Site icon nuga.co

Google Bisa Bikin Cepat Akses Laman Web

Google kembali bikin kejutan dengan menyediakan  platform iOS  untuk iPhone maupun iPad, dan melengkapinya  dengan fitur kompresi bernama Accelerated Mobile Pages atau yang dikenal dengan AMP dan mampu mengurangi ukuran laman web sehingga bisa dimuat dengan lebih cepat.

AMP itu  mirip dengan Instant Articles yang ditawarkan Facebook berupa tawaran akses membaca berita lebih cepat dan lebih enak dibaca tanpa mengurangi kualitas.

Fitur ini bekerja dengan cara menyederhanakan isi coding dalam suatu situs, dengan kata lain penerbit bisa menggunakan laman yang menggunakan HTML sepenuhnya dan laman sudah dioptimalisasi dengan AMP.

“Terasa atau tidak perbedaannya, perubahan kecil ini akan membuat pengguna menghemat 6,5 juta jam pada tahun ini,” sebuah pernyataan Google melalui blog resminya.

Di saat yang sama, perusahaan pencetus Android ini pun menambahkan ‘kartu’ olahraga untuk Google Now.

Dengan begitu, pengguna bisa langsung menonton highlight dari berbagai pertandingan secara langsung melalui aplikasi Google.

Sebelumnya, fitur AMP juga sempat diperkenalkan oleh Google pada Februari 2016 lalu untuk mempercepat akses situs-situs di Indonesia.

Sekarang saat Anda mencari sebuah berita atau topik di Google melalui perangkat mobile, laman web relevan yang dibuat menggunakan AMP akan muncul. Berita yang Anda pilih akan dimuat dengan sangat cepat, dan Anda akan merasakan mudahnya membaca artikel tanpa menunggu lama

Dengan menggunakan AMP, website mobile diklaim bisa dimuat rata-rata empat kalii lebih cepat dan sepuluh kali lebih irit konsumsi data dibandingkan dengan website yang tak mengadopsinya

Khusus di Indonesia, program AMP  ini berbeda dengan teknik mereduksi data yang selama ini dilakukan para pembuat browser.

AMP sebenarnya mirip dengan Instant Articles yang ditawarkan Facebook, yakni menawarkan akses membaca berita lebih cepat dan lebih enak dibaca tanpa mengurangi kualitas.

Namun berbeda dengan Facebook, AMP bisa berjalan di semua browser ponsel dan muncul di pencarian Google.

Sekarang saat Anda mencari sebuah berita atau topik di Google melalui perangkat mobile, laman web relevan yang dibuat menggunakan AMP akan muncul.

Berita yang Anda pilih akan dimuat dengan sangat cepat, dan Anda akan merasakan mudahnya membaca artikel tanpa menunggu lama

Mekanisme AMP dan rahasia aplikasi tersebut bisa membuat tampilan situs lebih cepat.

AMP bekerja dengan menyederhanakan isi coding dalam suatu situs, dengan kata lain penerbit bisa menggunakan laman yang menggunakan HTML sepenuhnya dan laman sudah dioptimalisasi dengan AMP.

Saat pengguna Internet melakukan penelusuran melalui mesin pencari Google, maka kini otomatis Google menampilkan situs-situs yang mendukung AMP di deretan atas.

Bukan cuma itu, tampilanya juga dibuat sederhana yang membuat pengguna akan terus betah membaca berita.

“Anda juga bisa dengan mudah mengeksplor hasil penelusuran dari satu berita AMP ke lainnya hanya dengan menggeser jari,” lanjut Rudy dalam siaran pers.

AMP sendiri sejatinya sudah diperkenalkan Google sejak setahun terakhir, dan Google menepati janji untuk menggulirkan fitur tersebut di awal tahun ini.

Bersamaan dengan AMP ini, Google  juga telah menambahkan tiga belas bahasa baru ke dalam layanan mesin penerjemahnya, Google Translate, demi memberi koneksi lebih luas lagi terhadap masyarakat dunia.

Mengutip situs Engadget, Google menuturkan bahwa kini total ada 103 bahasa di dalam fitur Translate. Perusahaan pimpinan Sundar Pichai ini turut mengklaim, semua bahasa yang tersedia di Translate sudah melingkupi sembilan puluh sembila persen dari populasi online di dunia.

Dalam publikasi perusahaan, tim Google Translate menjelaskan bagaimana mereka menambahkan bahasa baru ke dalam layanannya.

Bahasa yang menjadi kandidat di dalam Translate harus ditulis atau memiliki tulisan yang jelas, serta diakui sebagai bahasa yang sering digunakan di ranah online.

Google kemudian memindai tulisan teks dan menggunakan mesin pintar untuk mengidentifikasi pola. Bahkan mesin pintar sekelas Google saja masih memerlukan sentuhan manusia.

Sekitar Desember dua tahun lalu, Google memasukan Sundanese atau Bahasa Sunda ke dalam Translate.

Bahasa Sunda tercatat telah digunakan oleh sekitar 3tiga puluh sembilan juta orang di Pulau Jawa, khususnya bagian barat.

Menggunakan tulisan Latin sebagaimana bahasa pada umumnya, Bahasa Sunda menarik perhatian Translate karena banyaknya penduduk lokal Indonesia yang berbicara dengan bahasa ini

Exit mobile version