat iOS.

Selain itu, sebuah fiturv dari Pokemon Go yang telah lama dinanti “Trading” atau bertukar Pokemon di game Pokemon Go.

Setelah dua tahun eksistensi game tersebut, akhirnya niat itu memiliki wujud yang lebih nyata.

Niantic telah secara resmi mengumumkan bahwa fitur pertukaran Pokemon akan benar-benar diluncurkan di Pokemon Go.

Rencananya peluncuran akan dilakukan pada musim panas tahun ini bersama dengan sejumlah pembaruan besar lainnya.

“Kami ingin mengerjakan ini dengan benar. Saya berharap, kami mewujudkan sesuatu yang natural dan bisa dinikmati,” ujar Software Engineer Niantic sekaligus pimpinan pengembangan fitur baru tersebut, Kirsten Koa.

Sebagaimana dilansir dari The Verge, bersamaan dengan perilisan fitur Pokemon Trading, Niantic juga akan merilis fitur Add Friend.

Fitur yang disebut belakangan membuat pengguna bisa membuat daftar pertemanan dan mengisinya dengan akun orang-orang yang dia inginkan.

Pengguna melakukannya dengan cara memasukkan trainer code milik pengguna lain. Jika pengguna yang diundang itu menerima, maka dia akan dimasukkan ke dalam daftar pertemanan.

Nantinya, daftar pertemanan ini akan dipakai sebagai salah satu pondasi Pokemon Trading.

Pengguna yang ada dalam daftar pertemanan dan secara fisik berada di lokasi yang berdekatan akan bisa melakukan Pokemon Trading, misalnya menukar Pikachu dengan Bulbasaur atau Pokemon lainnya.

Selain itu, fitur pertemanan juga bakal membuka banyak fungsi lainnya. Beberapa di antaranya adalah membuat sesama teman bisa saling meningkatkan level lewat latihan gym, melakukan raid battles bersama, atau bertukar kado.

Bahkan ada kado serta telur Pokemon 7 km yang hanya bisa diperoleh melalui pertukaran kado. Adapun, telur Pokemon khusus ini mengandung Pokemon bernama Alolan.

Exit mobile version