Site icon nuga.co

Apple Watch “Booming” di Penjualan Resminya

Setelah “launching” sebulan lalu, dalam sebuah acara seronok, jam tangan Apple Watch, yang belum resmi dijual, memasuki kondisi senyap dan dispekulasikan tidak akan mampu membetot kesemarakan pasar.

Terdapat dua analisa mengenai, apakah jam tangan “pintar” itu mampu laku keras di pasar atau malah jeblok karena tidak memiliki keistimewaan yang wah.

Menurut prediksi, produk tersebut dijadwalkan bakal dilepas ke pasar secara resmi pada 24 April 2015 mendatang.

Meski masih cukup lama, para analis sudah membuat prediksinya ihwal jumlah penjualan dari perangkat teranyar Apple tersebut.

Salah satunya datang dari Gene Munster, seorang analis yang berasal dari lembaga Piper Jaffray.

Munster sendiri selama ini dikenal sebagai analis yang gemar mengeluarkan hasil prediksinya terkait produk-produk Apple.

Seringkali, prediksinya berubah menjadi kenyataan.

Menurut Munster, seperti dikutip “nuga” dari laman situs “business insider,” Kamisa, 02 April 2015, dalam pekan pertama penjualan Watch secara resmi, Apple dikatakannya bakal laku keras dengan prediksi penjualan mencapai satu juta unit perangkat.

Sebagai pembanding, kombinasi penjualan antara iPhone 6 dan iPhone 6 Plus di tiga hari penjualan perdananya mencapai angka 10 juta unit.

Munster berkata, angka penjualan sebanyak satu juta unit itu masih terdengar realistis karena melambangkan satu persen dari semua pemilik iPhone di seluruh dunia.

“Kami yakin dengan melihat ketertarikan ke produk dan survei kami sebelumnya, penjualan sebesar satu persen di minggu perdana penjualan perangkat adalah realistis,” kata Munster.

Dalam dua puluh empat jam pertama, masih menurut Munster, Apple kemungkinan sudah berhasil menjual tiga ratus ribu unit Watch, sekitar delapan persen dari pengguna iPhone 6 dan iPhone 6 Plus.

Jumlah penjualan perangkat itu sendiri diperkirakan mencapai delapan juta unit atau pendapatan sebesar empat koma empat miliar dollar AS atau sekitar dua persen dari seluruh pendapatan Apple.

Tidak berhenti sampai di situ, Munster juga memprediksi jumlah penjualan perangkat tersebut untuk beberapa tahun ke depan.

Menurutnya, ada sekitar empat puluh juta hingga lima puluh juta Watch yang terjual untuk dua tahun mendatang, atau sekitar sepuluh persen pengguna iPhone.

Apple Watch akan hadir dalam tiga varian, yakni Standard, Sport, dan Edition, serta beberapa macam pilihan tali dengan desain berbeda.

Setelah Apple melaunching produk Watch-nya, para vendor perangkat teknologi berebutan menelurkan smartwatch dalam versi mereka

Jam pintar memang digadang-gadang bakal jadi kebutuhan manusia pada masa depan setelah era smartphone.

Google, misalnya, lebih dulu menelurkan produk jam pintar ketimbang kompetitor utamanya, Apple.

Sejak tahun lalu, produk-produk Android Wear sudah tersemat di pergelangan tangan para penggiat teknologi.

Apple sendiri baru meluncurkan Apple Watch pada awal Maret ini.

Menanggapi keterlambatannya memasuki ranah smartwatch, Apple tak ambil pusing.

Bahkan, dengan harga yang lebih rendah dari yang ditawarkan Android Wear, Apple juga tak khawatir kalah saing.

CEO Apple Tim Cook mengklaim vendor-vendor pembuat Android Wear kurang matang dalam mempersiapkan produk.

“Kita bekerja pada layar kecil untuk smartwatch. Ini jauh berbeda dengan ponsel, tablet, atau laptop. Oleh karena itu, fitur-fiturnya harus benar-benar sesuai,” kata Cook, sebagaimana dilaporkan DigitalTrends.

Yang kebanyakan diterapkan para vendor lain, kata Cook, adalah penggodokan smartwatch yang sama dengan smartphone.

“Mereka masih menggunakan fitur pinch-to-zoom dan gestur lainnya yang kami terapkan di iPhone,” Cook menjelaskan.

Secara spesifik, menurut Cook, Android Wear memiliki kelemahan lain, yakni keruwetan karena perakit komponennya berbeda-beda.

“Satu perusahaan membuat software, perusahaan lain membuat hardware, ini yang menyebabkan gesekan,” katanya.

Cook mencontohkan kasus yang terjadi pada Huawei. Beberapa saat lalu, Huawei memprotes Android karena sinkronisasi dengan produk arloji pintarnya tak cukup cocok.

Tak puas dengan Android Wear, kabarnya Samsung, Asus, HTC, LG, dan vendor lainnya bakal membuat smartwatch dengan operasi sistem sendiri ke depannya.

Cook kembali mengenang omongan Steve Jobs. Katanya, Jobs telah memprediksi dari awal bahwa untuk menciptakan perangkat teknologi yang kuat, suatu perusahaan harus menggodok semua komponen penyusunnya sendiri.

“Banyak orang yang sudah sadar dengan kebenaran logika Jobs. Kesatuan komponen yang kami tawarkan bakal memberikan pengalaman pemakaian perangkat yang lebih bermakna,” pungkasnya.

Saat ini, masih terlalu dini untuk membuktikan apakah Watch bakal mendominasi pasar smartwatch.

Ada banyak pengamat teknologi yang optimistis dengan masa depan Watch, tetapi tak kurang pula yang skeptis dengan produk jam pintar mahal tersebut. Kita lihat saja nanti.

sumber: digital trends dan business insider

Exit mobile version