Site icon nuga.co

Gmail Bisa Tulis Balasan E-mail Otomatis

Google terus menemukan fitur baru, dan kali ini akan mendukung kesibukan dan mobilitas tinggi Anda untuk memudahkan mengecek e-mail serta bagaimana dengan kecepatan yang membalasnya

Google sejak lama memang menyadari kasus ini.

Kali ini Google menciptakan fitur yang dinamai “smart reply”.

Sejatinya, fitur itu mampu membalas pesan secara otomatis sesuai dengan kebiasaan penggunanya.

Cara kerja smart reply adalah dengan memberikan tiga opsi jawaban yang dianggap pas untuk merespons suatu pesan dari orang lain.

Pengguna cukup memilih satu dari beberapa opsi dengan cara mengklik tanpa perlu mengetik kata atau kalimat.

“Kami pertama kali merilis smart reply di Allo dan akan tersedia di Gmail untuk Android dan iOS,” kata CEO Google, Sundar Pichai, Kamis dinihari WIB di atas panggung Google  Shoreline Amphitheatre, Mountain View, Amerika Serikat.

Smart reply ini merupakan salah satu bentuk implementasi machine learning pada produk Google untuk memudahkan aktivitas masyarakat modern.

Bagi Anda yang seringkali harus membalas e-mail berbentuk template seperti “terima kasih”, “ok”, dan sejenisnya, smart reply menjadi sangat relevan.

Seperti dilaporkan langsung oleh jurnalis KompasTekno Fatimah Kartini, pengguna Gmail di Amerika Serikat, baik lewat Android atau iOS, akan menjadi yang pertama menjajal fitur smart reply.

Dalam beberapa minggu ke depan, fitur ini akan menyambangi Spanyol lantas pelan-pelan merambah ke negara lain.

Pada ajang Google tahun ini, machine learning bisa dibilang sebagai “primadona”.

Google mengatakan pihaknya ingin machine learning bisa berguna untuk semua kalangan, bukan cuma bagi pengguna, tapi juga developer dan enterprise.

Beberapa hal penting lain yang diumumkan di ajang Google I/O meliputi sistem operasi Android O, Android Go, perilisan Google Lens, pembaruan Google Photos, Assistant, dan Home.

Google juga telah melahirkan  generasi penerus sistem operasi Android O

Google menggolongkan dua kategori utama pada Android O yakni Fluid Experience dan Vital.

Fluid Experience diklaim untuk memaksimalkan pengalaman saat menggunakan Android. Sementara Vital fokus pada peningkatan kinerja baterai dan keamanan data.

Dalam blog resminya, Google menjelaskan Fluid Experience menawarkan sejumlah fitur baru,s alah satunya picure-in-picture dan smart text selection.

Fitur picture-in-picture berfungsi untuk memaksimalkan produktivitas dengan membuka dua aplikasi secara bersamaan. Misalnya ketika sedang menonton Netflix di layar yang lebih kecil dan membaca surel di tampilan besar.

Fitur ini sejatinya sudah lebih dulu tersedia pada layanan YouTube, hanya lebih diperluas fungsinya untuk sistem operasi Android O.

Sementara fitur smart text selecton memudahkan mekanisme copy-paste kata dan kalimat.

Google memaksimlkan kinerja machine learning untuk mengenali setiap kata dan frasa sehingga pengguna cukup mem-blok kalimat dan klik opsi yang diinginkan.

Saat mem-blok nomor telepon, pengguna akan melihat opsi telepon, cut, copy, dan paste lalu pilih sesuai yang diinginkan.

Sama halnya ketika pengguna mem-blok alamat, selain mucul opsi cut, copy, dan paste, pengguna juga langsung disuguhkan Map untuk membantu navigasi ke alamat tersebut.

Selain dua fitur baru, Google juga meningkatkan mekanisme notifikasi aplikasi melalui notification dots. Kini pengguna bisa melihat notifikasi pada aplikasi cukup dengan memilih ikon aplikasi tersebut.

Kemudahan lain yakni ketika pengguna hendak log-in ke media sosial. Google akan mengisi username dan kata kunci secara otomatis untuk mempermudah proses log-in.

Terakhir, Google ingin memastikan Android O lebih hemat baterai ketimbang suksesornya. Sebagai unsur vital, Google memastikan optimasi sistem operasi dan kinerja baterai saat menjalankan aplikasi secara simultan.

Di sisi lain, CEO Sundar Pichai optimis kemunculan Android O bisa mendorong adopsi perangkat Android di seluruh dunia. Terlebih ia mengumumkan saat ini Android telah diadopsi oleh lebih dari 2 miliar pengguna.

“Saat ini Android telah memiliki 2 miliar pengguna aktif bulanan di seluruh dunia dan menjadikannya platform computing terbesar,” ungkap Pichai.

Meski sudah diumumkan, untuk sementara Android O baru dirilis dalam versi beta. Belum diketahui kapan pembaruan Android O secara resmi tersedia

Exit mobile version