Site icon nuga.co

Instagram dan Messenger Terintegrasi

Facebook sedang menjajaki integrasi notifikasi  layanan aplikasi miliknya seperti Instagram maupun WhatsApp.

Notifikasi aplikasi seperti Messenger dan Instagram dapat pula muncul di Facebook, dengan kemudahan untuk berpindah.

Kehadiran fitur ini pertama kali diketahui oleh seorang analis media sosial bernama Mari Smith.

Ia menuturkan notifikasi dari aplikasi lain seperti Messenger atau Instagram dapat muncul dalam bentuk titik merah saat membuka Facebook.

Raksasa media sosial itu telah mengonfirmasi kehadiran fitur ini. Namun untuk sekarang, fitur ini masih dalam tahap uji coba dan hanya tersedia untuk sejumlah pengguna saja.

“Kami melakukan uji coba dalam lingkup kecil untuk memudahkan orang terhubung dengan orang terdekatnya.”

“ Kami juga mencari cara untuk membantu pengguna beralih lebih mudah di antara akun Facebook, Messenger, dan Instagram,” tutur juru bicara Facebook seperti dikutip dari Tech Crunch

Notifikasi yang muncul dapat dilihat dari pojok profil di masing-masing aplikasi, seperti Facebook, Messenger atau Instagram.

Nantinya, pengguna dapat melihat jumlah notifikasi yang tertunda dari aplikasi lain.

Setelah membuka notifikasi, akan muncul pop-up yang dapat memudahkan pengguna masuk ke aplikasi lain yang ingin dibuka.

Namun untuk saat ini, aplikasi WhatsApp yang juga milik Facebook belum masuk dalam layanan tersebut.

Meskipun terdengar memudahkan, sejumlah pihak menyebut cara ini dapat mengganggu pengalaman memakai layanan dari masing-masing aplikasi.

Di sisi lain, cara ini memang dapat membantu pengguna yang aktif menggunakan tiga aplikasi tersebut.

Terlebih, perusahaan yang dipimpin Mark Zuckerberg itu diketahui tengah menggenjot penggunaan di masing-masing aplikasi miliknya tersebut.

Karenanya, fitur ini secara tak langsung dapat meningkatkan waktu yang dihabiskan pengguna di tiap aplikasi.

Sementara itu Instagram dituduh sebagai media sosial yang paling sering membawa dampak buruk bagi kondisi mental anak muda.

Demikian menurut sebuah hasil riset terbaru.

Berdasarkan studi yang dilakukan Royal Society for Public Health Inggris  aplikasi berbagi foto dan video singkat milik Facebook ini sekarang sudah memiliki tujuh ratus juta pengguna di seluruh dunia.

Instagram dianggap sebagai platform medsos yang sering membuat anak muda depresi, cemas, dan kesepian dibandingkan dengan medsos lainnya.

Mengutip laman CNBC,  dalam survei dengan seribu lima ratus responden muda, ditemukan bahwa Instagram membuat anak muda merasa harga dirinya rendah, kondisi tubuh yang buruk, dan kurang tidur.

Sementara kompetitor Instagram, Snapchat juga membuat penggunanya merasa terintimidasi dan kurang percaya diri sendiri.

CEO RSPH Shirley Cramer mengatakan, temuan Instagram dan Snapchat memberi dampak buruk terhadap kesejahteraan mental sungguh menarik.

“Kedua platform sangat fokus pada citra diri, bagi anak muda tentu ini membuat mereka cemas,” kata Cramer.

Meski begitu, perwakilan Instagram menyebut, pihaknya berdedikasi menjaga agar platform tetap jadi tempat yang aman.

Ia menyebut, Instagram bekerja dengan para ahli untuk meningkatkan aplikasi guna memberikan dukungan pada kesehatan mental penggunanya.

“Kami menjaga agar Instagram menjadi tempat yang aman dan membuat orang nyaman ketika mengekspresikan diri mereka. Itu prioritas kami, terutama bila menyangkut anak muda,” kata Head of Policy Instagram Michelle Napchan.

Meski media sosial membawa dampak negatif, salah satu peneliti di Univeristy of Chambridge Becky Inkster mengatakan, media sosial juga digunakan untuk berkomunikasi terkait kesehatan mental.

“Bagi kaum muda, media sosial dan teknologi digital merupakan sebuah alat untuk membantu kesehatan mental,” tutur Inkster.

Exit mobile version