Site icon nuga.co

Baidu Perkenalkan Prototipe “Baidu Eye”

Produsen informasi teknologi Tiongkok, Baidu, memasuki persaingan tingkat tinggi dengan perusahaan serupa di dunia dengan tidak mau ketinggalan bersaing di produk teknologi wearable, teknologi yang dapat dikenakan pada tubuh.

Menurut kantor berita “xinhua,” Rabu, 03 September 2014, Baidu sudah menyelesaikan pembuatan produk kacamata pintar, atau glass, dan mulai memperkenalkan ke publik. Kacamata pintar Baidu itu mirip dengan Google Glass yang telah dipasarkan Google.

Bedanya, menurut “Xinhua,” ‘kacamata’ Baidu itu tampil tanpa kaca.

Perangkat wearable yang dinamakan “Baidu Eye” itu tampil di Baidu World, sebuah event tahunan Baidu di Beijing, Tiongkok.

Seperti ditulis juga oleh situs “The Next Web,” Rabu 3 September 2014, Direktur Komunikasi Internasional Baidu, Kaiser Kuo mengatakan, “Baidu Eye” memang masih dalam tahap prototipe, tapi perusahaan berkomitmen akan menghadirkan produk itu secara komersial kepada konsumen di dalam beberapa waktu mendatang.

Kuo menjelaskan alasan perusahaan menampilkan perangkat itu tanpa kaca atau layar. “Kami menemukan layar kaca mengganggu pandangan dan mudah melelahkan mata,” jelas Kuo.

Selain itu, katanya, dengan dipasangkan dengan smartphone atau tablet, maka pengguna cukup mendapatkan layar pada dua ponsel atau tablet saja.

Tak disertakannya layar juga membawa beberapa manfaat. Perangkat lebih hemat daya yang membuat baterai bisa tahan lebih lama. Keuntungan lain, perangkat wearable itu lebih ringan dan mudah untuk dikenakan.

Prototipe Baidu Eye sudah mendukung perintah suara dan gestur. Koneksi mengandalkan akses internet nirkabel atau hotspot mobile berbeda dengan Google Glass yang terkoneksi secara independen.

Melihat desainnya, Kuo mengungkapkan Baidu Eye dikenakan untuk memungkinkan pengguna menganalisa gambar, memasok informasi atau melayani bidang pandangan atau item khusus.

“Anda dapat menggunakan perintah suara atau gestur. Anda dapat mengidentifikasi tanaman, menemukan produk pada situs perdagangan elektronik,” tuturnya.

Baidu, kata dia, merencanakan produk wearable itu bisa diintegrasikan dengan jejaring sosial, game serta aktivitas pengambilan foto dan menjawab video call tanpa melibatkan tangan. Tapi, untuk kali ini, Kuo mengatakan fitur ini belum termasuk dalam versi demo produk.

Terkait ekosistem, Baidu sudah merencanakan akan melibatkan pengembang untuk menciptakan aplikasi dan mendukung layanan Baidu Eye. Tapi perusahaan belum menyampaikan kapan pasti jadwal rilis aplikasinya.

Kemunculan Baidu Eye sempat dicibir karena dianggap kloningan dari Google Glass. Namun demikian, kedua produk itu diyakini memiliki pasar yang berbeda.

Exit mobile version