Site icon nuga.co

Opera, Kini, Punya Fitur Blokir Iklan

Opera meluncurkan fitur pemblokir iklan terintegrasi atau disebut dengan native ad blocker pada browsernya untuk komputer serta Opera Mini untuk Android.

Para pengguna web global kini telah mulai menggunakan dan mempertimbangkan pemasangan ad blocker pada browser mereka.

Kecepatan browsing dan penghematan data merupakan dua dari enam alasan utama mengapa para responden ingin menggunakan ad blocker pada browser mereka.

Menggunakan perangkat ad blocker untuk menghentikan iklan di situs-situs web yang mereka kunjungi.

“Opera merupakan browser pertama yang menawarkan native ad blocker di berbagai platform. Kami melakukan hal ini untuk bisa menyediakan browser tercepat bagi netizen saat ini.

Berdasarkan tes kecepatan yang kami lakukan, iklan online dapat memperlambat kecepatan browsing secara siginifikan.

Sekarang, dengan Opera pengguna dapat menjelajahi internet jauh lebih cepat dibanding menggunakan browser lain seperti Chrome,” ujar Lars Boilesen, CEO Opera, dalam keterangan resmi yang kami terima.

Fitur ad blocker menjadi makin berguna di smartphone, di mana iklan online memakai luas layar terbatas, memperlambat browsing, serta menguras kuota data.

Dengan menghilangkan iklan online, Opera Mini versi terbaru mempercepat waktu loading hingga empat puluh persen dibandingkan dengan browser tanpa fitur tersebut. Selain itu, ad blocker akan dapat memperkecil pemakaian data sebanyak empat belas persen.

Riset Enders Analysis menemukan  data yang diunduh di smartphone berasal dari iklan.

Angka penetrasi smartphone di Indonesia memang sudah makin meningkat, namun biaya penggunaan data masih terbilang relatif mahal dan menjadi penghalang bagi para pengguna.

Banyaknya iklan online tentunya memperburuk masalah ini.

Dengan integrasi ad blocker langsung di browser, versi terbaru Opera untuk komputer mampu mempercepat loading dibanding dengan browser lain yang tidak menggunakan fitur ini.

Opera Browser untuk komputer juga lebih cepat dibandingkan dengan Google Chrome yang menggunakan aplikasi pemblokir iklan pihak ketiga.

Di bawah menu “O” di Opera Mini, pengaktifan dapat dimulai dengan mengklik “data savings summary.”

Di iOS, fitur ad blocker hanya dapat digunakan dalam mode penghematan data Opera Turbo, sedangkan di Android, fitur ini tersedia di kedua mode penghematan data yang tersedia.

Fitur ad blocker dapat diaktifkan di bagian settings. Menonaktifkan fitur ad blocker untuk situs tertentu dapat dilakukan dengan mengklik ikon perisai di address bar.

Dialog di address bar juga menyajikan data statistik tentang jumlah iklan yang diblokir untuk situs tersebut, dan total jumlah iklan yang diblokir.

Anda juga bisa membandingkan kecepatan loading halaman dengan atau tanpa fitur ad blocker.

Dalam sebuah survei yang digelar Opera terhadap pengguna Opera Mini Indonesia, banyak  dari responden menyatakan bahwa download merupakan fitur yang ‘penting’ atau ‘sangat penting’.

Mereka  ‘sering’ atau ‘selalu menggunakan’ Opera Mini untuk download konten.

Dengan demikian, mengingat bahwa download manager merupakan fitur populer di Indonesia, versi terbaru dari Opera Mini untuk Android dibekali dengan download manager yang diklaim lebih baik.

Fitur ini dikatakan memberi kontrol kepada para pengguna ketika download konten web, yang termasuk di antaranya berupa gambar dan video.

“Dengan konten web yang memiliki lebih banyak visual dalam ragam media, dan ponsel dengan memori besar, pengguna makin banyak mengunduh gambar dan video,” tutur Christian Uribe

Pembaruan ini, lanjut Uribe, memberikan cara yang lebih baik untuk mengatur hasil download dan pengalaman yang lebih nyaman ketika pengguna melakukan download dan browse pada saat yang bersamaan.

Adapun hal pertama yang dimungkinkan berkat kehadiran download manager ini adalah mengendalikan jumlah download dokumen secara berkelanjutan.

Setelah melakukan uji coba pada awal Maret lalu, Opera resmi memperkenalkan fitur pemblokir iklan untuk versi developer yang disisipkan langsung ke dalam layanan perambannya pada versi desktop dan mobile.

Dengan adanya fitur ini, Opera mengklaim bahwa konsumsi RAM bisa lebih hemat dan pengguna bisa berselancar dengan lebih cepat ketimbang menggunakan pemblokir iklan pihak ketiga.

Sebelum bisa menikmati fitur ini, pengguna harus mengaktifkannya terlebih dahulu melalui menu Settings pada peramban (browser) Opera. Pasalnya, fitur pemblokir iklan tidak dirancang agar aktif pada kondisi default.

Untuk melengkapi fitur tersebut, peramban yang diakusisi oleh perusahaan konsorsium asal China ini juga merilis sebuah alat yang memungkinkan pengguna untuk membandingkan kecepatan memuat situs tertentu saat diakses tanpa iklan dan ketika dibanjiri iklan.

Opera bukanlah satu-satunya produsen peramban yang menyajikan pemblokiran iklan sebagai fitur untuk menarik hati para penggunanya.

Sementara tahun ini, Samsung mulai mengembangkan fitur serupa pada peramban Android. Namun tak berselang lama, Google menghentikan usaha Samsung tersebut.

Bisa jadi, fitur pemblokir iklan ini merupakan langkah Opera untuk menambah pangsa pasarnya setelah digerus oleh sejumlah peramban lainnya seperti Chrome, Safari, dan Internet Explorer.

Exit mobile version