Site icon nuga.co

Ngadat Setengah Jam, Facebook Rugi Rp 8,5 Miliar

Ngadat selama setengah jam Jumat pekan lalu, media sosial terpopuler Facebook, tidak hanya merugikan pengguna tapi juga berdampak pada kehilangan pendapatan internalnya sebesar delapan setengah miliar rupiah.

Kerugian Facebook ini berasal dari pemotongan pendapatan iklannya, yang setiap menitnya menghasilkan uang sekitar US$ 20.000 dolar atau setara Rp 235 juta per menitnya.

Kerugian yang dialami media sosial milik Mark Zuckerberg ini deidasarkan atas laba kuartal kedua yang diraihnya sebesar US$ 2,68 miliar, yakni hampir Rp31,5 triliun.

Berdasarkan laman Venture Beat, Minggu 03 Agustus 2014, laba tersebut yaitu US$2,68 miliar dibagi dengan tiga bulan, lalu dibagi 30 hari. Setelah itu dibagi lagi 24 jam untuk kemudian dibagi 60 menit. Hasilnya, sekitar US$20.700.

Bila ditotal dengan kondisi “ngadat”nya Facebook pada Jumat malam, sekitar 32 menit, maka bisa dikalikan dengan 20.700 menjadi US$ 724.500 atau Rp 8,5 miliar. Dengan kata lain, Facebook down selama 32 menit, maka ia harus merelakan pendapata iklan yang terbuang sekitar Rp8,5 miliar.

Diketahui, down tersebut dikarenakan adanya permasalahan pada semua API dan web surface dan para teknisi Facebook telah menyelesaikan dan mereka mengaku permasalahan serupa takkan terjadi lagi.

Ngadatnya Face selama setengah jam pada Jumat malam menyebabkan para pengguna kalang kabut. Bahkan, saat tak bisa diakses, beberapa pengguna malah menelepon jalur pengaduan ke polisi, 911.

Padahal, saat beberapa kali terjadi down, para pengguna Facebook lebih suka mengadu melalui Twitter. Mereka membuat hashtag #FacebookDown untuk memberikan notifikasi kepada teknisi Facebook agar menormalkan kembali jaringannya.

Namun, tidak demikian di Los Angeles. Para pengguna Facebook lebih suka memencet angka 911 melakukan panggilan untuk mengeluh pada polisi.

Menurut pihak keamanan Los Angeles, Sersan Burton Brink, mereka menerima banyak telepon dari para pengguna Facebook yang marah. Bahkan, mereka meminta solusi dan bantuan untuk memperbaiki pesan error yang muncul saat login ke Facebook. Demikian dilansir melalui Los Angeles Times, Sabtu, 2 Agustus 2014.

Brink dan kolega di Kantor Kepolisian Crescenta Valley, Los Angeles sangat frustasi. Ia pun menulis rasa frustasinya itu di Twitter.

“Facebook bukanlah masalah yang terkait dengan penegakan hukum. Jangan hubungi kami untuk mempertanyakan masalah Facebook down. Kami tidak tahu kapan Facebook akan kembali normal,” tulisnya di Twitter.

Brink mengatakan, dia harus menuliskan peringatan itu di Twitter untuk memberikan kesadaran kepada semua orang tentang tidak adanya kaitan Facebook down dengan kepolisian.

Meski kesal, Brink menganggap hal itu merupakan hal yang wajar. Facebook telah banyak digunakan oleh semua orang di dunia, termasuk warga Los Angeles.

Facebook memang telah mengalami down kemarin, Jumat 1 Agustus 2014. Selama 35 menit tidak bisa diakses. Facebook beralasan ada masalah teknis yang mempengaruhi API dan web surfaces jejaring sosial itu.

“Teknisi kami telah mendeteksi masalah ini dan memperbaikinya secepat mungkin,” jelas Facebook.
Terbukti bahwa Facebook telah menjadi bagian kebutuhan penting banyak orang di dunia. Setiap mengalami down, penduduk dunia “berteriak”.

Seperti dilansir melalui myfox8.com, situs jejaring sosial terbesar di dunia ini mengalami down.. Semua orang mulai melaporkan ketidaknyamanan ini sejak malam hari. Setengah jam kemudian, Facebook kembali online.

“Facebook saat ini sedang mengalami masalah yang berpengaruh pada semua API dan web surface. Teknisi kami telah mendeteksi adanya isu tersebut. Dengan tanggap, mereka telah bekerja untuk memperbaikinya secepat mungkin. Kami akan meng-update dalam waktu dekat,” tulis status Facebook dalam laman khusus yang didedikasikan untuk developernya, Sabtu, 2 Agustus 2014.

Dalam kurun satu jam, Facebook mengaku telah menyelesaikan masalah yang terjadi. Trafik dan error di jejaring sosial itu telah kembali normal.

“Trafik dan rata-rata error telah kembali normal setelah adanya intervensi yang terkoordinasi antartim teknis kami. Kami terus memonitor dan akan mendeterminasi akar masalahnya. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Kami pastikan masalah ini tidak akan terulang,” tulis teknisi anak buah Mark Zuckerberg di laman yang sama.

Tidak lama, 6 jam setelah pengumuman terakhir, Facebook memastikan bahwa jaringannya mulai stabil.

“Platform telah stabil, selama lebih dari 5 jam teknisi kami mereproduksi masalah kompleks ini. Isu tersebut mengakibatkan banyak server www/API kami kehabisan sumber daya. Tim sedang bekerja melakukan perbaikan final. Kami yakin tidak akan ada masalah lanjutan. Terima kasih atas kesabaran Anda dan kami meminta maaf atas masalah yang timbul di aplikasi Anda,” katanya.

Sebelumnya, pada 30 Juli, Facebook mengumumkan telah mendapatkan peningkatan jumlah error untuk Graph API. Mereka mencoba mengembalikan perubahan ini.

Graph API merupakan cara utama bagi apps untuk berkomunikasi dengan objek-objek yang ada di Facebook. Biasanya digunakan oleh para developer untuk mendapatkan data in dan out dari Facebook Social Graph. Graph API berbasis HTTP biasa yang bisa digunakan untuk meminta data, postingan status baru, upload foto, dan tugas beragam lainnya yang harus dilakukan sebuah aplikasi.

Exit mobile version