Site icon nuga.co

Google Photos Kini Semakin Asik

Google Photos kini semakin asik bersamaan dengan pembaharuan tampilannya  sehingga semakin cerdas dan terotomatisasi untuk menyingkirkan keluhan para pengguna yang selama ini sering memunculkan permusuhan karena lupa mengirim foto grup.

Pembaharuan tampilan Photos di Google ini datang dari pernyataan resmi VP Product Google, Anil Sabharwal, Jumat pagi WIB 19 Mei, dari   atas panggung GoogleShoreline Amphitheatre, Amerika Serikat.

Selama ini para pengguna usai,  membidik selfie atau foto lainnya bersama orang-orang tersayang,  muncul  skenario lanjutan yang kerap membakar emosi.

Misalnya saja ketika si B meminta hasil selfie atau foto itu kepada si A.

“Kirim semua fotonya ya,” begitu kira-kira yang akan diucapkan si B. Lantas si A mengangguk namun tak jua mengirimkannya hingga berhari-hari.

Si B pun meneror via aplikasi chat dan akhirnya ada sensitivitas yang muncul di antara keduanya.

Google ingin memberantas skenario seperti itu melalui pembaruan pada layanan Google Photos yang dinamai “Suggested Sharing”.

Ketika membidik selfie atau foto lainnya bersama-sama, Suggested Sharing akan mengingatkan Anda untuk membaginya ke semua orang yang nimbrung dalam foto.

Suggested Sharing mengklasifikasikan wajah-wajah orang secara otomatis dengan menggunakan machine learning dan artificial intelligence.

Intinya, pengguna cukup mengklik “send” untuk mengirim foto-foto ke mereka yang ada dalam foto itu.

“Anda tak perlu lagi rebutan pakai smartphone masing-masing untuk foto bersama. Semua foto toh akan terdistribusi otomatis,” kata  Anil Sabharwal

Seperti ditulis “phone arena, Jumat, 19 Mei,  bagi si penerima foto, Anda bisa mengakses melalui tab “Sharing” di Google Photos.

Dari situ, Anda bisa memilih foto-foto mana untuk disimpan di Google Photos atau diunduh ke galeri smartphone.

Selain membagi dan menerima foto dengan lebih mudah, Google Photos juga memberikan kemudahan bagi pasangan suami-istri atau sahabat dekat yang ingin saling berbagi apa saja.

Anda bisa memanfaatkan fitur “Shared Libraries”, di mana setiap foto yang Anda bidik akan tersinkronisasi ke smartphone pasangan, begitu pula sebaliknya.

Jika tak mau perlakuan saling kirim-terima foto berlaku di segala hal, Anda bisa memilih hanya foto anak-anak saja yang disinkronisasi.

Semua otomatisasi ini pada dasarnya bisa disetel agar lebih relevan dengan kebutuhan penggun yang berbeda-beda.

Ada momen-momen berharga yang rasanya sayang jika hanya tersimpan di ranah digital. Oleh karena itu, album foto fisik masih menjadi kebutuhan di era serba modern ini.

Namun, langkah memutuskan foto digital untuk dicetak dan dibikinkan album bisa dibilang cukup memakan waktu.

Anda harus menggali foto-foto yang berseliweran di berbagai akun digital atau perangkat mobile, lalu memilih satu-satu yang bagus dari ratusan foto, mengunggahkan ke layanan percetakan foto, dan mengatur halaman demi halaman untuk jadi album foto yang baik.

Google Photos ingin mereduksi waktu yang terbuang melalui fitur “Photo Books”.

Ketika Anda hendak membuat album foto momen ulang tahun misalnya, Google Photos akan secara otomatis memilihkan foto-foto terbaik. Tak bakal ada foto duplikat dan foto buram yang masuk pilihan.

Selanjutnya, Anda tinggal menempatkan foto ke template Photo Books di Google Photos. Anda bisa mencetakya dalam  halaman album berkover lembut atau keras.

Masing-masing punya harga berbeda untuk kover lembut dan kover keras.

Fitur ini untuk sementara cuma tersedia di Amerika Serikat mulai beberapa minggu ke depan. Anda bisa mengeceknya di tautan ini.

Sementara itu, dua fitur sebelumnya mulai bisa dinikmati semua pengguna Google Photos di Android dan iOS di berbagai belahan dunia mulai beberapa minggu ke depan.

 

Exit mobile version