Site icon nuga.co

Hebatnya Apple Musik. Mau Coba?

Google, kini sedang melawan guncangan “streaming music” yang dilincurkan Apple, dengan menghadangnya lewat layanan streaming musik gratis bernama Google Play Music

Manajer Produk Google Elias Roman mengatakan, perlawanan ini merupakan upaya mereka untuk memakan “pangsa” Apple dalam layanan streaming musik gratis, yang untuk pertama kalinya hadir.

Aplikasi ini tersedia untuk Android dan iOS. Namun, layanan ini baru tersedia di beberapa negara dan belum bisa diakses dari Indonesia.

Google Play Music sebelumnya telah diluncurkan oleh Google tetapi Roman berkata jutaan orang hanya mengunjunginya dan tidak siap untuk membayar dan berlangganan.

Dengan menawarkan versi gratis dari layanan ini, diharapkan lebih banyak orang yang bisa beralih ke layanan berbayar.

Langkah Google menggratiskan layanan ini bisa jadi membuat para pesaingnya geram, karena mereka telah memasang harga yang terbilang murah.

Apple Music memasang biaya perlangganan Cuma sepuluh dolar per bulan untuk dibagi bersama dengan enam orang, dengan percobaan gratis selama tiga bulan.

Namun, perlu diketahui karena Google Play Music layanan gratis maka perusahaan membuka lapak iklan yang tidak ditemukan pada layanan streaming musik serupa.

Google Play Music memungkinkan pengguna memutar musik berdasarkan genre, artis, atau bahkan aktivitas seperti ketika pengguna berada di kolam renang atau sedang di tempat kerja.

Google tidak mengungkap target pengguna Play Music setelah meluncurkan versi gratis. Perusahaan hanya berkata ingin memiliki pengguna yang banyaknya dua kali lipat dibandingkan dua tahun lalu.

Apple sudah resmi hadir di layanan streaming lagu dan menjadi strategi baru bagi Apple di tengah penurunan jumlah unduhan musik digital, termasuk dari layanan iTunes.

Keberadaan Apple Music dipandang para analis dapat mendorong tren mendengar lagu secara streaming yang telah lebih dulu dilakoni perusahaan seperti Spotify, Pandora, Rdio, dan Tidal.

Apple Music yang tersedia mulai akhir Juni lalu, dan telah menggandeng sejumlah musisi besar agar karya mereka dapat diperdengarkan di layanan tersebut. Musisi tersebut antara lain Dr Dre, Will I Am, Pharrell Williams dan Drake.

“Merek Apple berbicara untuk dirinya sendiri dan itu akan berdampak seperti gempa pada industri,” kata Daniel Ives, analis dari FBR Markets, seperti dikutip dari Reuters.

“Mengingat itu adalah merek emas, mengingat kesadaran luas produk Apple, ada yang lebih penting dilakukan Apple untuk mendahulukan strategi ketimbang finansial.”

Apple sebenarnya telah memiliki layanan unduh lagu iTunes yang saat ini masih menjadi pemimpin di bisnis tersebut.

Tetapi, karena layanan streaming lagu melesat populer dan pendapatan dari layanan ini telah melewati penjualan kepingan CD musisi untuk pertama kalinya pada 2014, Apple memutuskan untuk tidak melepas kesempatan itu.

“Kami sudah memiliki sejarah panjang dengan musik,” kata CEO Apple Tim Cook, saat menjadi pembicara di WWDC 2015.
“Dan musik telah memiliki sejarah yang kaya perubahan, beberapa di antaranya kami telah memainkan peran mendalam.”

Apple memberikan akses gratis bersyarat untuk pengguna iPhone yang ingin menikmati Music, dan ternyata kesempatan ini tak disia-siakan.

Dalam waktu satu bulan sejak dirilis Apple Music langsung dicoba lebih dari sebelas juta pengguna, dan mereka semua masih terdaftar sebagai pengguna ‘masa percobaan’.

Pun begitu Apple menganggp ini anugerah. Mereka menilai Apple Music berhasil menarik minat para pengguna iPhone di seluruh dunia.

“Kami senang sekali dengan jumlah yang sejauh ini telah dicapai,” ungkap Senior Vice President of Internet Software Apple, Eddy Cue kepada USA Today.

Layanan Apple Music dinilai sangat penting untuk perusahaan sebagai salah satu cara untuk berkompetisi dengan layanan streaming musik serupa seperti Spotify.
Apple Music hadir juga sebagai strategi perusahaan untuk merangkul banyak pengguna ke dalam ekosistem Apple serta mengalami peningkatan penjualan produknya seperti iPhone dan iPad.

Kemudian muncul pertanyaan mendasar. Di antara 11 juta pengguna Apple Music yang bersifat trial alias gratis selama tiga bulan, berapa yang akan setia menggunakannya untuk berlangganan atau subscribe?

Apple dikabarkan memasang target sebanyak 100 juta pengguna Apple Music berlangganan. Tentu angka yang sangat agresif.

Mengutip situs Cnet, semuanya bergantung pada daya guna layanannya sendiri. Di tahap dini seperti ini, Apple Music telah menerima sejumlah kritik dari para pengguna terkait lagu-lagu yang salah teridentifikasi dan playlist yang rangkap.

Cue pun menyadari gangguan tersebut dan mengatakan, “kami mengetahui soal masalah yang dialami oleh para pengguna. Kami akan merilis pembaruan secepat mungkin.”

Cue sempat menyatakan bahwa ada sebanyak dua juta orang yang berlangganan di kategori kelompok.

Apabila berasumsi sebelas juta pengguna trial saat ini semuanya memutuskan untuk berlangganan, jumlah tersebut sudah mencapai lebih dari setengahnya pengguna berbayar di Spotify.

Spotify, layanan sejenis yang berasal dari Swedia, telah memiliki 20 juta pengguna langganan berbayar dan perkembangannya sejak diluncurkan pada 2008 dinilai sangat pesat. Secara keseluruhan, Spotify memiliki 75 juta pengguna aktif.

“Tentu akan menjadi tantangan dalam mencapai target angka yang kita ingin raih. Ada orang-orang yang tak ingin membayar untuk musik, namun tetap masih banyak yang mengerti nilai dari itu. Nah, kami harus berusaha untuk mengejarnya,” tutur eksekutif Appls, Jimmy Iovine

Exit mobile version