Site icon nuga.co

Google Rilis Fitur Lewat Perintah Suara

Google kembali membuat kejutan dengan merilis  sistem operasi mobile Android bisa dioperasikan dengan perintah suara, walau terbatas untuk fungsi-fungsi utamanya saja.

Langkah ini, seperti ditulis laman situs “ubergizmo,” Rabu, 13 April 2016, untuk membuka akses Android bagi penyandang disabilitas yang ingin mengoperasikan ponsel Android.

Selain “ubergizmo,” pada hari yang sama, situs Bblog Google, juga menulis bahwa  aplikasi “penggerak” Android itu diberi nama Voice Access.

Aplikasi tersebut masih dalam tahap beta dan diuji oleh tim Google.

Rencananya, Voice Access akan dirilis sebagai aplikasi gratis di Play Store dalam beberapa waktu ke depan.

Lalu fungsi-fungsi ponsel Android apa saja yang bakal bisa diakses dengan perintah suara?

Voice Access bisa digunakan untuk membuka aplikasi, scroll layar ponsel, dan memilih beberapa item di layar.

Sebagai contoh, pengguna bisa berkata “Open Chrome” untuk membuka aplikasi browser di ponsel Android.

Selain itu, mereka juga bisa memberi perintah “Go Home” untuk mengakses layar utama ponsel.

Untuk berinteraksi dengan layar, mereka bisa memberi perintah “click next” atau “scroll down.”

Voice Access juga akan menggunakan sistem penomoran numerik utnuk menu dan aplikasinya. Jadi, aplikasi dan menu akan dinomori dan pengguna bisa menyebut nomornya untuk mengakses/memilih.

Selain voice access Google juga menghadirkan aplikasi yang gesit untuk operasional sebuah gadget untuk menanggapi inpu  touchscreen– menjadi output dengan jeda waktu  sesedikit mungkin sehingga prosesnya terasa instan.

Google selama ini menggunakan tool khusus bernama WALT untuk mengukur kecepatan respons dari perangkat Android Nexus dan laptop Chromebook untuk memastikan pengguna bisa menikmati pengalaman memakai yang mulus dan tanpa lag.

Source code dari tool yang bersangkutan kini telah berstatus open source dan bisa digunakan oleh siapapun yang perlu mengukur latency perangkat.

WALT ini sederhana. Perangkat-perangkat keras yang diperlukan untuk merakitnya cuma membutuhkan ongkos kurang dari lima puluh dollar AS dan kemampuan pehobi elektronik.

Anda bisa membuatnya sendiri,” tulis Google dalam posting berisi pengumuman di blog Android.

WALT merupakan tool turunan dari Quickstep yang dipakai untuk mengukur waktu respon dari trackpad. Tool ini bekerja dengan mensinkronkan jam eksternal dengan jam internal yang tertanam di dalam perangkat.

Google turut menyediakan instruksi pembuatan perangkat keras WALT, berikut skema hardware. Komponen yang diperlukan mencakup board microcontroller, foto dioda, accelerometer, dan laser untuk mengukur latency.

Setiap mode input membutuhkan metode pengukurannya sendiri. Latency touchscreen bisa diukur dengan alat serupa pena yang dilengkap accelerometer, sementara latency scrolling pada antarmuka diukur dengan laser yang diletakkan di atas layar atau trackpad.

Exit mobile version