Site icon nuga.co

Instagram Bakal Punya Fitur Belanja

Instagram, seperti rilis resmi blog-nya, hari ini, Rabu, 02 November 2016,  mulai menguji sebuah tren baru berupa  fitur belanja alias shopping di platform-nya.

Kehadiran fitur ini memungkinkan pengguna menelusuri, membandingkan harga, dan memesan barang yang diinginkan langsung dari aplikasi Instagram di smartphone.

Langkah awal yang dilakukan Instagram  dengan fitur ini adalah melakukan uji tes di Amerika Serikat.

Layanan berbagi foto tersebut sudah bekerja sama dengan dua puluh  brand kawakan seperti Kate Spade, JackThreads, dan Warby Parker.

Akun Instagram brand-brand tersebut akan tampil beda mulai pekan depan.

Dalam satu foto, akan ada ikon tekan-untuk-lihat alias tap-to-view

Ikon itu bakal menunjukkan harga tiap-tiap jenis barang yang terpampang dalam satu foto. Sementara ini, maksimal lima jenis barang dalam satu foto yang bisa dibikinkan tap-to-view.

Tak cuma soal harga, pengguna bisa membuka tag yang tertempel di tap-to-view untuk menggali informasi mendalam terkait suatu barang. Semua itu bisa dilakukan tanpa meninggalkan aplikasi Instagram.

Jika sudah yakin dan ingin membeli barang tertentu, pengguna cukup menekan tautan Shop Now yang terletak pada detail produk. Tautan itu akan membawa pengguna ke situs resmi sang brand untuk melakukan transaksi.

“Fitur ini akan meningkatkan apa yang kami tawarkan sebagai brand melalui sebuah platform mobile,” kata CMO JackThreads, Ryan McIntyre.

Belum jelas kapan fitur shopping ini akan diluncurkan secara komersil untuk semua pengguna Instagram dan brand di mana saja.

Pengetesan fitur ini sendiri baru dimulai pekan depan di Amerika Serikat.

Kebijakan Instagram menghadirkan fitur belanja ini dimungkin oleh pencapaian tingkat  pengiklan aktif bulanan alias monthly active advertisers di aplikasinya

Angka itu terus naik menjadi bertlipat-lipat yang membuat video berbagi foto itu melahirkan fitur belanja.

Seperti kenyataan yang ada,  Instagram sekarang makin sesak dengan konten iklan, agaknya data teranyar menjadi alasannya. Peningkatan ini tak lepas dari tool bisnis baru yang diluncurkan Instagram pada Mei  lalu.

Tool tersebut memungkinkan akun bisnis di Instagram memiliki antarmuka profil yang lebih interaktif untuk dihubungi oleh calon pelanggan.

Selain itu ada juga fitur analitik dan pengubah konten otomatis dari postingan biasa menjadi iklan.

Instagram sesumbar sebanyak satu koma lima juta pebisnis yang memasarkan produk atau jasa via Instagram telah menggunakan tool bisnis baru tersebut

Dari angka itu, Instagram tak mengungkap berapa banyak yang berkontribusi ke MAA. Tapi, Instagram mengindikasikan tool bisnis yang memudahkan cara beriklan secara otomatis memicu pertumbuhan MAA tersebut.

“Salah satu yang paling penting adalah pebisnis tak cuma mengandalkan kesuksesan berdasarkan jumlah followers atau likes, tapi juga lewat aksi pemasaran nyata,” kata VP & GM of Monetization Instagram, James Quarles.

Ke depan, Quarles sesumbar bakal memberikan data penting yang lebih spesifik bagi pengiklan. Karenanya, Instagram bakal menggunakan sistem baru untuk lebih memahami tingkah dan kebiasaan pengguna Instagram.

“Kuncinya, iklan harus relevan, dibikin dengan baik dan berkualitas,” ujar Quarles.

Anak layanan Facebook itu juga hendak meluncurkan format iklan baru. Quarles tak mau menjelaskan secara rinci, hanya saja mekanismenya dikatakan akan mirip Stories. Belum jelas kapan realisasi dari rencana-rencana ini.

Selain fitur belanja, beberapa waktu lalu Instagram juga  meluncurkan fitur bertajuk Save Draft

Dengan  fitur itu memungkinkan pengguna menyimpan foto yang tadinya ingin diunggah tapi tak jadi karena masih ragu.

Sebelumnya, saat tak jadi mem-posting, foto atau video akan hilang begitu saja.

Padahal pengguna sudah menghabiskan waktu bermenit-menit bahkan berjam-jam untuk mecari filter, mengatur kontras, dan menyetel tone warna yang tersedia di Instagram.

Intinya, Save Draft membuat konten pengguna aman. Tak ada foto atau video yang serta-merta dihapus cuma karena keragu-raguan pengguna

Konten yang tersimpan di Save Draft bisa ditengok dan diedit kembali hingga pengguna benar-benar yakin bahwa konten itu layak dibagi ke jejaring sosial bernuansa ungu-kekuningan itu.
Lantas, bagaimana cara mengoperasikannya?

Pertama, pengguna cukup menekan ikon kamera di sisi bawah layar aplikasi.

Lalu bidik foto/video langsung dari Instagram atau comot dari galeri.

Selanjutnya, bubuhkan efek, filter, caption, dan lokasi seperlunya pada konten yang hendak dibagi.

Jika sudah rampung tapi masih ragu mengunggah, pengguna cukup kembali ke tahap pemberian filter.

Di situ, ada pilihan ikon panah ke kiri alias kembali di sisi kiri atas. Tekan ikon itu dan pilih Save Draft di sisi bawah layar.

Untuk melihat konten yang terhimpun di Save Draft, Anda hanya perlu menekan ikon kamera lalu pilih Library.

Konten-konten akan menampakkan dirinya di sisi bawah layar.

Sebagai catatan, Save Draft cuma bisa berfungsi jika pengguna sudah mengedit foto, menge-tag teman, membubuhkan caption atau lokasi. Jika belum, Save Draft tak bekerja sebagaimana mestinya.

Exit mobile version