Site icon nuga.co

Fitur Baru dari Twitter untuk Bikin Kultwit

Laman “techcrunch,” hari ini, 21 November, mengabarkan bahwa Twitter tengah mengetes fitur untuk membuat cuitan bersambung yang bisa diposkan dengan sekali menekan tombol.

Dan Twitter menamakan cuitan bersambung ini sebagai thread, tweetstorm, atau di negeri ini lazim dikenal sebagai kultwit atau kuliah twitter.

Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menyiapkan tiap cuitan yang akan diunggah.

Saat cuitan selesai dibuat, pengguna dapat mengklik tombol ‘Tweet all’ yang akan membuat antrian cuitan yang akan diunggah satu per satu secara otomatis sesuai dengan urutannya.

Untuk menambahkan cuitan bersambung, cukup menekan ikon ‘ ‘ plus.

Ikon ini terletak yang di sisi kanan, sejajar dengan pilihan untuk menambahkan foto, GIF, lokasi, dan membuat pemungutan suara.

Pengguna Twitter juga akan lebih mudah dalam mengedit cuitan dalam thread yang dibuat, karena ikon ‘ ‘ memungkinkan mereka untuk melihat urutan dan mengedit kembali melihat cuitan yang telah dibuat, demikian disebutkan Android Police.

Semua cuitan yang sudah disiapkan akan tampil berurutan dan jika sudah siap, tekah tombol ‘Tweet all’ untuk mulai mengeposkannya.

Di Indonesia, fenomena kultwit sempat menggejala untuk menulis ide yang cukup panjang dalam beberapa cuitan bersambung di media sosial microblogging Twitter.

Saat ini, Twitter tengah menguji fitur terbarunya pada versi alfa dan beta untuk pengguna Android dan iOS.

Gaung fitur terbaru perusahaan media sosial asal Amerika ini pertama kali muncul pada September lalu

Hingga Twitter resmi menguji fitur teranyarnya, perusahaan tersebut tidak pernah menyatakan mengenai peluncuran fitur tweetstorm secara resmi, seperti disebutkan

Empat hari lalu Twitter juga mengabarkan akan mengkaji ulang kebijakan penggunaan verifikasi centang biru.

Perusahaan mikroblogging ini mengancam akan menghapus tanda verifikasi bagi akun-akun yang dianggap melanggar aturan penggunaan.

Kebijakan ini dibuat sejak Twitter pertama kali menghapus verifikasi centang biru untuk akun Synergy Milo Yiannopoulus pada Januari silam.

Bukan hanya itu, Twitter kemudian memblokir akun itu dari layanannya.

“Verifikasi centang biru telah sejak lama dianggap sebagai tanda pengesahan. Kami memberikan akun verifikasi sebagai sebuah reputasi visual dan akan memperdalam hal ini,” tulis Twitter dalam cuitannya.

“Kami seharusnya membahas ini sejak lama tapi tidak menjadikannya sebagai sebuah prioritas.”

Dengan kata lain, Twitter mengakui adanya kesalahan saat memutuskan untuk memberikan verifikasi centang biru kepada publik sejak Juli tahun lalu.

Sementara, persepsi mengenai pemberian tanda verifikasi saat ini sudah semakin buruk.

“Persepsinya kini semakin buruk ketika kami mulai membuka verifikasi untuk publik dan akun-akun terverfikasi yang sama sekali tidak kami dukung.”

Perusahaan yang dibangun Jack Dorsey ini kabarnya tengah mengerjakan sistem pemberian verifikasi dan otentifikasi baru.

Namun pihak perusahaan memang belum merinci sistem verifikasi seperti apa yang nantinya akan digunakan.

Ancaman Twitter bagi pelanggar aturan kebijakan centang biru termasuk akun yang dianggap sengaja menyesatkan orang dengan mengubah nama tampilan seseorang.

Seperti ditulis laman “engadget,”, penghapusan verifikasi centang biru juga diberlakukan bagi mereka yang mempromosikan kebencian dan/ atua kekerasan, meyerang atau mengancam orang lain berdasarkan perbedaan ras, suku, asal, orientasi seksual, jenis kelamin, identitas gender, afiliasi keagamaan, usia, kecacatan, atau penyakit seacra langsung.

Termasuk juga akun organisasi pendukung atau inddividu yang mempromosikan hal-hal seperti disebutkan di atas.

Akun penghasut atau terlibat dalam pelecehan orang lain, terlebih jika isinya menyebarkan ancaraman dan terorisme dipastikan masuk dalam ‘daftar hitam’ Twitter.

Pengguna yang menuliskan hal-hal yang berpotensi merugikan diri sendiri seperti buunuh diri atau terlibhat dalam aktivitas yang terhitung melanggar aturan Twitter, dapat dipastikan kehilangan hak verifikasi centang biru.

Exit mobile version