Site icon nuga.co

Niantic Ubah Raid Battle di Pokemon Go

Salah satu fitur yang menarik di Pokemon Go adalah Raid Battle.

Raid Battle memungkinkan kita menangkap monster langka bersama gamer lain.

Meskipun menyenangkan, ada satu masalah yang mengganggu keseruan bermain.

Dikutip dari Game Rant,  para gamer seringkali mengalami masalah pada sistem auto-picking dan dinilai kurang efektif. Komposisi tim yang seharusnya ideal malah kurang sesuai.

Hal ini menyebabkan gamer kesulitan menangkap monster. Beruntung, Niantic Labs selaku pengembang Pokemon Go langsung segera memperbaikinya.

Konsep awalnya, Pokemon Go akan menyatukan beberapa gamer dalam satu tim secara otomatis.

Sistem ini harusnya menempatkan gamer dengan monster dan skill yang cocok untuk mengalahkan monster langka.

Sebelum sistemnya diubah, gim ini mengutamakan Pokemon dengan stamina dan health pool tinggi seperti Chansey.

Namun Chansey menjadi kurang efektif karena hanya berfungsi sebagai penahan serangan.

Dengan sistem baru, Pokemon Go bisa merekomendasikan monster yang lebih cocok untuk mengalahkan si monster langka.

Misalnya, untuk mengalahkan Pokemon legendaris Entei, Pokemon Go menyarankan gamer menggunakan Magcargo untuk melawannya.

Praktis, gamer tidak akan melulu disuguhi Chansey untuk digunakan dalam Raid Battle.

Sejak dirilis pada Juli tahun lalu, Pokemon Go menyita perhatian khalayak berkat konsep gim yang tidak biasa.

Niantic Labs sebagai pengembang gim ini menggabungkan dunia nyata dengan Augmented Reality

Hasilnya, Pokemon Go sukses dalam waktu singkat.

Namun seiring berjalannya waktu, minat gamer pada Pokemon Go mulai berkurang. Meski begitu masih ada yang memainkannya, apalagi dengan fitur terbaru Pokemon Go yaitu Raid Battle.

Raid Battle memungkinkan gamer menangkap Pokemon langka seperti Magikarp, Snorlax hingga Moltres.

Namun monster langka ini sangat kuat sehingga gamer harus bekerja sama melalui Raid Battle.

Inilah yang menjadi keunggulan Pokemon Go dibanding gim sejenisnya, yaitu menyatukan para gamer.

Tidak heran, Pokemon Go disebut sebagai permainan sosial.

Selain itu, salah satu analis mengatakan bahwa masih banyak hal di Pokemon Go yang bisa diperbaiki.

Jika Niantic Labs sebagai pengembang menghadirkan fitur-fitur baru, gamer pun akan tertarik lag

Tidak dapat dimungkiri, Pokemon Go merupakan salah satu gim mobile tersukses sejak pertama kali dirilis

Meski peminatnya tidak sebanyak dulu, masih ada yang setia memainkannya berkat fitur-fitur menarik.

Tak sedikit gamer yang meminta pengembangnya untuk segera mengeluarkan fitur baru Pokemon Go.

Dua fitur yang paling ditunggu adalah sistem jual-beli dan Player versus Player (PvP). Niantic Labs sebagai pengembang Pokemon Go sudah menjanjikan hal ini sejak lama namun tidak kunjung hadir.

Baru-baru ini, seperti dilansir Game Rant, Tsunekazu Ishihara dilaporkan tengah mendiskusikan masa depan gim mobile itu, dan berjanji akan menghadirkan dua fitur tersebut. Ia mengatakan Pokemon Go punya rencana lebih besar ke depannya.

“Kami baru mencapai sepuluh persen dari apa yang Pokemon dan Niantic rencanakan. Kami akan merilis fitur jual-beli Pokemon dan pertarungan peer-to-peer, serta fitur lainnya,” ujar Ishihara.

Sayangnya, ia belum memberikan informasi rinci mengenai kapan fitur ini dirilis. Yang pasti, Ishihara memastikan kedua fitur itu bakal menghadirkan pengalaman bermain yang berbeda.

Tidak hanya gamer, permintaan fitur ini juga datang dari CEO Niantic, John Hanke.

Ia mengatakan ada masalah yang terjadi di Pokemon Go belakangan membuat kedua fitur itu tertunda. Namun ia dan timnya sedang berusaha memenuhi keinginan gamer.

Sekadar informasi, masalah yang baru-baru ini terjadi adalah sebuah bug di Raid Battle.

Ketika gamer masuk ke gym, Pokemon legendaris tidak muncul. Hal ini diduga gym Pokemon Go gagal memuat model tiga dimensi.

Exit mobile version