Site icon nuga.co

Facebook Itu Aplikasi “Tukang Makan”

Facebook, kini, menjadi “:momok” bagi penggunanya karena menempati urutan teratas dari  aplikasi paling nagih atau bersifat adiktif di perangkat mobile. 

Posisi Facebook sebagai “tukang makan” disebabkan  pengguna ingin terus membuka jejaring sosial itu berkali-kali dalam satu hari.

Munculnya Facebook sebagai momom tukang makan itu diungkapkan dari fakta yang dirilis  divisi bisnis SurveyMonkey Intelligence dalam sebuah survei yang dilakukan kepada pengguna smartphone di Amerika Serikat, sepanjang Februari tahun ini.

Menurut SurveyMonkey dari blogresminya, menyatakan aplikasi Facebook mobile dibuka lima koma delapan kali per hari oleh penggunanya.

Jumlah tersebut lebih tinggi satu hari dibandingkan dengan aplikasi-aplikasi lain yang disurvei, seperti Snapchat, Instagram, Line, Gmail, YouTube, dan sebagainya.

Mengapa Facebook begitu adiktif sehingga membuat penggunanya ingin membukanya berkali-kali?

Menurut SurveyMonkey, hal itu dikarenakan algoritma Facebook dalam menampilkan konten di timeline-nya.

Linimasa yang terus berubah dari menit ke menit itu selalu menyajikan konten yang segar dan lebih baru dibanding terakhir kali mereka membukanya.

Hal itu berbeda dengan cara aplikasi lain menampilkan konten-kontennya, seperti Snapchat yang kalau melewatkannya, tidak bisa dilihat sama sekali setelahnya.

Pun demikian untuk Timehop, yang hanya menampilkan foto yang sama dalam waktu dua puluh empat  jam saja.

Berapa banyak waktu yang dihabiskan seseorang untuk membuka Facebook dalam setiap harinya?

Menurut CEO Facebook, Mark Zuckerberg, angkanya ternyata cukup lama, hampir satu jam.

Waktu yang sama juga berlaku untuk aplikasi lain yang dimiliki Facebook, yaitu Instagram dan pesan instan Messenger.

“Saat ini, orang-orang di seluruh dunia rata-rata menghabiskan waktu lima puluh menit tiap hari untuk menggunakan Facebook, Instagram, dan Messenger,” ujar Zuckerberg.

Zuckerberg menegaskan bahwa angka lima puluh menit itu belum termasuk waktu yang dihabiskan untuk mengakses layanan populer lain milik Facebook, yakni WhatsApp.

“Orang-orang” yang dimaksud Zuckerberg adalah para pengguna ketiga layanan tersebut secara global. .

Sebagai catatan, angka lima puluh menit itu ternyata lebih lama dibandingkan waktu yang dihabiskan oleh warga Amerika Serikat untuk bersosialisasi.

Dalam kesempatan yang sama, Zuckerberg turut mengungkapkan bahwa profit Facebook untuk tahun ini berlipat tiga dibandingkan tahun sebelumnya

Harga saham Facebook tercatat naik sebesar sembilan  persen dalam sesi perdagangan setelah publikasi laporan keuangan perusahaan jejaring sosial itu.

Di kala Twitter masih merangkak naik untuk memperoleh seonggok keuntungan, Facebook makin betah berada di puncak kejayaan.

Setidaknya hal itu yang terlihat dari laporan kuartal pertama tahun ini kedua platform jejaring sosial itu.

Basis pengguna Twitter naik tak signifikan. Mikroblog tersebut tetap merugi. Sementara keuntungan Facebook naik hampir tiga kali lipat, tepatnya mencapai 195 persen.

Angka itu melambung jauh dibandingkan profit pada kuartal yang sama tahun lalu.

Salah satu sumber pemasukan terbesar Facebook adalah iklan mobile.

Hal ini tentu berkaitan dengan jumlah pengguna aktif Facebook.

Selain Mark Zuckerberg dan karyawan Facebook, laporan kuartal ini tentu juga membuat para investor senang.

Kekhawatiran mereka bahwa Facebook akan kesulitan saat beralih ke mobile ternyata tidak terwujud.

Exit mobile version