Site icon nuga.co

Instagram di “Bully” Peniru Stiker Snapchat

Instagram kembali menjadi ajang “bully,” karena terus menjiplak Snapchat untuk melengkapi fitur Stories-nya dengan stiker .

Instagram Stories sendiri,  sebelumnya, menurut berbagai media dan pengamat teknologi informasi, adalah hasil rekayasa “caplokan”: dari Snapchat.

Dan ketika Instagram Stories pertama kali dirilis, beberapa orang enggan memanfaatkannya karena ingin setia dengan Snapchat.

Terlebih lagi, Stories kala itu tak punya stiker menggemaskan yang menjadi andalan Snapchat.

Untuk menjawab kebutuhan pengguna akan stiker, Stories pun menghadirkannya pada aplikasi Instagram versi teranyar. Memang saat ini stiker yang tersedia belum sebanyak Snapchat.

Namun, stiker utama yang memberikan informasi waktu, suhu, dan lokasi, sudah diakomodir. Model stiker informasi itu bisa diubah sesuka hati, sama seperti pada Snapchat.

“Anda memiliki cara-cara baru untuk menampilkan sebuah momen yang dibagi ke teman dan followers,” begitu tertulis pada keterangan resmi Instagram via blog resminya, Kamis, 22 Desember 2016

Lantas, bagaimana cara memanfaatkan stiker pada Instagram Stories?

Anda cukup membidik foto atau merekam video seperti biasa di Stories.

Antarmuka aplikasi akan menampilkan ikon stiker di sisi kanan atas, berdampingan dengan ikon huruf dan pena.

Lalu, beragam pilihan stiker akan muncul. Anda bisa memilihnya sesuai preferensi.

Misalnya saat memilih stiker lokasi, Instagram akan meminta Anda memasukkan lokasi terkini dan stiker akan mengikutinya.

Begitu juga dengan suhu dan waktu yang mengikuti kondisi nyata. Ukuran dan letak stiker pun bisa Anda utak-atik semaunya.

Terakhir, jika dirasa sudah pas, Anda bisa membagi konten ke Stories.

Untuk menggunakan stiker di Stories, Anda bisa memperbarui aplikasi Instagram di Apple App Store atau Google Play Store.

Untuk Anda tahu, sejak awal Agustus, Instagram sudah  memperkenalkan fitur baru bernama Stories.

Dengannya, para pengguna bisa mengunggah foto dan video yang diimbuhi teks dan coretan layaknya di Snapchat.

Instagram telah memperbarui Stories dengan menambah fitur yang juga mirip dengan Snapchat, yakni mampu untuk melakukan zoom in saat merekam video, juga berganti kamera depan dan belakang.

Cara untuk melakukan zoom in adalah dengan menggeser jari ke atas tombol shutter saat sedang merekam video.

Untuk zoom out, gerakkan jari kembali ke tombol shutter, mirip dengan mekanisme zooming pada Snapchat.

Adapun pengguna Instagram bisa mengganti kamera depan atau belakang ponsel untuk merekam video dengan mengetuk layar ponsel dua kali. Hal ini bisa dilakukan di tengah-tengah proses perekaman.

Update terbaru Instagram yang menambahkan fitur di atas tersedia di toko aplikasi Android Google Play

Update ini tampaknya akan diberikan secara bertahap di beberapa negara.

Sebelumnya, CEO Instagram, Kevin Systrom, pernah mengakui bahwa Stories memang dibuat dengan “mencontek” Snapchat.

Foto dan video yang diunggah pengguna ke Stories akan terhapus secara otomatis setelah 24 jam.

Aliran konten Stories berdiri terpisah dari timeline utama. Cara mengaksesnya adalah melalui deretan avatar berbentuk bundar di laman home Instagram.

Tentang Instagram meniru Snapchat ini, CEO Instagram, Kevin Systrom membuat pernyataan mengejutkan

Dengan blak-blakan, dia mengakui bahwa fitur itu ada karena menyontek Snapchat.

Seperti diketahui, fitur Stories baru saja ditambahkan ke Instagram pada pekan lalu. Pengguna bisa memakainya untuk membagikan slide foto atau video berdurasi sepuluh detik.

Semua slide tersebut akan menghilang setelah berusia satu hari sejak tanggal pertama dibagikan.

Seperti halnya Snapchat, Instagram Stories ini juga menyelipkan fitur berupa gambar, teks, emoji dan berbagai filter warna.

Snapchat seutuhnya pantas mendapatkan pujian ini,” ujar Systrom mengakui kemiripan antara Stories dengan Snapchat.

“Menjadi seorang inovator adalah sesuatu yang mengagumkan. Sebagaimana Instagram patut dipuji karena membawakan filter untuk dipakai penggunanya.”

“ Tapi ini bukan tentang siapa yang menemukan sesuatu. Ini soal sebuah format dan bagaimana cara Anda menghadirkannya kembali ke banyak orang dengan gaya Anda sendiri,” imbuhnya.

Systrom juga mengatakan bahwa yang sedang terjadi saat ini adalah setiap perusahaan selalu berusaha mengadopsi format terbaik untuk penggunanya. Dalam hal Instagram, itu adalah aktivasi fitur Stories.

Soal contek mencontek fitur memang sesuatu yang sudah banyak terjadi di ranah teknologi.

Exit mobile version