Site icon nuga.co

OnePlus “Curi” Lagi Data Milik Pengguna

One Plus kembali “tertangkap” tangan melakukan kecurangan dengan mengumpulkan data pribadi pengguna untuk kemudian mengirimnya ke server Amazon.

Kecurangan One Plus ini diungkapkan oleh seorang blogger asal Inggris bernama Chris Moore

“Ternyata One Plus  mengoleksi data pengguna smartphone tanpa izin atau permisi,”  tulis “android authority,” hari ini, Rabu,, 11 Oktober.

Chris Moore yang mengungkap praktik curang OnePlus ini di situsnya.

Dalam blog tersebut, Moore mendemonstrasikan bagaimana OnePlus mengambil data dan informasi pribadinya.

Kemudian, sistem mengirim data tersebut tanpa permisi atau meminta izin terlebih dahulu.

Moore melihat domain yang janggal. Domain itu ia temukan saat mengikuti sebuah perlombaan hacking.

Penasaran, ia pun mengopreknya lebih jauh.

Domain yang dimaksud, , adalah open.oneplus.net yang mengoleksi dan mengirim data-datanya ke layanan cloud Amazon, tanpa sepengetahuannya.

Data yang diakses oleh OnePlus beragam, mulai dari informasi perangkat seperti IMEI, serial number, nomor telepon, MAC address, nama operator seluler, prefix IMSI, hingga data aktivitas pengguna seperti reboot, charging, timestamp layar maupun aplikasi.

Dikatakan oleh Moore, data-data tersebut dikumpulkan oleh OnePlus Device Manager dan OnePlus Device Manager Provider.

Untungnya, blogger lain yang membaca tulisan Moore, mengaku menemukan cara untuk menon-aktifkan aktivitas tersebut, yakni dengan menjalankan kode perintah.

Pengumpulan data tanpa izin oleh vendor smartphone menjadi kekhawatiran yang merebak.

Namun yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah respons OnePlus yang mengatakan bahwa tujuan pengumpulan data itu adalah untuk dukungan pengguna, tanpa menaruh perhatian pada privasi.

“Kami mengirim analitik secara aman di dua stream berbeda melalui HTTPS ke server Amazon. Stream pertama adalah analitik penggunaan, yang dikumpulkan untuk membuat software lebih maksimal berdasar perilaku pengguna.”

“ Transmisi aktivitas pengguna ini bisa dimatikan melalui “Settings -> Advance -> Join user experience program. Stream kedua adalah informasi perangkat, yang diambil untuk memberikan layanan purna jual yang lebih baik,” demikian pernyataan OnePlus.

Sebelumnya  OnePlus dan Meizu  juga pernah dituduh melakukan manipulasi atas hasil benchmark di beberapa perangkatnya.

Dua lembaga benchmark, Geekbench dan XDA mengatakan hal itu.

Perangkat yang dimaksud adalah smartphone Android OnePlus 3T dan Meizu Pro 6. Kedua perangkat disebut bisa mendeteksi saat sedang menjalankan aplikasi benchmark, lalu bekerja di luar kebiasaan agar mendapatkan skor tinggi.

OnePlus  melakukannya demi meningkatkan pengalaman penggunaan perangkat saat menjalankan game-game berat.

Perangkat akan mengimplementasikan mekanisme tertentu dalam software keluaran komunitas dan versi Android “Nougat”, agar CPU bekerja secara lebih kencang.

Hasilnya, saat aplikasi benchmark seperti AnTuTu dan Geekbench dijalankan, prosesor akan bekerja di luar kebiasaan dan skor benchmark bisa dimanipulasi menjadi lebih tinggi.

Kasus mencurangi skor benchmark ini bukan terjadi kali ini saja.

Pada tiga tahun lalu lalu Samsung menuduh Nvidia mengutak-atik hasil skor benchmark chipset Tegra K1 keluarannya. Hal ini dilakukan agar Tegra K1 terlihat lebih unggul dari chipset buatan Samsung.

HTC juga pernah dikabarkan menggenjot performa CPU saat aplikasi benchmark dijalankan.

OnePlus mengatakan bakal menghapus mekanisme penggenjot CPU saat aplikasi benchmark dijalankan dalam perangkat OnePlus.

Exit mobile version